Berita Muarojambi
Warga Klaim Temukan Fosil Kayu, Makam Kuno Hingga Tiang Pancung Tempat Orang Bersalah Digantung
Warga Klaim Temukan Fosil Kayu, Makam Kuno Hingga Tiang Pancung Tempat Orang Bersalah Digantung
Penulis: Samsul Bahri | Editor: Deni Satria Budi
Warga Klaim Temukan Fosil Kayu, Makam Kuno Hingga Tiang Pancung Tempat Orang Bersalah Digantung
Laporan Wartawan Tribun Jambi, Samsul Bahri
TRIBUNJAMBI.COM, SENGETI- Warga Desa Batang Rawang, Kecamatan Maro Sebo, Kabupaten Muarojambi, temukan sejumlah benda kuno yang ada di masa peradaban jaman dahulu.
Penemuan warga ini berupa fosil kayu, bebatuan jaman dahulu, hingga pecahan keramik dan kuburan jaman dulu.
Hal ini diungkapkan oleh Adi Ismanto, Ketua Gerakan Muarojambi Bersakat (GMB) dalam ekpedisi yang dilakukan dengan sejumlah media pada Kamis (27/2/2020) kemarin.
Adi dan warga sekitar menujukkan beberapa titik temuan warga yang keberadaanya berdekatan dengan permukiman warga.
Temuan pertama yang ditunjukkan yaitu kayu yang dibilai sudah berumur lebih dari ratusan tahun dan telah menjadi fosil.

Menariknya temuan fosil kayu ini tidak hanya satu melainkan ada empat fosil kayu yang ditemukan. Antara satu fosil dengan fosil kayu lainnya, keberadaan tersebut tidak jauh.
Fosil kayu ini memiliki ketinggian yang berbeda-beda, dan ini diklaim warga pada jaman dulu memiliki ketinggian lebih dari 1 meter.
Sementara yang saat ini ditemukan adalah bagian bawah kayu yang terpendam di dalam tanah ratusan tahun lalu.
"Kalau kita perhatikan posisi ke empat ini saling berkaitan, dan tingginya kalo kita perkirakan juga tinggi. Nah temuan ini yang dikaitkan dengan cerita-cerita orang tetua jaman dulu yang menyebutkan ini tempat menggantung orang-orang yang bersalah, dinamakanlah Keramat Jantung," sebut Adi, menerangkan.

Ke empat fosil kayu yang ditemukan itu diyakini sebagai tiang yang terhubung yang menjadi sebuah tiang pancung untuk menghukum orang-orang terdahulu yang bersalah. Jantung itu sendiri diambil sebagai bahasa pengambilan nyawa seseorang.
Keramat Jantung ini diceritakan masyarakat sebagai areal terlarang untuk diusik. Masyarakat mempercayai jika areal tersebut diusik, maka akan ada kejadian-kejadian di luar nalar yang akan menimpa orang tersebut.
"Jadi kemarin itu ada keponakan manjat batang duku di sini, dan sama temannya seperti ngeluarin kata-kata kotor atau tidak baguslah. Turun dari pohon ini kaki sebelahnya tidak bisa berjalan, itu diobati dengan orang pintar sini (sebutan untuk dukun)," ungkap Adi.
Jumat Curhat - Kapolres Muaro Jambi Dengarkan Curhat Warga Bukit Baling, Keluhkan Balap Liar |
![]() |
---|
Pemkab Muaro Jambi Bantu Balita Asal Sarang Burung yang Mengidap Syndrom Nefrotik Ginjal dan Steroid |
![]() |
---|
Tingkatkan PAD, Pemkab Bengkulu Tengah Berguru ke Muaro Jambi |
![]() |
---|
Polisi Amankan Dua Orang di Talang Duku, Nekat Lakukan Pungli Terhadap Sopir Truk Batubara |
![]() |
---|
Pj Bupati Muaro Jambi Mencak-mencak Saat Sidak ke PTSP Karena Tidak ada Pegawai |
![]() |
---|