Wali Murid Hajar Kepala Sekolah

Dor, Penghuni Sekolah Berhamburan, Wali Murid Singkapkan Baju, Terselip Pistol di Pinggang

“Tiba-tiba terdengar letusan yang keras, semua warga sekolah yang ada di lokasi berhamburan keluar," ujarnya.

Penulis: Darwin Sijabat | Editor: Duanto AS
(Kompas.com/ERICSSEN)
Ilustrasi penganiayaan dan pemukulan 

“Tiba-tiba terdengar letusan yang keras, semua warga sekolah yang ada di lokasi berhamburan keluar," ujarnya.

"Dari halaman sekolah, kepala sekolah melihat seorang laki-laki (diduga orangtua murid) langsung membentak dan memukul kepsek. Kepsek mencoba menghindar dengan menangkis pukulan tersebut," kata Lukman.

TRIBUNJAMBI.COM, KUALA TUNGKAL – Seorang wali murid SMAN 10 Tanjung Jabung Barat dilaporkan ke kepolisian oleh Lasemen kepala sekolah tersebut. Wali murid tersebut diduga melakukan penganiayaan dan ancaman.

Pelaporan ini mendapat restu dari Dinas Pendidikan Provinsi Jambi.

Di Balik Kisah Susi Susanti Juara All England Empat Kali, dari Pacaran Itu-itu Saja hingga Bisnis

Siapa Sebenarnya Tjun Tjun? Juara All England Enam Kali dari Indonesia Berambut Gondrong

Polwan Cantik Ini Dulu Viral Gegara Wajahnya Mirip Nike Ardilla, Begini Penampakan Bripda Nindy Kini

”Tadi sudah dilaporkan ke Disdik dan sudah dimusyawarahkan dengan PGRI dan pengawas. Dari kesepakatan tadi akan melaporkan ke pihak yang berwajib,” kata Plt Kadis Pendidikan Provinsi Jambi, Syahran saat dihubungi.

Pelaporan ini diakui oleh Wakapolres Tanjab Barat Kompol Wirmanto.

"Iya, sudah ada laporan, tadi kita juga sudah bertemu dengan PGRI," katanya kemarin.

Kata dia, kepolisian sedang mendalami laporan tersebut.

Pantauan Tribunjambi.com di Mapolres Tanjab Barat kemarin, sejumlah guru dari berbagai sekolah yang tergabung dalam Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) mendampingi Lasemen, Kepala SMAN 10, untuk membuat laporan dan berkonsultasi atas persolaan tersebut.

Ilustrasi Penganiayaan
Ilustrasi Penganiayaan (Net)

Namun, sayangnya dari sejumlah orang yang datang tersebut semuanya tidak ingin berkomentar.

Ketua PGRI Provinsi Jambi, Lukman, mengatakan PGRI akan memberikan pendampingan terhadap anggotanya dalam kejadian ini.

Kejadian ini bisa menjadi preseden buruk dunia pendidikan.

Ihwal pelaporan dan dugaan ancaman itu dibeberkan oleh Lukman.

Ia menceritakan berdasarkan pengakuan sang kepsek kepada perwakilan PGRI. Kejadian tersebut bermula pada Rabu (6/3) di SMAN 10 Tanjab Barat saat dilangsungkan ujian yang berbasis android (online).

Sekolah menyediakan fasilitas wifi untuk akses internet.

Mulai 11-15 Maret - Ini Jadwal & 15 Wakil Indonesia di All England 2020 Tayang di TVRI

Misteri Laga Rudy Hartono Vs Liem Swie King di Final All England 1976, Bungkam dan Jadi Kontroversi

Masih menurut Lukman, untuk memaksimalkan kerja wifi sekolah melarang seluruh warga sekolah menggunakan handphone selama ujian berlangsung.

Siswa yang membawa HP diminta mengumpulkan HP secara sukarela.

Dus, setelah sesi I ujian berlangsung, kepala sekolah menemukan seorang siswa yang tidak menyerahkan HP walaupun sudah diminta.

“Siswa bersangkutan beralasan orangtuanya tidak mengizinkan HP tersebut dikumpulkan. Demi kebersamaan kedudukan siswa dalam penegakan aturan, kepsek tetap meminta HP tersebut dan meminta siswa menginformasikan ke orangtuanya,” terang Lukman.

Namun tak disangka, pada Rabu sore ketika sudah tidak ada aktivitas belajar mengajar, orangtua murid tersebut mendatangi sekolah.

Saat itu, kepala sekolah bersama waka kurikulum dan beberapa lainnya masih ada di sekolah .

“Tiba-tiba terdengar letusan yang keras, semua warga sekolah yang ada di lokasi berhamburan keluar," ujarnya.

"Dari halaman sekolah, kepala sekolah melihat seorang laki-laki (diduga orangtua murid) langsung membentak dan memukul kepsek. Kepsek mencoba menghindar dengan menangkis pukulan tersebut," kata Lukman.

"Karena merasa belum puas, yang bersangkutan langsung menyingkap sebagian bajunya dan terlihat jelas pistol terselip di pinggangnya,” papar Lukman.

Intimidasi tak sampai di situ.

Umpatan juga keluar.

Bahkan oknum orangtua murid tadi juga mengambil kayu stok pramuka yang ada di sekitar, beruntung ia urung memukulkan kayu itu ke kepala sekolah.

Dor, Penghuni Sekolah Berhamburan, Wali Murid Singkapkan Baju, Terselip Pistol di Pinggang (Darwin Sijabat)

Sejarah Pergantian Nama Nike Ardilla yang Tak Diketahui Orang, Meninggal Dunia di Usia 19 Tahun

Sahabat Nike Ardilla yang Berusia 52 Tahun Tetap Jomblo, Intip Kecantikan Paramitha Rusady Muda

Mulai 11-15 Maret - Ini Jadwal & 15 Wakil Indonesia di All England 2020 Tayang di TVRI

Sumber: Tribun Jambi
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved