Siapa Sebenarnya Tjun Tjun? Juara All England Enam Kali dari Indonesia Berambut Gondrong

Pasangan legendaris ini, Tjun Tjun dan Johan Wahyudi, akhirnya menjuarai menjuarai All England hingga enam kali, juara dunia, juara Asia dan medali...

Editor: Duanto AS
(Kartono Riyadi/Kompas)
Atlet bulu tangkis Indonesia, Tjun Tjun (kanan) dan Johan Wahyudi (kiri) 

Pasangan legendaris ini, Tjun Tjun dan Johan Wahyudi, akhirnya menjuarai menjuarai All England hingga enam kali, juara dunia, juara Asia dan medali emas Asian Games. Siapa sebenarnya Tjun Tjun?

TRIBUNJAMBI.COM - Rambutnya gondrong, badannya lansing. Dia bernama Tjun Tjun, legenda bulu tangkis Indonesia.

Memang, kala itu 1970-an model rambut pemain bulu tangkis berbeda jauh dengan sekarang yang rapi.

Dahulu, seorang pebulu tangkis banyak yang memiliki rambut panjang, seperti Tjun Tjun.

Tjun Tjun, pebulu tangkis Indonesia pasangan Johan Wahyudi yang legendaris.  Dia merupakan juara All England
Tjun Tjun, pebulu tangkis Indonesia pasangan Johan Wahyudi yang legendaris. Dia merupakan juara All England (wikipedia)

Rambut Tjun Tjun model long textured hair dan curtain ini memang khas 1970-an.

Tjun Tjun merupakan pemain bulu tangkis putra dari Indonesia yang terkenal sebagai spesialis ganda pada 1970-an.

Pada masa jayanya, ia berpasangan dengan Johan Wahyudi.

Jejak Karier Johan Wahyudi Juara All England 6 Kali, Pebulu Tangkis Indonesia yang Pernah Kena Tipu

Jadwal Lengkap All England 2020 Live Streaming TVRI, Sempat Terancam Ditunda karena Virus Corona

Latar Belakang Gronya Somerville, Ini yang Bikin Kevin Sanjaya dan Jonatan Christie Kecanthol?

Mereka berhasil beberapa kali memenangi kejuaraan bulu tangkis paling terhormat pada masa itu, All England.

Pasangan Tjun Tjun/Johan Wahjudi dan pasangan lainnya Christian Hadinata/Ade Chandra, juga mendominasi dunia ganda putra.

Tahun-tahun itu, bersama dengan pemain tunggal Rudy Hartono dan Liem Swie King, tim Indonesia pada tahun hampir tidak terkalahkan.

Dekade 1970-1980, tim Indonesia menjuarai setiap kejuaraan Thomas Cup.

Siapa sebenarnya Tjun Tjun?

Informasi dari beberapa sumber, kakak Tjun Tjun, Liang Chiu Hsia merupakan juara bulu tangkis putri di Tiongkok pada 1960-an.

Setelah ke Indonesia, Liang Chiu menjadi pelatih tim bulu tangkis putri Indonesia.

Dia melatih Susi Susanti dan kawan-kawan hingga memenangkan Piala Uber.

Tertangkap Kamera, Sosok Tajir Melintir Ini Makan di Warung, Bos Djarum dengan Harta Ratusan Triliun

Daftar 15 Atlet Berprestasi Jebolan PB DJarum, Mulai dari Alan Budi Kusuma Hingga Liem Swie King

Jejak Sejarah PB Djarum, dari Legenda Liem Swie King, Kevin Sanjaya hingga GOR Senilai Rp 30 Miliar

Daftar prestasi Tjun Tjun (sumber: wikipedia)

* Tunggal Putra

1973: Semifinalis All England Open

* Ganda Putra

1971: Finalis Kejuaraan Asia (bersama Tatat)
1972: Juara Denmark Open, Juara German Open (bersama Johan Wahjudi)
1973: Juara Denmak Open, Finalis All England Open (bersama Johan Wahjudi)
1974: Juara Denmark Open, Juara All England Open, Juara Asian Games (bersama Johan Wahjudi)
1975: Juara All England Open (bersama Johan Wahjudi)

1976: Semifinalis All England Open (bersama Johan Wahjudi), Juara Kejuaraan Asia (bersama Ade Chandra)
1977: Juara Dunia, Juara All England Open (bersama Johan Wahjudi), Juara Swedia Open (bersama Ade Chandra)
1978: Juara All England Open (bersama Johan Wahjudi)
1979: Juara All England Open (bersama Johan Wahjudi)
1980: Juara All England Open (bersama Johan Wahjudi)
1981: Finalis All England Open (bersama Johan Wahjudi)

* Ganda Campuran

1974: Juara Denmark Open (bersama Regina Masli), Finalis Asian Games (bersama Sri Wiyanti)

* Beregu Putra

1973: Juara Piala Thomas (Tim Indonesia - bersama Muljadi, Rudy Hartono, Christian Hadinata, Ade Chandra, A. Nurman)
1976: Juara Piala Thomas (Tim Indonesia - bersama Rudy Hartono, Liem Swie King, Johan Wahjudi, Christian Hadinata, Ade Chandra)
1979: Juara Piala Thomas (Tim Indonesia - bersama Rudy Hartono, Liem Swie King, Lie Sumirat, Johan Wahjudi, Christian Hadinata, Ade Chandra)

Pasangan legendaris Tjun Tjun dan Johan Wahyudi

Profil Legenda Bulutangkis Johan Wahyudi

Johan Wahyudi lahir 10 Februai 1953 tahun, ia wafat di usia 66 tahun, wafat pada 15 November 2019.

