kisah militer

SINTONG Pandjaitan Kaget Kehadiran Benny Moerdani di Luar Skenario: Kisah Kopassus Bebaskan Sandera

TRIBUNJAMBI.COM - Dunia internasional tercengang tatkala melihat kehebatan pasukan elit TNI AD bernama Kopassus

Editor: ridwan
Grid.ID
Sintong Pandjaitan dan Benny Moerdani 

Pramugari pun memberikan koran yang disediakan bagi penumpang selama dalam perjalanan.

Ketika pramugari tengah membagikan makanan, beberapa penumpang bangun, berlari ke bagian depan kabin.

"Jangan bergerak! Jangan bergerak! Siapa yang bergerak akan saya tembak!"

Pimpin Operasi Benteng I, Legenda Kopassus Ini Kehilangan Satu Kakinya, Begini Nasibnya Usai Perang

 

Terlihat lima orang pria yang membawa senjata dan granat nerlarian ke arah depan pesawat melancarkan aksinya membajak pesawat.

Nasib pramugari yang berada dalam pesawat waktu itu jadi sasaran para pembajak.

Satu diantara pramugari Retna yang ketakutan dan menunjukkan gelagat kalut membuat tak senang pembajak.

Pembajak pun menghampirinya dan menyepaknya.

Melihat rekannya dikasari, Lydia membela rekannya tersebut, namun perlakuan dari teroris tak kalah kasar, Lydia dimarahi oleh pelaku pembajakan pesawat.

 

Selama proses pembajakan tak henti-hentinya teroris melakukan kekerasan terhadap penumpang, mereka juga mengancam meledakkan pesawat.

 

WIKIJAMBI Museum Siginjei Jambi Miliki 7.800 Koleksi Benda Bersejarah

Sempat ketakutan dan panik ketiga pramugari ini akhirnya bisa menguasai keadaaan, bahkan Deliyanti mulai berani menyindir pelaku pembajakan.

Tiba kesempatan untuk melakukan perlawanan saat pistol pembajak digeletakkan sembarangan, namun hal tersebut urung dilakukan mengingat risiko tinggi yang mesti dihadapi jika gagal.

Bahkan para pramugari ini juga sempat merencanakan menggunakan obat tidur untuk membius para pelaku teror, namun rencana tersebut juga tak dilakukan.

Hingga akhirnya pasukan Kopasandha atau Kopassus datang menyelamatkan mereka.

Penderitaan yang Dirasakan Penumpang

Pembajak meminta pesawat Woyla diterbangkan ke Sri Lanka.

Pilot Herman Rante menolak dengan alasan bahan bakar tak akan cukup bila harus melintasi bagian utara Samudera Hindia.

 

Dua Pasien RSPI Meninggal, Belum Diketahui Positif Corona atau Tidak, Dua Pasien Alami Kecemasan

Maka pesawat Woyla dibelokkan rutenya menuju Penang, Malaysia, dan kemudian diarahkan ke Bangkok, Thailand.

Imran bin Muhammad Zein, pemimpin kelompok pembajak pesawat itu, meminta pemerintah Indonesia membebaskan 80 rekan mereka yang kala itu mendekam di penjara.

Rekan mereka dipenjara karena terlibat peristiwa penyerangan Kosekta 8606 Pasir Kaliki, Cicendo, Bandung.

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved