Virus Corona
Apa Itu Social Distancing? Langkah yang Dipilih Jokowi Hadapi Corona, Ahli Sebut Cegah Penyebaran
Apa Itu Social Distancing? Langkah yang Dipilih Jokowi Hadapi Corona, Ahli Sebut Cegah Penyebaran
Apa Itu Social Distancing? Langkah yang Dipilih Jokowi Hadapi Corona, Ahli Sebut Cegah Penyebaran
TRIBUNJAMBI.COM - Presiden Joko Widodo (Jokowi) belum memutuskan untuk melakukan lockdown dampak dari virus corona pada Indonesia.
Jalan lainnya adalah social distancing yang dipilih Jokowi.
Social distancing atau menjaga jarak sosial bisa menjadi satu dari sekian cara yang diterapkan untuk mencegah penyebaran virus corona.
Lantas apa social distancing itu sendiri?
Dikutip Tribunnews dari Forbes, social distancing adalah strategi kesehatan publik untuk mencegah atau memperlambat penyebaran virus.
Social distancing merupakan metode untuk menjaga orang terpisah satu sama lain agar tak dekat secara fisik.
Seperti mengisolasi atau mengkarantina orang terinfeksi.
Lebih lanjut, dokter Panji Hadisoemarto, M.P.H, lulusan dari Harvard T.H.Chan School of Public Health dan Dosen Departemen Kesehatan Publik dari Fakultas Kedokteran Universitas Padjajaran, menjelaskan social distancing bisa dilakukan secara pribadi, sebagaimana dilansir Kompas.com.
Yakni menghindari keramaian atau orang sedang sakit.
Social distancing juga bisa diterapkan pemerintah, sebut Panji, dengan menerapkan kebijakan untuk tidak ke kantor dan berkerumun.
Senada dengan Panji, Dokter Nafsiah Mboi SpA, MPH yang juga mantan Menteri Kesehatan mengatakan social distancing dan larangan perjalanan sebaiknya dilakukan secepatnya.
Nafsiah pun menekankan, social distancing bisa dilakukan dengan melibatkan pemerintah daerah.
Mulai dinas kesehatan setempat hingga puskesmas.
• Sosok Ini Ungkap Sinyal Renggang Hubungan Jokowi dan Megawati, Singgung Nama Ahok, Puan dan Gibran
• Terungkap Virus Corona Akan Mati Dengan Deterjen Apapun, Begini Penjelasannya!
• Misteri di Balik Banyak Musisi Dunia yang Mati pada Usia 27, Benarkah Kurt Cobain Gabung Klub Ini?
Tujuannya adalah, kata Nafsiah, untuk mensosialisasikan pencegahan virus corona hingga ke akar.
"Kalau masyarakat sudah mengerti apa yang harus dia lakukan sampai ke akar rumput, saya kira itu akan banyak
sekali dampaknya."
"Sebelum lockdown dan sebagainya," ujar Nafsiah.
Sejumlah ahli pun merekomendasikan untuk melakukan social distancing demi mencegah penyebaran virus corona.
Mengutip ucsf.edu, Epidemiologis UC San Fransisco, Jeff Martin, social distancing merupakan cara terbaik untuk menolong satu sama lain.
• Dugaan Pemalsuan Gelar Akademik, Jumawarzi Diputus Dua Bulan, Jaksa Ajukan Banding
• Benarkah Vitamin C Mampu Mencegah Virus Corona?Begini Penjelasan Dokter!
• Banting Stirnya Artis Pinkan Mambo, Dulu Tenar Bareng Maia Estianty, Kini Ngaku Jadi Tukang Cuci
• Ini 2 Proyek yang Belum Rampung Meski Diberi Tambahan Waktu 50 Hari, 1 Kontraktor Masuk Daftar Hitam
Ia mengatakan, cara ini menjadi faktor penting yang bisa dikontrol oleh masing-masing individu dalam wabah corona.
Itulah yang menyebabkan, menurut Martin, social distancing merupakan cara tepat dan penting untuk dilakukan dalam rangka mencegah penyebaran Covid-19.
Martin pun mengingatkan, agar menggunakan moto para orang berkemah, yakni jangan meninggalkan jejak.
Demi memutus penularan corona.
Imbauan Jokowi
Terkait penyebaran virus corona yang terjadi di Indonesia, Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta seluruh masyarakat untuk tetap tenang dan tidak panik.