Berawal dari bermain di tunggal putra, dia menjadi spesialis ganda putra bersama rekannya Tjun Tjun.

Mengutip Wikipedia, bersama Christian Hadinata/Ade Chandra, mereka mendominasi ganda putra dunia pada masa itu.

Pada masa itu tim Indonesia baik tunggal putra maupun ganda tak terkalahkan, dan menjuarai setiap kejuaraan Thomas Cup, di era 1970-1980 an.

Wahyudi bersama Tjun memenangkan gelar pertama pada Kejuaraan Dunia IBF tahun 1977.

 Daftar 15 Atlet Berprestasi Jebolan PB DJarum, Mulai dari Alan Budi Kusuma Hingga Liem Swie King

Pasangan ganda ini juga memenangi 6 gelar All England antara 1974 hingga 1980 dan menjadi ganda putra peringkat atas.

Ia bermain untuk tim Thomas Cup pada tahun 1976 dan 1979

Kompas.com menuliskan Johan Wahyudi lahir di Malang 10 Februari 1953.

Dia mulai menekuni dunia bulu tangkis sejak ia berusia 4 tahun.

Di bawah didikan sang ayah, Mangku Prayitno, Johan berhasil menjadi atlet bulu tangkis Jawa Timur.

Di usia 13 tahun, Johan mulai bergabung dengan klub Gajah Putih Malang yang dilanjutkan dengan berlatih bersama klub Rajawali Surabaya di setiap akhir pekan.

Usaha Johan tak sia-sia. Di era 1970an, ia berhasil meraih nama gemilang sebagai pemain ganda terbaik dunia bersama rekannya Tjun-Tjun.

Johan sempat menjadi juara kedua dalam kejuaraan bergengsi level nasional, Wahono Cup.

Berkat prestasinya itu, tahun 1972 ia dipanggil untuk mengikuti training centre atau yang sekarang dikenal dengan nama Pelatnas.

Melansir dari situs PB Djarum, pasangan ganda Johan wahyudi dan Tjun Tjun terbentuk saat persiapan penyelenggaraan Invitasi Dunia 1972 di Jakarta yang hanya diikuti 32 peserta terbaik dunia berdasarkan undangan.

Saat itu skuad yang ditunjuk untuk ganda Indonesia adalah juara All England Christian Hadinata/Ade Chandra dan Rudy Hartono/Tjun Tjun.

Namun, Rudy Hartono meminta agar dirinya fokus untuk bermain di tunggal dan menunjuk Johan sebagai penggantinya. 

Tak disangka, pasangan tersebut mampu meraih prestasi gemilang. mereka mampu mengalahkan juara All England 1972, Christian Hadinata/Ade Chadra.

Sejak saat itu, mereka pun dipercaya untuk mengikuti berbagai ajang internasional.

Mereka berhasil menjuarai menjuarai All England hingga enam kali, juara dunia, juara Asia dan medali emas Asian Games.

Diberitakan Harian Kompas, Rabu (8/5/2002), Johan gantung raket pada tahun 1982, dan menetap di Jakarta hingga 1998, atau selama 17 tahun.

Namun pada 1986, ia sempat menjadi manajer pemain yunior All Enggland.

Di tahun 1998, ia memilih pulang ke kampung halamannya di Malang, Jawa Timur.

Semenjak tinggal di Malang, Johan telah mengembangkan bisnis beberapa komoditas, di antaranya tembakau dan kayu.

 Huang Hua, Pebulutangkis Rival Susi Susanti, Ternyta Kini Jadi WNI dan Tinggal di Klaten

 Latar Belakang Gronya Somerville, Ini yang Bikin Kevin Sanjaya dan Jonatan Christie Kecanthol?

 Jejak Sejarah PB Djarum, dari Legenda Liem Swie King, Kevin Sanjaya hingga GOR Senilai Rp 30 Miliar

Namun usahanya tersebut tidak berjalan lancar.

Johan pun bahkan menderita kerugian hingga ratusan juta rupiah, akibat ulah orang-orang kepercayaannya.

Kunci Keberhasilan Johan mengatakan kunci keberhasilannya bersama Tjun Tjun bukan pada permainan cepat dan bertenaga serta mampu mengandalkan refleks.

Tetapi pada kemampuan satu sama lain untuk saling memahami dan mengisi.

"Tjun Tjun dulu lemah kakinya, saya lemah pukulan kiri. Setelah mampu memahami itu, ketika bermain kami bisa saling mengisi," kata Johan waktu itu.

Proses memahami satu sama lain dan saling mengisi antara Johan dengan Tjun Tjun ternyata tidak terjadi dalam sekejap. Johan mengatakan, setiap malam usai latihan, mereka berdiskusi dan saling memberikan masukan.

Model Rambut Tjun Tjun Juara All England, Legenda Bulu Tangkis Indonesia Berambut Gondrong yang Lemah Kaki ( Tribunjambi.com ) 

Sumber: Tribun Jambi
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved