Kelakuan Raffi Ahmad Ketika Ditantang Panji Petualang Pegang King Kobra, Reaksi Denny Cagur
Di vlog terbaru Rans Entertainment, Panji Petualang membawa beberapa ular mulai dari ular perliharaan, ular piton sampai king kobra.
Kelakuan Raffi Ahmad Ketika Ditantang Panji Petualang Pegang King Kobra, Reaksi Denny Cagur
TRIBUNJAMBI.COM - Setelah acara syuting Okay Bos selesai, Raffi Ahmad dan Denny Cagur bertemu dengan Panji Petualang di belakang panggung.
Di vlog terbaru Rans Entertainment, Panji Petualang membawa beberapa ular mulai dari ular perliharaan, ular piton sampai king kobra.
Kali ini Panji Petualang membawa ular king kobra. yang lebih kecil dari king cobra sebelumnya yaitu Garaga.
Di belakang panggung, Panji Petualang memperkenalkan beberapa ular jinak yang sering diperlihara pada Raffi Ahmad dan Denny Cagur.
Panji Petualang memperkenalkan ular berwarna belang putih orange dari luar negeri seharga 2,5 juta pada Raffi Ahmad.
• Laga Liga Champions Manchester City vs Real Madrid Ditunda, Karantina Terhadap Seluruh Pemain Madrid
• Liverpool Terancam Angkat Trofi Liga Inggris Tanpa Penonton Akibat Penyebaran Virus Korona
"Ini ular namanya sepertipiton impor dari luar negeri seharga 2,5 juta." ucap Panji di kanal Youtube Rans Entertainment, Rabu (11/03/2020).

Raffi Ahmad awalnya ragu untuk memegang ular kemudian memberanikan diri memegang ular berwarna belang tersebut.
Panji Petualang juga mengenalkan ular jenis colombri berwarna putih pada Raffi Ahmad.
Saat itu Denny Cagur membawa ular putih piton kecil di samping Raffi Ahmad. Ular tersebut sama-sama jinak dan tidak mengigit.
Lalu Panji Petualang mengenalkan ular piton besar di kotak yang lumayan besar.
Sampai akhirnya Panji Petualang mengenalkan ular piton lainnya.
Namun ketika kotak paling besar dibuka, spontan Raffi Ahmad dan Denny Cagur berlari menghindar.
Ternyata isi dalam ular tersebut adalah king cobra lainnya yang dimiliki Panji Petualang.
Panji Petualang memberanikan diri untuk mendekat dan menyentuh ketika kepala king cobra tersebut berdiri menatap beberapa orang di depan.
"Ini masih sensitif sama manusia" ucap Panji Petualang.