Jokowi menyatakan, kini saatnya masyarakat untuk bekerja, belajar, dan beribadah di rumah.
"Saya minta tetap tenang, tidak panik, tetap produktif dengan meningkatkan kewaspadaan agar sebaran Covid-19 bisa kita hambat," ungkap Jokowi dalam jumpa pers yang disiarkan tvOne, Minggu (15/3/2020) siang.
"Dalam kondisi ini saatnya kerja dari rumah, belajar di rumah, ibadah di rumah," sambungnya.
• Rapat Online Dilakukan Jokowi Bersama Para Menteri Bahas Percepatan Ekonomi Hadapi Virus Corona
• KKB Papua Bersatu Baku Tembak Dengan TNI/POLRI, 4 Orang KKB Dikabarkan Tewas
• Bupati Masnah Hadiri Panen Raya Padi di Kumpeh Ulu Bersama Gubernur Fachrori
Diberitakan Tribunnews.com sebelumnya, untuk mencegah penyebaran virus corona, Kementerian BUMN mengimbau kepada pegawainya untuk mulai bekerja dari rumah masing-masing.
Kebijakan itu diterapkan mulai Senin (16/3/2020).
Wakil Menteri BUMN Arya Sinulingga juga menegaskan semua perusahaan milik negara tetap beroperasi.
Pihaknya juga membatasi semua bentuk pertemuan.
"Sampai hari ini semua BUMN tetap beroperasi seperti biasa tapi kita menjaga semua bentuk rapat, jumlah orang yang hadir dalam rapat, kemudian juga pembatasan mobilitas dibatasi," ujar Staf Khusus Kementerian BUMN Arya Sinulingga di Jakarta, Sabtu (14/3/2020) malam.
Arya juga mengatakan, waktu rapat juga dibatasi, sehingga banyak hal yang dibatasi.
"Tapi secara umum BUMN tetap beraktivitas seperti biasa," kata Arya, seperti dilansir Kompas.com dalam artikel berjudul Wabah Corona, Kementerian BUMN Imbau Karyawan Bekerja di Rumah Mulai Senin.
Update Corona
Juru bicara penanganan virus corona Achmad Yurianto kembali mengumumkan adanya tambahan pasien positif Covid-19.
"Kita mendapatkan 21 kasus baru, di mana 19 di Jakarta dan 2 di Jawa Tengah," kata Yurianto di Kantor Kepresidenan, Jakarta Pusat, Minggu (15/3/2020).
Yuri menambahkan kasus positif yang di Jakarta merupakan pengembangan dari kasus-kasus sebelumnya.
Itu berarti, total kasus postif virus corona di Indonesia bertambah menjadi 117 orang.
Namun, Yuri tidak memberikan detail atau rincian soal 21 pasien tambaha itu. Dia hanya mengatakan bahwa ke-21 kasus tersebut merupakan data pada Sabtu (14/3/2020) sore.
"Per hari ini, dari laboratorium yang saya terima sore belum."
"Kita memaklumi karena spesimen dari luar Jakarta itu kan kira-kira kalau pesawat baru sampai di sini pagi tadi ya, penerbangan pertama masuk itu kan pagi, mengalir terus sampai dengan siang."
"Nah ini baru dibawa ke Litbangkes, untuk kemudian dilakukan pemeriksaan," tambahnya.
Yuri bakal menyampaikan ke rumah sakit terkait info terbaru ini, untuk kemudian dokter yang menangani pasien covid -19 memberikan informasi lanjutan ke pasien atau kasus positif.
"Kenapa dia diisolasi dan sebagainya, ini adalah hak pasien pertama."
"Kemudian yang kedua, dokternya juga harus menyampaikan ke dinas kesehatan setempat."
"Ini penting dalam konteks kepentingan tracing seperti yang kita pahami bersama ini," pungkas Yuri
(Tribunnews.com/Pravitri Retno W/Widyadewi Metta, Kompas.com/Gloria Setyavani Putri)
Artikel ini telah tayang di Tribunpalu.com dengan judul Ahli Sebut Social Distancing Bisa Cegah Penyebaran Corono, Ini Penjelasannya
IKUTI KAMI DI INSTAGRAM:
NONTON VIDEO TERBARU KAMI DI YOUTUBE: