Duka Udin Korban Kebakaran di Rawasari, Harus Merawat Anak dan Istrinya yang Sakit Stroke
"Ya pada kejadian itu, saya langsung gendong istri saya, karena istri saya sakit stroke dan sudah berjalan hampir 5 tahun," kata Udin, sambil...
Penulis: Aryo Tondang | Editor: Rian Aidilfi Afriandi
Mau tak mau, Udin harus merawat istrinya yang sedang sakit di ruangan sempit. Hanya dengan lebar sekira 2 meter dan panjang kurang lebih 3 sampai 4 meter.
Sejumlah peralatan dapur, baju, sembako, kasur serta perlengkapan lainnya bantuan dari lapisan masyrakat dan pemerintah, tampak disusun di ruangan itu tidak jauh dari tempat istrinya terbaring.
Untuk melanjutkan hidup, saat ini Udin hanya mengandalkan bantuan-bantuan yang berasal dari masyarakat dan pemerintah.
Namun kondisi tersebut tidak membuat Udin patah semangat, meski badan telah nampak tidak berdaya dan menggunakan pakaian apa adanya.
Dia tampak tegar menuturkan kisahnya, terlebih dengan kondisi sang istri yang saat ini harus rutin melakukan pengobatan.
"Alhamdulillah kalau untuk kebutuhan makan, satu dua bulan kedepan masih banyak, sampai sekarang masih ada yang berbaik hati menyalurkan bantuannya," jelas Udin sambil menunjukkan beras dan bahan sembako lainnya, yang tersusun di sebuah ruangan kecil, beserta perlengkapan lainnya.
Dengan rasa syukur, dia juga merasa salut dengan orang-orang yang berbaik hati, yang sampai saat ini masih mengulurkan tangan dalam memberikan bantuan, termasuk tetangganya yang mengizinkan dia besarta keluarganya bisa menyambung hidup untuk sementara.
Bahkan, untuk biaya pengobatan sang istri, Udin sampai saat ini, masih mengandalkan bantuan-bantuan tersebut. Rasa trauma yang mendalam, menjadi alasan Udin untuk menenangkan diri sebelum mulai bekerja mencari nafkah.
"Untuk sekarang, saya harus menenangkan diri dululah pak, terlebih istri saya, pasti drop saat kejadian. Tapi anak saya sudah saya suruh kembali sekolah," katanya.
"Untuk pengobatan istri saya itu saya manfaatkan dari bantuan yang ada," tambah Udin.
Sejak kejadian tersebut, Udin mengatakan, masih banyak masyarakat yang berempati untuk memberikan bantuannya, baik dari kelengkapan sehari-hari hingga bantuan berupa uang.
Bantuan tersebutlah yang digunakan Udin untuk biaya pengobatan istrinya.
Meski bantuan banyak mengalir, dengan penuh harap, Udin menyampaikan permohonannya kepada Pemerintah Kota Jambi agar rumahnya bisa berdiri kembali.
"Kalau bisa adalah bantuan modal supaya rumahnya bisa dibangun lagi,"tutup Udin sambil memperhatikan gerakan sang istri yang sedang terbaring itu.
(Tribunjambi.com/Aryo Tondang)