Berburu Bedaro yang Sedang Musim, Buah Langka dari Muarojambi
Tahukah Anda dengan buah bedaro? mungkin sebagian orang mengenal, namun kebanyakan orang masih belum mengetahui yang
Penulis: Samsul Bahri | Editor: Fifi Suryani
TRIBUNJAMBI.COM, SENGETI - Tahukah Anda dengan buah bedaro? mungkin sebagian orang mengenal, namun kebanyakan orang masih belum mengetahui yang punya sebutan mata kucing ini.
Bedaro menyerupai kelengkeng dengan kulit berwarna coklat muda yang berbintik-bintik persis dengan buah kelengkeng. Ukurannya pun yang paling besar berukuran seperti kelereng.
Untuk bagian daging buahnya berwana putih bening dengan ketebalan yang tipis, jauh berbeda dengan ketebalan daging buah kelengkeng. Sementara untuk rasanya, memiliki rasa manis yang lebih dari pada buah kelengkeng.
Buah ini hanya ada pada musimnya, hanya ada satu tahun sekali. Saat ini buah bedaro terbilang langka, hanya ada beberapa pedagang yang masih berjualan buah ini. Satu diantara pedagang yang menjual buah bedaro di Kabupaten Muarojambi adalah Elita.
Ia mengatakan bahwa buah bedaro merupakan buah lokal yang tidak semua tempat memiliki buah ini. Buah bedaro yang Ia jual pun bukan lah milik pribadinya, melainkan juga mengambil dari orang lain.
"Ini buah lokal, sudah susah orang nemuinnya. Yang masih jualan buah ini pun sudah jarang kalau dilihat, karena memang susah buat mendapatkan buah ini,"ujar Elita
Lebih lanjut ia menerangkan, buah bedaro ini ada dua macam yaitu bedaro hutan dan bedaro dusun. Adapun yang membedakan dari kedua jenis bedaro ini yaitu ukurannya, sedangkan untuk rasanya tidak jauh berbeda.
"Jadi kalau buah bedaro dusun itu ukurannya besar-besar, kecuali kalau buah ujung, ini kebanyaan di tanam orang sudah. Tapi kalau bedaro hutan itu, memang di dalam hutan tumbuhnya, ukurannya juga kecil-kecil,"ungkapnya.
Di sisi lain, setidaknya dalam satu hari ia bisa menjual sekitar 40 kilogram buah bedaro. Harga satu kilogramnya Rp25 ribu. Elita juga menjual buah bedaro ini dengan hitungan canting.
"Kalo secanting susu ini kita jual dengan harga Rp5 ribu. Kalau kiloan kita jual Rp25 ribu perkilogram. Kalau untung itu adalah untung, diatas Rp100 ribu lah," ungkapnya.
Sementara itu, seorang pembeli Novi menyebutkan ia setiap tahun selalu mencari buah ini. Lantaran memang dari segi rasa kata Novi jauh lebih manis dan enak untuk dimakan.
"Setiap tahun saya beli ini. Karena memang enak, manisnya itu lebih manis dari kelengkeng. Apalagi ini buah musiman, enak pokoknya buah ini," ungkapnya.
Bagi kalian yang penasaran dengan rasa dari buah bedaro ini, kalian bisa mencarinya di jalan lintas Sengeti, Kabupaten Muarojambi. Pedagang menjajakannya dalam sebuah toples, hal ini lantaran buah tidak lagi pada tangkai melainkan sudah terpisah.