Orangtua Geram & Meradang Saat Anak Ngadu Dihukum Makan Tinja di Sekolah, Tuntut Pemecatan
Sekolah pun langsung dilabrak, minta kakak pembina yang bersangkutan itu dicari-cari, tuntutan pemecatan melayang.
Karena tidak ada siswa yang mengaku, pendamping itu kemudian menyendok kotoran tersebut dan memaksa untuk menyuapkan ke dalam mulut 77 siswa kelas VII tersebut.
Setelah melakukan penyiksaan itu, mereka juga menyuruh para siswa untuk tidak menceritakan kejadian itu ke luar.
Para siswa hanya bisa menuruti permintaan itu.
• Peringatan Dini BMKG Rabu (26/2) - Hujan Sepanjang Hari Disertgai Angin Masih Terjadi
• Hasil Liga Champions Tadi Malam Chelsea vs Bayern Munchen, The Blues Kalah Telak, Cuplikan Gol
Alasannya, karena takut akan mendapatkan siksaan jika sampai tidak menurutinya.
Namun, setelah kejadian itu ternyata ada seorang siswa yang kemudian lari ke rumah dan menceritakan kejadian tersebut kepada orangtua nya.
Mengetahui ada penyiksaan itu, salah seorang orangtua siswa, Martinus geram.
Ia mendesak pihak sekolah untuk dapat bertindak tegas dan kalau perlu memecat pembina yang bersangkutan.
Pasalnya, perbuatan yang dilakukan pembina terhadap para siswa tersebut dianggap sudah tidak manusiawi.
"Menurut saya, pihak sekolah beri tindakan tegas bagi para pelaku.
Yang salah ditindak tegas. Bila perlu dipecat saja," ujar Martinus.
Saya juga memutuskan untuk pindahkan anak dari sekolah ini.
Biar pindah dan mulai dari awal di sekolah lain saja," kata dia.
Sementara itu, pihak Seminari Bunda Segala Bangsa saat dikonfirmasi terkait kejadian itu hingga saat ini belum berkenan memberikan komentar.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Dihukum Makan Kotoran Manusia, Siswa: Jijik Sekali tapi Kami Pasrah".https://regional.kompas.com/read/2020/02/25/15242551/dihukum-makan-kotoran-manusia-siswa-jijik-sekali-tapi-kami-pasrah?page=all#page2