Apa Itu SARS-CoV-2 dan Covid-19? Bagaimana Hubungannya dengan Virus Corona?
Namun, belakangan muncul pertanyaan mengenai penamaan virus dan penyakit tersebut, terutama penjelasan antara SARS Coronavirus tipe 2, SARS-Cov-2 dan
Misalnya pada HIV adalah nama virus yang menyebabkan penyakit AIDS, atau penyakit campak berbeda namanya dengan virus yang menyebabkannya virus rubela.
Virus diberi nama berdasarkan struktur genetiknya guna memfasilitasi pengembangan tes diagnostik, vaksin, dan obat-obatan.
Penamaan tersebut diberikan oleh Komite Internasional tentang Taksonomi Virus (ICTV).
Penyakit, diberi nama guna memungkinkan diskusi terkait pencegahan, penyebaran, penularan penyakit, keparahan dan pengobatannya.
Kesiapan respons merupakan peran WHO sehingga secara resmi penamaan dilakukan oleh WHO dalam Klasifikasi Penyakit Internasional (ICD).
• Mengundurkan Diri Sebagai PM Malaysia, Mahathir Mohamad Kembali Ditunjuk oleh Raja
ICTV: Virus corona Wuhan dinamakan SARS-CoV-2
Terkait kasus infeksi akibat virus corona yang baru-baru ini merebak, ICTV mengumumkan nama virus adalah "coronavirus syndrome pernapasan akut yang parah (SARS-CoV-2)".
Nama tersebut dipilih karena virus secara genetik terkait dengan coronavirus yang selama ini bertanggung jawab terhadap SARS tahun 2003 meskipun kedua virus tersebut berbeda.
Sementara itu, WHO pada 11 Februari 2020 mengikuti pedoman yang dikembangkan Organisasi Hewan Dunia (OIE) dan Organisasi Pangan dan Pertanian PBB (FAO) mengumumkan penyakit baru tersebut bernama "COVID-19".
"Kami sekarang memiliki nama untuk penyakit yang disebabkan oleh coronavirus novel: COVID-19. Memiliki nama penting untuk mencegah penggunaan nama lain yang bisa tidak akurat atau menstigmatisasi," kata Tedros Adhanom Ghebreyesus, Dirjen WHO.
WHO sendiri dalam berkomunikasi dengan publik tak menggunakan nama yang sama dengan yang dikeluarkan oleh ICTV.
Setiap berkomunikasi dengan publik, WHO menyebut nama virus dengan "virus yang bertanggung jawab untuk COVID-19" atau sering pula menggunakan penyebutan "virus COVID-19".
"Dari perspektif komunikasi risiko, menggunakan nama SARS dapat memiliki konsekuensi yang tidak diinginkan dalam hal menciptakan rasa takut yang tidak perlu untuk beberapa populasi, terutama di Asia yang paling parah terkena dampak wabah SARS pada tahun 2003," tulis WHO dalam keterangan website resminya.
Akan tetapi, penyebutan WHO sendiri tidak dimaksudkan untuk mengganti secara resmi nama yang telah disetujui oleh ICTV. (Kompas.com/Nur Rohmi Aida)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Mengenal Hubungan SARS-CoV-2 dan Covid-19 Kaitannya Virus Corona, Berikut Penjelasannya..
https://www.kompas.com/tren/read/2020/02/24/213251265/mengenal-hubungan-sars-cov-2-dan-covid-19-kaitannya-virus-corona-berikut?page=all#page3