Virus Corona Bikin Hong Kong Kekurangan Stok Peti Mati

Virus Covid-19 kini mewabah hingga 41 negara di dunia. Salah satunya adalah Hong Kong, yang mana ada 2 kematian di negara tersebut.

Editor: Suci Rahayu PK
AFP/YONHAP/SOUTH KOREA OUT
Para pekerja medis dilengkapi pakaian pelindung memindahkan seorang pasien diduga terinfeksi virus corona (tengah) ke rumah sakit lain dari Rumah Sakit Daenam, di daerah Cheongdo, Korea Selatan, Jumat (21/2/2020). 

Ketua Asosiasi Bisnis Pemakaman di Hong Kong, Kwok Hoi-pong, mengatakan kepada Post, bahwa larangan sementara itu juga mencakup pengiriman 'peti mati jadi' ke Hong Kong.

Ilustrasi peti mati
Ilustrasi peti mati (TRIBUN TIMUR/SANOVRA JR)

Menurutnya, Provinsi Guangdong sendiri menyumbang 99 persen peti mati yang digunakan di kota itu.

Sementara permintaan mereka berkisar antara 120 hingga 140 peti mati per harinya.

"Asosiasi kami bertemu pada 1 Februari dan menyadari bahwa kami kehabisan stok," katanya.

Bahkan, kondisi tersebut bisa menjadi lebih buruk lagi jika pabrik peti mati terus menerut tidak melakukan produksi.

"Dalam skenario terburuk, stok bisa mengering dalam waktu seminggu," katanya.

Untuk itu, mereka meminta bantuan pemerintah Hong Kong.

"Kami sangat putus asa, bahwa kami mengetik surat saat pertemuan kami berlangsung, dan mengirim faks ke departemen pemerintah terkait sebelum akhir pertemuan," katanya.

Usai Bulan Madu 4 Bulan, Nagita Slavina Tiba-tiba Nafsu Makan Banyak, Hamil? Raffi Kewalahan

Asmara & Cinta 12 Zodiak Rabu (26/2) - Cinta Scorpio Pasang Surut, Leo Tak Akur, Cancer Butuh Waktu

Kwok mengatakan krisis itu mereda beberapa hari setelah pemerintah mengangkat masalah tersebut dengan Dewan Negara Hong Kong dan Kantor Urusan Makau dan otoritas Guangdong.

"Pemasok kami di Guangdong diizinkan mengirim stok mereka ke Hong Kong," katanya.

Sementara itu, Seorang jurubicara Departemen Kebersihan dan Makanan mengatakan bahwa pemerintah Hong Kong telah meminta otoritas daratan mengizinkan pabrik peti mati di Guangdong untuk melanjutkan produksi sesegera mungkin, dan mengirimkan stok mereka ke Hong Kong.

"Karena pemasok di Guangdong diizinkan mengirim peti mati ke Hong Kong, kekurangan pasokan telah diselesaikan saat ini," kata jurubicara itu.

Kwok mengatakan empat pemasok peti mati utama telah memulai kembali produksi dalam beberapa hari terakhir, tetapi hanya sekitar sepertiga pekerja di setiap pemasok yang kembali bekerja.

"Penilaian kami adalah bahwa stok yang dimiliki oleh perdagangan pemakaman di Hong Kong dapat mengatasi permintaan sampai akhir bulan ini," katanya.

Kwok mengatakan stok peti mati di Guangdong saat ini sekitar 2.000 set. Namun, ia masih khawatir sehingga mempertimbangkan sumber pemasok peti mati lain selain dari Guandong.

Halaman
123
Sumber: TribunnewsWiki
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved