Penganiayaan Kepala SMAN 10
ISNU Tanjab Barat Minta Polisi Usut Tuntas Kasus Penganiayaan Kepsek SMAN 10 Tanjabbar
ISNU Tanjabbar Minta Kepolisian Usut Tuntas Kejadian Penganiayaan Kepsek SMAN 10 Tanjabbar
Penulis: Samsul Bahri | Editor: Deni Satria Budi
ISNU Tanjabbar Minta Kepolisian Usut Tuntas Kejadian Penganiayaan Kepsek SMAN 10 Tanjabbar
Laporan Wartawan Tribun Jambi, Samsul Bahri
TRIBUNJAMBI.COM, KUALA TUNGKAL- Ketua ISNU Kabupaten Tanjabbar, Kurdi Zakaria yang ikut mengawal adanya dugaan penganiayaan terhadap Kepala Sekolah SMAN 10 Tanjab Barat, menyanyangkan atas kejadian tersebut.
ISNU Tanjab Barat juga meminta kepolisian menindak pelaku yang diduga melakukan penganiayaan tersebut.
Sebelumnya Kepala SMA N 10 Tanjabbar, Lasemen mendapat tindakan berupa tendangan pada bagian kaki, punggung dan tangan dari seorang wali murid. Kejadian tersebut terjadi di lingkungan sekolah pada Rabu (4/3/2020) lalu.
"Kita melihat bahwa kejadian ini terjadi di lembaga pendidikan, dan kita minta agar kejadian ini tidak terulang lagi. Apalagi ini yang dianiaya adalah kepala sekolah, dan ini sangat menciderai dunia pendidikan. Kami dari berbagai badan organisasi nahdatul ulama memberikan usul kontrol sosial terhadap penegakan hukum," ungkap Kurdi.
• Dugaan Penganiayaan Kepsek SMAN 10 Tanjab Barat oleh Wali Murid, Kadisdik: Serahkan ke yang Berwajib
• NU Tanjabbar Minta Kasus Penyerangan Kepsek SMA 10 Harus Ditindak Lanjuti Secara Profesional
Kejadian ini terjadi diawali saat sekolah melaksanakan ujian di kelas pada Rabu (4/3/2020). Semua siswa diminta untuk mengumpulkan seluruh bawaan termasuk tas dan hp.
Namun, seorang siswa seorang siswa izin keluar kelas, saat keluar siswa tersebut itu diam diam mengambil HP yang dikumpulkan guru yang di letakan di luar kelas tersebut.
Siswa tersebut kemudian memainkan di dekat toilet sekolah, saat sedang bermain HP datanglah kepala sekolah yang tengah melihat siswa tersebut bermain hp.
Kepala sekolah itu kemudian meminta hp yang di mainkan siswa dan meminta kepada siswa tersebut jika mengambil hp harus bersama orang tua nya ke sekolah.
Sorenya, orang tua siswa tersebut datang dengan kondisi marah. Tiba di kantor guru, Lasemen dan Wakilnya keluar dari Kantor langsung di serang oleh pelaku dengan menggunakan batako dan melayangkan pukulan dengan tongkat pramuka ke arah kepsek, namun tidak mengenai korban.
"Kejadian tersebut, besoknya korban melapor ke Kepala Desa, sempat diadakan mediasi namum pelaku tidak datang. Pada Jumat akhirnya dilaporkan lah kejadian ini pada pihak kepolisian," kata Kurdi.
Sementara itu, Kurdi juga meminta kepada pihak kepolisian untuk dapat memberikan rasa aman kepada Lasemen, mengingat pada saat kejadian tersebut posisi Lasemen terancam oleh tindakan yang dilakukan oleh pelaku.
"Kami NU menyikapi hal ini bukan hanya yang bersangkutan sarjana NU, tetapi semua guru secara umumnya berharap agar tidak kembali terjadi hal-hal semacam ini," harapnya.
"Apalagi ini yang dianiaya sebagai ikon atau panutan suatu sekolah. Kami mengapresiasi pihak Polres Tanjabbar jumat di Laporkan dan Senin sudah berhasil diamankan untuk di proses lebih lanjut oleh pihak kepolisian," pungkasnya.
ISNU Tanjabbar Minta Kepolisian Usut Tuntas Kejadian Penganiayaan Kepsek SMAN 10 Tanjabbar
(Tribunjambi.com/Samsul Bahri)
• Jumlah Pasien Positif Virus Corona di Indonesia Tambah Jadi 19 Orang, Ini Orang-orangnya
• Nasib BCL dan Noah Sinclair Diterawang Sosok Ini Lewat Kartu Tarot, Akan Ada yang Baru Bagi Keduanya