Ciri-ciri hingga Tips Memberikan Pengobatan pada Anak Epilepsi
Epilepsi adalah gangguan sistem saraf pusat yang membuat aktivitas otak menjadi tidak normal. Kondisi ini kemudian menyebabkan kejang dan terkadang
Penulis: Suci Rahayu PK | Editor: Suci Rahayu PK
Ciri-ciri hingga Tips Memberikan Pengobatan pada Anak Epilepsi
TRIBUNJAMBI.COM - Epilepsi adalah gangguan sistem saraf pusat yang membuat aktivitas otak menjadi tidak normal.
Kondisi ini kemudian menyebabkan kejang dan terkadang membuat seseorang kehilangan kesadaran.
Untuk dapat mengenalinya, berikut ciri-ciri epilepsi yang perlu Anda ketahui.
Dari laman Hellosehat.com, Tribunjambi.com mengutip ciri-ciri hingga tips memberikan pengobatan pada anak yang menderita epilepsi.

Ciri-ciri epilepsi
Kejang berulang menjadi salah satu tanda epilepsi yang paling utama, berikut berbagai tanda dan gejala kejang yang perlu diwaspadai:
Merasa kebingungan untuk sementara waktu.
Diam dan menatap pada satu titik.
Gerakan menyentak yang tak terkendali dari lengan dan juga kaki.
Kehilangan kesadaran.
Muncul gejala psikis seperti ketakutan dan kecemasan.
• Mulai berlaku Hari Ini (16/3) - Ini Daftar Tarif Ojek Online Setelah Mengalami Kenaikan
• Begini Cara Mendapatkan Promo Serba Rp 5 Ribuan di Alfamart, Dapat Ekstra Diskon Pakai GoPay
Lantas bagaimana cara memberikan pengobatan kepada anak yang mengalami epilepsi?
Pengobatan epilepsi pada anak tentu bukanlah hal yang mudah.
Orangtua perlu memerhatikan hal-hal demi membuat pengobatan epilepsi kian lancar dan si kecil cepat sembuh.
Jadwal minum obat. Jika obat harus diminum dua kali sehari, berarti jarak minum obat adalah 12 jam.
Demikian juga jika dosis obat tiga kali sehari, maka jarak minum adalah 8 jam. Berhenti minum obat tiba-tiba akan mengakibatkan timbulnya kejang.
Jika Anda lupa memberi obat, maka berikan sesegera mungkin ketika Anda ingat. Tanyakan pada dokter Abda apa yang harus dilakukan jika anak Anda lupa minum satu dosis obat.
Beritahu dokter Anda tentang obat lain yang sedang diminum anak Anda, termasuk vitamin, untuk mengetahui apakah obat tersebut memengaruhi kerja obat antiepilepsi. Karena beberapa obat seperti dekongestan, astosal dan obat herbal dapat berinteraksi dengan obat antiepilepsi.
Jangan mengganggu obat antiepilepsi sembarangan. Misal ganti obat merek paten ke obat generik tanpa konsultasi dengan dokter anak Anda. Karena perbedaan pemrosesan obat dapat memengaruhi metabolisme obat antiepilepsi dalam tubuh anak.
• Gusrizal Terdakwa Suap Ketok Palu Minta Hak Politiknya Tak Dicabut
• Daftar 20 Lagu Nirvana yang Paling Populer, Sangk Vokalis Kurt Cobain Meninggal Dunia 1994
Anak dengan epilepsi sebaiknya memakai tanda pengenal.
Beritahukan guru anak Anda, jika obat antiepilepsi diminum ketika anak berada di sekolah.
Sediakan obat cadangan untuk dua minggu, menghindari kehabisan obat dadakan.
Simpan obat antiepilepsi di tempat yang sulit dijangkau anak Anda.
Untuk anak yang sudah besar, pasang alarm pengingat waktu minum obat yang dilengkapi dengan kotak obat.
Jika Anda dan anak sedang menginap di luar rumah, untuk memudahkan, bagi obat antiepilepsi ke dalam beberapa dosis untuk pemakaian seharí.
Penting untuk mengetahui dan mengenali pemicu kejang pada anak Anda sehingga serangan kejang bisa dihindari. Beberapa pemicu kejang yang sering dialami antara lain lupa minum obat, kurang tidur, terlambat atau lupa makan, stres fisik dan emosi, sakit atau demam, dosis obat antiepilepsi yang rendah dalam darah, cahaya yang berkedip-kedip yang dihasilkan komputer, televisi, telepon genggam.
Sumber: Hellosehat.com