Dua Pasien RSPI Meninggal, Belum Diketahui Positif Corona atau Tidak, Dua Pasien Alami Kecemasan

Dua pasien di RSPI Sulianti Saroso meninggal dunia, namun pihak rumah sakit belum mengetahui apakah pasien yang meninggal dunia

Editor: Nani Rachmaini
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Petugas menggunakan masker di RSPI Sulianti Saroso, Jakarta, Senin (2/3/2020). Presiden Joko Widodo mengumumkan dua orang positif terjangkit virus Covid-19 atau virus corona, dan saat ini berada di ruang isolasi RSPI Sulianti Saroso, Jakarta. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN 

Sementara itu, Dokter Spesialis Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi dari Instalasi Rehabilitasi Medik RSPI Sulianti Saroso dr. Andi Dala Intan mengatakan dua dari sembilan pasien yang diisolasi di RSPI mengalami gangguan kecemasan. Dua pasien tersebut memerlukan pendampingan psikolog.

"Ada dua pasien yang memang memerlukan pendampingan psikolog dari tim instalasi rehabilitasi medik," ujar Dala.

Dala tak menjelaskan secara rinci pasien kasus berapa yang mengalami gangguan kecemasan. Namun dia hanya menyebut satu pasien berusia lanjut, sementara satu lainnya berusia muda.

"Satu pasien dengan usia lanjut, ada gangguan cemas dan depresi terselubung. Sehingga terjadi seperti semacam gangguan penyesuaian yang akan kami elaborasi lagi," kata dia.

"Nah satu lagi ada pasien usia muda, dia juga mengalami gangguan cemas," tutupnya.

Terkait hal itu, psikolog Barita Ulina mengatakan gangguan kecemasan berpengaruh dan dapat menurunkan imunitas atau sistem kekebalan tubuh pasien. 

"Kalau kita mengalami kecemasan pasti imunnya juga bisa menurun. Itu tidak berlaku hanya untuk pasien corona saja, berlaku ke semua orang seperti itu," ujar Barita.

Dia menjelaskan bahwa pada dasarnya penyakit-penyakit fisik bisa dipengaruhi oleh faktor dari sisi psikologis.

Dalam hal ini, imunitas tubuh. 

Oleh karenanya, ketika pasien mengalami gangguan psikologis, baik ringan, sedang atau berat tentu akan mempengaruhi juga kondisi fisik yang bersangkutan.

Barita mengatakan sudah merencanakan pendampingan secara psikologis melalui konseling dan psikoterapi.

Nantinya pendampingan itu akan dilakukan melalui interkom atau kontak langsung dengan pasien. 

"Pendampingannya bisa melalui interkom lewat telepon dan monitor atau nanti kontak langsung dengan pasiennya," pungkas Barita.

Dipantau

Italia menutup seluruh wilayahnya akibat penyebaran virus corona. Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) untuk Roma terus memantau kondisi 3.138 warga negara Indonesia (WNI) di negeri Menara Pisa itu.

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved