Cek Apakah Milikmu? Lebih dari 1 Miliar HP Android Rentan Dibobol, Begini Caranya!

Unit telepon seluler yang tidak mendapatkan pembaruan perangkat lunak lebih berisiko menjadi korban pencurian data dan serangan program jahat.

Editor: Tommy Kurniawan
INFO KOMPUTER
Cek Apakah Milikmu? Lebih dari 1 Miliar HP Android Rentan Dibobol, Begini Caranya 

TRIBUNJAMBI.COM - Cek Apakah Milikmu? Lebih dari 1 Miliar HP Android Rentan Dibobol, Begini Caranya

Lebih dari satu miliar telepon genggam Android rentan diretas karena unit-unit tersebut tidak lagi mendapatkan pembaruan keamanan, kata Which?, majalah di Inggris yang banyak mengupas isu perlindungan konsumen.

Unit telepon seluler yang tidak mendapatkan pembaruan perangkat lunak lebih berisiko menjadi korban pencurian data dan serangan program jahat.

Majalah ini mengatakan para pemilik ponsel Android buatan sebelum tahun 2012 harus lebih waspada.

Sejauh ini BBC belum menerima komentar Google, raksasa teknologi yang mengembangkan sistem operasi Android.

Data Google menunjukkan 42,1% dari ponsel-ponsel Android di seluruh dunia memakai sistem operasi versi 6.0 atau lebih rendah.

VIDEO: Keris Kyai Naga Siluman Pangeran Diponegoro 150 Tahun Hilang Ditemukan, ini Kehebatannya

Lagi, Istri Antar Suami Menikah, Sampai Viral, Kompak Berfoto di Pelaminan Bertiga

Ali Ngabalin Nilai Banyak Hoaks di Media Sosial Terkait Virus Corona, Akan Datangkan Malapetaka

SAH! Muhammadiyah Tetapkan 1 Ramadan 1441 Bulan Puasa Jatuh pada Jumat 24 April 2020

Berdasarkan buletin keamanan Android, tidak ada pembaruan keamanan bagi semua ponsel yang menggunakan sistem operasi versi 7.0 ke bawah.

Dengan data ini, Which? menyimpulkan dua dari lima ponsel Android di seluruh dunia tak lagi menerima pembaruan keamanan.

Model apa saja yang rentan pembobolan?

Majalah ini kemudian menguji lima ponsel, yaitu Motorola X, Samsung Galaxy A5, Sony Xperia Z2, LG/Google Nexus 5, dan Samsung Galaxy S6.

Which? meminta laboratorium antivirus AV Comparatives untuk menginfeksi unit-unit ponsel ini dengan program jahat dan semua unit tersebut terinfeksi.

Majalah ini mengatakan bahwa temuan tersebut sudah dikirim ke Google, namun Google "gagal memberi jaminan".

Dikatakan oleh Google bahwa mereka "tidak akan ada jaminan dukungan layanan bagi ponsel-ponsel lama".

Which? mengatakan mereka ingin Google dan pihak-pihak terkait menyediakan lebih banyak informasi tentang seberapa lama ada jaminan unit ponsel yang dimiliki konsumen mendapatkan pembaruan keamanan.

Ditambahkan, produsen ponsel harus transparan dan memberi opsi begitu ponsel tidak lagi menerima pembaruan keamanan.

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved