Tetangga Ungkap Perubahan Sikap Remaja 15 Tahun yang Bunuh Bocah 6 Tahun di Sawah Besar, Jakarta

Tetangga Ungkap Perubahan Sikap Remaja 15 Tahun yang Bunuh Bocah 6 Tahun di Sawah Besar, Jakarta

Editor: Deni Satria Budi
(Wartakotalive/Joko Supriyanto)
Pemakaman bocah 6 tahun yang dibunuh ABG dan mayatnya disimpan di dalam lemari, Sabtu (7/3/2020) 

Tetangga Ungkap Perubahan Sikap Remaja 15 Tahun yang Bunuh Bocah 6 Tahun di Sawah Besar, Jakarta

TRIBUNJAMBI.COM, JAKARTA - Publik dihebohkan dengan kasus pembunuhan seorang bocah berusia 5 tahun yang dilakukan seorang remaja berusia belasan tahun,Kamis (5/3/2020) di Sawah Besar, Jakarta Pusat.

Apalagi yang membunuh korban merupakan tetangganya yang masih berusia 15 tahun. Perubahan drastis dialami pelaku saat duduk di bangku sekolah menengah pertama (SMP). 

Kartono (40) ayah korban mengaku tidak curiga sama sekali saat anaknya bermain dengan pelaku NF (15).

Menurut Kartono, anaknya kerap bermain dengan adik NF saat ditinggal ibunya kerja. Ia dan isteri percaya dan tak menaruh curiga saat anaknya bermain bareng adik NF dan NF.

NF kata Kartono, mempunyai karakter seorang yang pendiam. Karena itu juga, Kartono berprasangka baik, apalagi usia NF dan adiknya cukup jauh.

Kelakuan Sehari-hari Anak yang Membunuh Bocah Dibongkar Ayah Korban, Engga Menyangka

Siswi SMP Bunuh Bocah 6 Tahun Lalu Simpan Mayat di Lemari, Polisi Temukan Ini di Papan Curhat!

Beredar Surat Edaran Menpan RB Tentang Perubahan dan Penambahan Cuti Bersama

"Kalau akrab kan dia (APA) main sama adiknya (NF). Kalau enggak ada, dia enggak ajak main juga gitu, kalau ada, ya main. Enggak melihat ada yang aneh, udah main biasa lama juga," beber Kartono.

Hingga saat ini Kartono tak menyangka anaknya meninggal dunia dengan cara yang tidak wajar.

"Saya enggak sangka, anak saya di situ sudah lama bertetangga. Sudah lama. Biasa (APA) main dengan adiknya yang umur 4 tahun," tutur Kartono.

Kartono berharap jika pelaku bisa dijerat hukuman yang setimpal atas apa yang diperbuatnya, sebab apa yang dilakukan pelaku terbilang tak manusiawi.

"Saya penginnya pelaku dihukum seberat-beratnya, kalau bisa hukuman mati lah," kata Kartono.

Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Yusri, Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Heru Novianto, dan Wakapolres Metro Jakarta Pusat AKBP Susatyo saat menyampaikan keterangan ungkap kasus pembunuhan di Polres Metro Jakarta Pusat.
Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Yusri, Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Heru Novianto, dan Wakapolres Metro Jakarta Pusat AKBP Susatyo saat menyampaikan keterangan ungkap kasus pembunuhan di Polres Metro Jakarta Pusat. (Wartakotalive/Joko Supriyanto)

Selain itu, Kartono mengaku tak menyangka akan perbuatan pelaku kepada anaknya, sebab anaknya memang kerap bermain di rumah pelaku, karena ibu korban ikut pekerja di tempat tinggal pelaku untuk membantu membuat kue.

"Saya nggak habis pikir bisa setega itu sampai makan nyawa anak kecil gitu, yang saya pikirin itu anak kecil kok ya sampai begitu," beber Kartono.

Ia sendiri mengaku sudah mengikhlaskan kepergian anaknya itu, meski ibunya dalam kondisi shock atas kejadian ini, ia pun hanya bisa menginggat dan mengenang keceriaan anaknya itu.

"Anak saya ini nurut banget orangnya. Suka ngaji, paling demen pakai baju muslim pakai kerudung. Tapi saya ikhlas," ujar Kartono.

Halaman
123
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved