Ajang bulutangkis yang memiliki level super 1000 tersebut akan memperebutkan total hadiah sejumlah 1.100.000 dolar Amerika.
Pertandingan All England ini disiarkan secara langsung di TVRI.
Pada partai puncak ini,Marcus Gideon/Kevin Sanjayaakan menghadapi Hiroyuki Endo/Yuta Watanabe unggulan nomor 6 asal Jepang.
Melihat rekor pertemuan, Endo/Watanabe merupakan lawan sulit bagi Marcus/Kevin.
Dalam tujuh kali pertemuan terakhir, unggulan Jepang nomor 6 itu sudah mengantongi 5 kali kemenangan, sedangkan Marcus/Kevin baru 2 kali.
Di partai sebelumnya, pasangan ganda putra asal Indonesia yang dijuluki Minions ini berhasil tampil mengesankan di babak semifinal.
Mereka mengalahkan Lee Yang/Wang Chi Lin melalui straight game 21-18, 21-13 .
Meski sempat mendapat perlawanan dari ganda Taiwan di awal game dua, Kevin/Marcus akhirnya berhasil bangkit dan memenangkan pertandingan dalam 35 menit.
“Pertandingan tadi kami langsung siap dari awal. Kami nggak mau lengah dan kami berhasil menekan lawan terus ya."
"Walaupun game kedua mereka sempat unggul terus, kami tetap optimis kalau kami bisa membalikkan keadaan,” kata Kevin, dilansir lamanBadmintonindonesia.org.
“Di game kedua, beberapa kali saya mau ngenet, nggak sampe, nggak sampe, jadi dari situ mereka lebih berani."
"Tapi setelah interval kami lebih siap lagi,” imbuhnya.
Untuk kesiapan di laga final, Sinyo, sapaan akrab Marcus Gideon mengungkapkan kesiapannya agar meraih hasil maksimal.
“Pasti lawan siapa saja harus siap. Kami siap melakukan yang terbaik dan enjoy permainannya saja,” kata Marcus.
“Pastinya kami ingin membayar kesalahan tahun kemarin, tapi kami nggak mau berlebihan juga. Kami sudah ke final, jadi mau melakukan yang terbaik aja,” tutup Kevin.
Wakil Indonesia terakhir yang berada di partai final yakni Praveen Jordan/Melati Oktavianti akan melawaan Dechapol Puavaranukhroh/Sapsiree Tairattanachai unggulan ketiga dari Thailand.
Secara rekor pertemuan, kedua pasangan ini telah memainkan pertandingan sebanyak 5 kali.
Ganda campuran asal Indonesia ini memegang keunggulan kemenangan sebanyak 3 kali dan Dechapol/Sapsiree dua kemenangan.
Partai sebelumnya, Praveen/Melatimengandaskan wakil tuan rumah Marcus Ellis/Lauren Smith dengan skor 21-15, 21-23, 21-11.
Usai mengalahkan wakil tuan rumah, Praveen/Melati langsung mengalihkan fokus untuk mempersiapkan pertandingan fina.
“Kalau dibilang seberapa puas, kami cukup puas dengan penampilan hari ini. Cuma ada beberapa hal yang masih harus diperbaiki, buat besok terutama."
"Karena besok kan sudah final, dan lawan Thailand juga nggak mudah. Mereka punya kualitas, jadi kami mau mempersiapkan diri lagi,” jelas Praveen, dilansir lamanBadmintonindonesia.org.
Melati menambahkan bahwa laga di final nanti harus siap mengeluarkan seluruh tenaganya bahkan pola permainan keduanya pun dirasa telah saling mengenal.
“Kami sudah sering ketemu, sudah sama-sama tahu pola mainnya juga."
"Harus siap capek, karena mereka tenaganya kuat dan nggak gampang mati. Besok komunikasi harus lebih dijaga,” tutup Melati.
Ajang All England tahun ini dapat disaksikan melalui tayangan TVRI mulai dari babak 32 besar hingga partai puncak.
Berikut Live Streaming Babak Final All England yang dapat disaksikan melalui TVRI :