VIDEO: Update, Identitas 10 Siswa SMP yang Tewas saat Susur Sungai, 2 Korban Ditemukan Tadi Pagi
Tim SAR gabungan masih melakukan pencari para korban yang dikabarkan masih hilang terbawa arus sungai hingga tadi malam.
VIDEO: Update, Identitas 10 Siswa SMP yang Tewas saat Susur Sungai, 2 Korban Baru Ditemukan Tadi Pagi
TRIBUNJAMBI.COM - Seluruh korban tragedi susur sungai peajar SMPN 1 Turi di Sleman, Yogyakarta pagi ini, Minggu (23/2/2020) berhasil ditemukan.
Berdasarkan data yang dirilis Pusdalops BPBD DI Yogyakarta, total korban meninggal dunia sebanyak 10 orang siswa.
Seperti diketahui, pada update data Sabtu Malam (22/2/2020) jumlah korban yang ditemukan sebanyak 8 (delapan) siswa dalam kondisi meninggal dunia.
Tim SAR gabungan masih melakukan pencari para korban yang dikabarkan masih hilang terbawa arus sungai hingga tadi malam.
Namun, pencarian sempat dihentikan sementara karena faktor cuaca.
Meski demikian, tim yang berada di lokasi tetap memonitor sekitaran aliran sungai.
Pada pukul 05.30 WIB, Minggu (23/2/2020) akhirnya dua orang korban yang sempat dinyatakan hilang berhasil ditemukan.
Nahas, saat ditemukan kedua siswi SMP itu sudah dalam kondisi meninggal dunia.
• 47 Evakuasi Tawon di Bungo pada 2019, Paling Banyak di Antara Evakuasi Hewan Lainnya
• Terdakwa di Bungo Nangis, Ngaku Jadi Tulang Punggung Orangtua dan Anak Masih Kecil, Hakim Luluh
• CEKIK 2 Anggota Polisi Saat di Bundaran Air Mancur Palembang, Ternyata Kesalahan Fatalnya Ini
“Dengan sudah ditemukannya seluruh korban maka Operasi SAR dinyatakan selesai hari ini dan seluruh potensi SAR dikembalikan ke masing-masing unsur” tutur Asnawi Komandan Operasi SAR Sungai Sempor 2020 dalam keterangan rilis pers pagi ini.
Guru Ditetapkan Tersangka
Seorang guru ditetapkan sebagai tersangka dalam tragedi susur sungai yang dilakukan ratusan siswa SMP hingga berujung maut tersebut.
Polisi menetapkan satu orang berinisial IYA yang merupakan pembuna pramuka sekaligus guru di SMPN 2 Turi.
"Sampai dengan saat ini, kita sudah melakukan pemeriksaan kepada paling tidak ada 13 orang," ujar Kepala Bidang Humas Polda DIY Kombes Yuliyanto saat dikonfirmasi, Sabtu (22/2/2020) mengutip Kompas.com.
Yuliyanto menyampaikan, ada tiga kelompok dari 13 orang yang menjalani pemeriksaan.