Jualan Baju Secara Live di Medsos, Wanita Imigran Asal Afganistan Ini Diamankan Petugas Imigrasi

Jualan Baju Secara Live di Medsos, Wanita Imigran Asal Afganistan Ini Diamankan Petugas Imigrasi

Editor: Deni Satria Budi
Dok Humas Rudenim Makassar
Petugas Rumah Detensi Imigrasi (Rudenim) Makassar saat mengamankan seorang pengungsi asal Afghanistan bernama Zuleykha di Pasar Butung Makassar, Senin (9/3/2020). 

Jualan Baju Secara Live di Medsos, Wanita Imigran Asal Afganistan Ini Diamankan Petugas Imigrasi

TRIBUNJAMBI.COM -Petugas Imigrasi mengamankan Zuleykha (28) seorang pencari suaka asal Afganistan, di sebuah pasar di Kecamatan Wajo, Makassar, Sulawesi Selatan, Senin (9/3/2020).

Wanita asal Afganistan itu diamankan berdasarkan informasi dan petugas yang melihat imigran tersebut berjualan pakaian dengan cara live di media sosial (Medsos).

Diketahui Zuleykha telah tinggal di Makassar sejak tahun 2014 lalu. Saat diamankan, ia bersama anaknya yang masih berusia 3 tahun.

Sesuai aturan Peraturan Direktur Jenderal Imigrasi Nomor: IMI-1489.UM.08.05 tahun 2010, pencari suaka di Indonesia dilarang berkegiatan yang menghasilkan upah.

Sedangkan kegiatan yang dilakukan oleh Zuleykha sudah masuk kategori bekerja.

Update 3 Vasien Positif Virus Corona di RSUP Persahabatan Miliki Riwayat Perjalanan ke Luar Negeri

Usai Temuan 39 Mayat Imigran di Kontainer, Kini 25 Imigram Ditemukan di Truk Berpendingin di Kapal

"Sengaja kami turunkan tim untuk melacak kebenarannya karena informasi awal kami dapat dari media sosial, yang bersangkutan secara live menjajakan dagangannya," kata Kepala Rudenim Makassar, Togol Situmorang, kepada wartawan, Selasa (10/3/2020).

Aturan terkait larangan bekerja tersebut, menurut Togol sudah ditempel di semua wisma pencari suaka. Jika ada yang ketahuan melanggar, maka yang bersangkutan akan ditempatkan di rudenim.

Sementara itu Zuleykha berdalih tidak tahu yang ia kerjakan di media sosial adalah kategori bekerja.

"Saya tidak tahu kalau menyiarkan secara live itu juga bekerja" ujar Zuleykha.

Saat diamankan petugas, perempuan 28 tahun tersebut kooperatif. Ia menandatangani pernyataan jika dirinya tidak akan mengulangi aktivitasnya lagi.

Ilustrasi. Sebanyak 38 warga Bangladesh diamankan Tim Opsnal Polresta Pekanbaru dan Polsek Payung Sekaki, Sabtu (10/6/2017) dini hari di sebuah ruko di Jalan Air Hitam, Pekanbaru. WNA ini rencanananya akan diberangkatkan ke Malaysia. TRIBUN PEKANBARU/BUDI RAHMAT
Ilustrasi. Sebanyak 38 warga Bangladesh diamankan Tim Opsnal Polresta Pekanbaru dan Polsek Payung Sekaki, Sabtu (10/6/2017) dini hari di sebuah ruko di Jalan Air Hitam, Pekanbaru. WNA ini rencanananya akan diberangkatkan ke Malaysia. TRIBUN PEKANBARU/BUDI RAHMAT (Tribun Pekanbaru/Budi Rahmat)

Dilansir dari pemberitaan Tribun Makassar, Jumat 25 Mei 2018, selama tujuh tahun ada sekitar 1.860 imigran pengungsi dan pencari suaka dari 15 negera yang tinggal di di Makassar.

Mereka kebanyakan berasal dari negara konflik perang di Timur Tengah, Afrika, dan Asia.

Saat itu, jumlah terbanyak dan terlama tinggal di Makassar berasal dari Afganistan dengan jumlah pengungsi sebanyak 1.260-an orang.

Sementara jumlah pengungsi tak berwarga negara dari Rohingnya, Myanmar ada sekitar 217 orang.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved