Anies Sebut Pengungsi Banjir Jakarta 15 Ribu Jiwa, PNS Bisa Ambil Cuti 1 Bulan Jika Terjadi Begini

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyebutkan, pengungsi akibat banjir yang di beberapa wilayah di Jakarta mencapai 15.000 jiwa pada Selasa (25/2/20

Editor: Leonardus Yoga Wijanarko
Facebook Anies Baswedan
Gubernur Anies Baswedan dan tantangannya selesaikan masalah banjir Jakarta 

Sementara itu, banjir di RT 008 RW 002 Kelurahan Kelapa Dua Wetan, Jakarta Timur, setinggi 30-40 sentimeter dan sudah masuk ke dalam rumah.

Di Kompleks Pulo Indah, Duri Kosambi, Jakarta Barat, ketinggian banjir sekitar 30-40 sentimeter.

Banjir juga terjadi di Jalan Anyar, Menteng, Jakarta Pusat, dengan ketinggian 30-50 sentimeter.

Gisel Bikin Tiktok Soal Kamar Bareng Wijin, Mendadak Jadi Sorotan Netizen: Ngapain Aja Mbak

Prediksi Susunan Pemain Napoli vs Barcelona Liga Champions 2020 Malam Ini, Live Streaming TV Online

Analisis BMKG

Berdasarkan hasil analisis Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika ( BMKG), wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi ( Jabodetabek) kondisi curah hujan intensitas sedang hingga lebat pada hari ini terjadi secara merata.

"Kondisi curah hujan intensitas sedang hingga lebat di wilayah Jabodetabek hari ini cukup merata terjadi dari wilayah selatan hingga utara," kata Dwikorita Karnawati MSc, Kepala BMKG, di gedung BMKG Jakarta, Selasa (25/2/2020).

Intensitas tertinggi se-Jabodetabek terjadi hingga pukul 07.00 WIB hari ini, terukur di wilayah Kemayoran yaitu dengan curah hujan harian mencapai 278 mm.

"Kemayoran mencapai 278 mm, di atas 150 mm.

Artinya ini termasuk kategori hujan ekstrem, dan sesuai dengan prediksi BMKG sebelumnya," kata dia.

Cuaca ekstrem yang terjadi di wilayah Jabodetabek beberapa hari terakhir secara dominan dipicu oleh faktor dinamika atmosfer skala lokal.

Faktor dinamika atmosfer skala lokal yang dimaksudkan adalah adanya pembentukan pola konvergensi atau pertemuan massa udara dan kondisi labilitas udara yang kuat terutama di wilayah Jawa bagian barat, termasuk wilayah Jabodetabek itu sendiri.

Akan tetapi, Dwikorita juga mengatakan jumlah akumulasi curah hujan di wilayah hulu relatif lebih tinggi mencapai 1,3 kali dibandingkan dengan wilayah hilir.

Seharusnya, kata dia, tata kelola air harus mampu menyimpan atau menahan air lebih lama di wilayah hulu.

Gisel Bikin Tiktok Soal Kamar Bareng Wijin, Mendadak Jadi Sorotan Netizen: Ngapain Aja Mbak

"Tren curah hujan ekstrem lebih dominan di wilayah hilir, maka sistem hidrotik infrastruktur bangunan air perlu lebih diperkuat di wilayah tersebut," ujar dia.

Pengelolaan banjir harus sejalan dengan pengelolaan kekeringan untuk menjaga ketahanan air pada saat musim kemarau.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved