Berita Batanghari
WIKIJAMBI: Tahu, dari Usaha Turun Temurun Milik Suaheti Kini Beromzet Belasan Juta per Bulan
Tahu makanan yang terbuat dari kacang kedelai, sampai saat ini masih sangat dicari oleh masyarakat sebagai bahan makanan.
Penulis: Rian Aidilfi Afriandi | Editor: Nani Rachmaini
Usahanya lebih kurang sudah berjalan 10 tahun. Teteh masih mempekerjakan 5 orang karyawannya hingga saat ini. Proses pembuatan tahu pun sampai saat ini masih sama.
Mulai dari bahan dasarnya kacang kedelai dicuci bersih, direndam, dihancurkan, dimasak, disaring hingga dimasukkan ke dalam cetakan.
"Prosesnya cukup panjang. Butuh waktu 8 jam hingga 14 jam. Dari waktu habis Magrib hingga habis subuh. Di sini karyawannya pakai shift malam dan pagi," sebutnya.
Setelah tahu yang diproduksi jadi, karyawan yang shift pagi langsung menjual ke pasar-pasar di Kecamatan Muara Bulian.
Meski demikian, kini Tetah juga sudah punya pelanggan tetap. Seperti pedagang-pesagang pasar di Batanghari.
"Rerata, para pedagang membeli hingga 3.000 potong tahu. Namun, ada juga warga yang membeli langsung ke rumahnya untuk bahan masakan sehari-hari. Kami jualnya sepotong tahu itu Rp 350," katanya.
• Ibu Hamil Kepergok Curi Tabung Gas 3 Kg di Sebuah Kos-kosan, 2 Anaknya Sengaja Ditinggal di Motor
• Harga HP Turun! Redmi 8 Rp 1,5 Juta, Redmi 8A Rp 1,3 Juta, Ada Xiaomi, Oppo, Samsung dan iPhone
Sejauh ini, usahanya ia rintis sendiri tanpa bantuan tangan pemerintah daerah.
"Saya juga belum pernah mengikuti pembinaan UKM dari pemda. Kalau ada pembinaan, saya juga mau," ujarnya.
Ia berharap usahanya ini bisa lancar dan ke depannya bisa diteruskan oleh dua orang anaknya.
"Saya juga ada rencana untuk buka cabang di kecamatan lain," jelasnya.
FOLLOW INSTAGRAM TRIBUN JAMBI:
.