Jebakan Maut Kopaska di Bank hingga Perampok Babak Belur, Penyamaran Pasukan Elite TNI
Kopaska yang pada saat itu dipimpin oleh Kolonel Irawan membentuk sebuah tim intelijen bernama Tim Kejar untuk menggagalkan pembajakan tersebut.
Tim penyergap dengan sabar membuntuti sasarannya ini ke tujuan berikutnya, bank tempat Sofyan menarik uang.
Pihak bank memperlihatkan bukti pengambilan uang kepada Jepang dan kakaknya yang ikut serta.
Merasa uangnya memang sudah dicairkan Jepang akhirnya kembali ke Perlak.
Tiba di salah satu perempatan jalan di ujung kota Lhokseumawe Jepang dipaksa berhenti oleh lampu merah.
Serombongan orang di sebuah mobil ikut berhenti di sebelahnya.
Saling pandang, sama-sama memberi senyum.
Seluruh penumpang mobil turun dengan cepat, langsung menghampiri pengendara motor di sebelahnya.
Tak disangka, seisi mobil tersebut adalah anggota Tim Kejar.
Tertangkaplah Jepang tanpa perlawanan berarti.
Operasi ini dianggap cukup sulit dilakukan karena alat penyadap yang menjadi kunci keberhasilan operasi ini ada di Jakarta.
Tim Kejar harus terus berkoordinasi dengan pihak operator dan tim Kopaska di Jakarta untuk memastikan keberadaan pembajak yang diincar.
• Kisah 70 Kostrad Dikirim ke Hutan Papua Tanpa Data Intelijen, Berakhir dengan Kondisi Seperti Ini
• Pimpin Operasi Benteng I, Legenda Kopassus Ini Kehilangan Satu Kakinya, Begini Nasibnya Usai Perang
• Mayat Rekannya Jadi Saksi Perjuangan Sosok Kopassus Ini, 5 Hari Tidur Berkamuflase Bak Tentara Gugur