Populasi Sapi Terus Meningkat, Disnakan Bungo Masih Akan Pengadaan di 2020

Populasi Sapi Terus Meningkat, Disnakan Bungo Masih Akan Pengadaan di 2020

TRIBUNJAMBI.COM, MUARA BUNGO - Populasi sapi di Kabupaten Bungo terus meningkat.

Berdasarkan data terakhir yang diperoleh dari Dinas Peternakan dan Perikanan (Disnakan) Kabupaten Bungo, jumlah sapi di Kabupaten Bungo berkisar 35.984 ekor.

Kepala Bidang Peternakan Disnakan Bungo, Enggar Tri Wahyudi menyebutkan, jumlah itu meningkat dari tahun sebelumnya yang hanya berkisar 33 ribuan ekor saja.

"Data terkahir tahun 2018, itu ada 35.984 ekor. Kalau 2017, masih sekitar 33 ribuan ekor," katanya, Selasa (10/3/2020).

• BREAKING NEWS BNNP Jambi Tangkap Bandar Narkoba di Kuala Tungkal, Empat Paket Besar Sabu Diamankan

• Catat Perubahan Jadwal UTBK 2020, Ada Tes 2 Tahap, Berikut Biaya, Jadwal hingga Ketentuannya

Dia memperkirakan, pada 2019 lalu, jumlahnya juga meningkat menjadi sekitar 36-37 ribuan ekor.

"Sekitar 36-37 ribuan ekorlah. Tapi kami masih menunggu data real dari BPS," ujarnya.

Lebih lanjut, pada 2020 ini, pihaknya juga menganggarkan pengadaan puluhan ekor sapi. Enggar menargetkan, pengadaan itu sudah terealisasi sebelum Juni 2020 mendatang.

"Sebelum Juni harus sudah terealisasi, karena kita harus menyesuaikan dengan anggarannya juga," ujarnya.

Hal itu, kata dia, agar anggaran yang ditujukan untuk pengadaan sapi tidak salah sasaran.

Enggar menjelaskan, saat ini pihaknya sudah melakukan survei sejumlah sumber bibit yang cocok untuk diternak di Bungo.

Saat disinggung berapa jumlah sapi yang masuk rencana pengadaan, Enggar menyebut sekitar 60 ekor sapi.

"Sapi bakalan ada 40 ekor, sapi betina 20 ekor," jawabnya.

40 ekor sapi bakalan itu rencananya akan menjadi setok atau persediaan sapi potong untuk tahun 2021 mendatang.

Sedangkan 20 ekor sapi betina yang diadakan, kata Enggar, dalam rangka peningkatan populasi ternak di Bungo.

Peningkatan populasi ternak itu dapat dilakukan melalui pengadaan maupun program sapi kerbau komoditas andalan negeri (Sikomandan).

Selain itu, bisa juga dengan meningkatkan perbaikan mutu genetik ternak, meningkatkan kelahiran dan menekan angka kematian anak sapi.

(Tribunjambi.com/ Darwin Sijabat)