Kombinasikan Budaya Jambi dengan Teknologi, Pelajar Sarolangun Jadi Wakil Indonesia ke Rumania

Dua orang siswa SMAN7 Sarolangun Jambi berhasil meraih medali emas setelah menjuarai olimpiade Sains tingkat nasional.

Penulis: Wahyu Herliyanto | Editor: Teguh Suprayitno
Tribunjambi/Wahyu Herliyanto
Dua siswa dari SMA N 7 Sarolangun, Jambi berhasil raih medali emas dengan menjuarai Olimpiade Indonesian Science Project Olympiade (ISPO) tingkat nasional. 

Kombinasikan Budaya Jambi dengan Teknologi, Pelajar Sarolangun Jadi Wakil Indonesia ke Rumania

TRIBUNJAMBI.COM, SAROLANGUN-Dua orang siswa SMAN7 Sarolangun Jambi berhasil meraih medali emas setelah menjuarai olimpiade Sains tingkat nasional.

Gelar juara menghantarkan mereka untuk mewakili Indonesia di tingkat internasional di Rumania, Eropa pada April 2020 mendatang.

Kepala Sekolah SMAN 7 Dafnedi menuturkan jika semuanya berkat dukungan dari semua pihak, sehingga siswa kebanggan Sarolangun bisa mengharumkan nama daerah.

Mereka menjuarai perlombaan sains dengan mengangkat adat budaya seloko dibalut dengan teknologi berbasis komik android.

Juarai Lomba ISPO Tingkat Nasional, Dua Siswa Asal Sarolangun Bakal Wakili Indonesia di Rumania

Alami Vertigo, Satu Peserta CPNS Sarolangun Pingsan Saat Ujian Dimulai, Ini Kata Panitia

Tangisan Sang Kakek Melihat Enam Cucunya Kehilangan Ayah dan Ibu Dalam Sehari

"Seloko, sudah punah yang paham hanya siswa tertentu, kebetulan siswa saya bisa aplikasi komik dalam bentuk 3 dimensi. Selain kretaif, menarik, mereka tertarik gunakan konsep itu," katanya, Rabu (26/2).

Masih satu bulan lagi untuk mengikuti ajang internasional pada tnggal 10 -13 April 202. Berbagai persiapan dan bimbingan sudah dilakukan.

"Kita masih lalukan bimbingan melalui lembaga adat dan bahasa Inggris dan guru pendamping, sehingga nanti ada sinkoronisasi," katanya.

"Kita ada karantina sebelum ke Eropa untuk persiapan selama tiga hari seluruh Indonesia. Seloko ini kita angkat lagi dengan berbasis teknologi dengan android dan mengangkat budaya daerah Jambi lewat seloko," katanya.

Sementara itu, Sintya Aprilia, sedikit menerangkan jika Seloko adalah ketua adat bagi mayarakat melayu Jambi yang pada saat itu menjadi media komunikasi. Dalam seloko ini juga mengandung berbagai petuah, nasihat, yang digunakan masyarakat dalam pedoman kehidupan sehari-hari.

Lanjutnya, siswi yang duduk di kelas XI IPS itu menuturkan jika Seloko yang saat ini eksistensinya makin memudar di tengah masyarakat, meskipun Seloko masih dan sering digunakan dalam berbagai acara adat, seperti acara pernikahan. Seloko yang digunakan pun tidak semua orang mengetahuinya.

"Dan permasalahannya saat ini generasi muda mungkin tidak memiliki ketertarikan dengan Seloko itu sendiri. Karena sumber Seloko juga terbatas, kami membuat inovasi dengan membuat media pembelajaran yang menarik dan edukatif dengan komik sebagai wadah untuk generasi muda meningkatkan minat terhadap Seloko agar eksistensinya selalu terjaga," katanya.

Harapannya dengan adanya gagasan ini semoga generasi muda bisa menjaga eksistensi dari seloko itu sendiri hingga menjadi pedoman dalam kehidupan.

"Dan mulai dari anak Sekolah Dasar (SD) seharusnya sudah mengetahui tentang seloko ini, karena kita membuat komik lebih menarik dan berbagai umur bisa membacanya," kata murid SMAN7 Sarolangun kelahiran 14 April 2003 itu.

Sementara itu, Abiyyu mengatakan jika ide pertama mengagas komik itu karena melihat bahasa Seloko ini hanya dipakai oleh orang adat atau pemuka adat pada acara tertentu seperti adat pernikahan, dan upacara-upacara adat lainnya.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jambi
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved