Golongan Darah yang Rentan Serangan Jantung, WHO : 17 Juta Meninggal Karena Sakit Jantung
Terungkap golongan darah yang paling rentan kena serangan jantung, kenali gejala dan penanganan dini.
TRIBUNJAMBI.COM - Terungkap golongan darah yang paling rentan kena serangan jantung, kenali gejala dan penanganan dini.
Berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas), angka penyakit serangan jantung dan pembuluh darah semakin meningkat dari tahun ke tahun.
Diketahui jika serangan jantung merupakan salah satu masalah kesehatan utama dan penyebab nomor satu kematian di dunia.
• Tokoh Sungai Bahar Butuh Pemimpin Teruji dan Berintegritas Seperti Cek Endra
• Ketemu Komite III DPD RI, Pemprov Jambi Ngadu Olahraga Jambi Terganjal Anggaran Minim
Ashraf Sinclair Diduga Meninggal Akibat Serangan Jantung
Kabar duka menyelimuti penyanyi Bunga Citra Lestari atau BCL. Suaminya, aktor Ashraf Sinclair, meninggal dunia.
"Iya (benar meninggal)," kata Doddy kepada Kompas.com via WhatsApp, Selasa (18/2/2020).
Menurut Doddy, Ashraf mengalami serangan jantung.
"Serangan jantung," ucapnya lagi.
Doddy menambahkan, Ashraf mengembuskan napas terakhir pada Selasa dini hari tadi. "Benar (meninggal dunia), tadi pagi," kata Doddy.
Ashraf Sinclair meninggal dunia karena serangan jantung
Berdasarkan informasi yang dihimpun, Ashraf mengembuskan napas terakhirnya dalam usia 40 tahun pada pukul 04.00 WIB.
Ashraf Sinclair lahir di London, Inggris, pada 18 September 1979.
Terlepas dari itu, tahukah Anda bahwa sebuah penelitian yang dimuat di European Society of Cardiology menyebutkan, bahwa salah satu penyebab serangan jantung pada pria adalah sesuatu yang tidak bisa kita kendalikan, yakni golongan darah.
Dalam studi itu, peneliti membandingkan data lebih dari 1.300.000 orang dari sembilan penelitian sebelumnya.
Catatan detak jantung
Secara keseluruhan, mereka yang memiliki golongan darah tipe A, tipe B, atau darah tipe AB 9, lebih mungkin mengalami kejadian kardiovaskular seperti serangan jantung dibandingkan mereka yang memiliki darah tipe O.
Meski tidak jelas mengapa golongan darah bisa meningkatkan risiko serangan jantung, periset memiliki beberapa dugaan.
Salah satunya, orang dengan darah tipe bukan O cenderung memiliki protein pembekuan darah lebih tinggi.
Hal ini kerap membuat penyumbatan arteri yang merupakan salah satu penyebab utama serangan jantung.
Orang dengan tipe darah A, B, dan AB juga cenderung memiliki kolesterol tinggi dan tingkat peradangan yang lebih tinggi.
Ke depan, para peneliti berharap bisa memeriksa setiap jenis darah.Tentu saja juga menentukan mengapa ada kaitan antara tipe darah dan risiko serangan jantung.
Serangan Jantung Pada Usia Muda
Ashraf masih terbilang muda, jadi mengapa ia terkena serangan jantung?
Dokter spesialis jantung dan pembuluh darah, Vito Damay menjelaskan, untuk perempuan usia "muda" yang dimaksud adalah di bawah 65 tahun. Sementara laki-laki di bawah 45 tahun.
"Sudah tidak terlalu heran kalau pada ada orang usia muda 30 tahunan (terserang penyakit jantung). Memang lebih banyak 50 tahunan ke atas," kata Vito ketika ditemui di Plaza Indonesia, Jakarta Pusat, Senin (18/3/2019).
Ada sejumlah faktor yang memengaruhi kondisi ini.
• Menodai Pacar Siswi SMA Pemuda Pengangguran di Ende Dijerat UU Perlindungan Anak
• 90 Petugas dan Penyuluh Pertanian Ikuti Pelatihan Teknis, Lihat Gebrakan BBPP Kupang
• Melarikan Diri Setelah Menodai Pacar, Pemuda Pengangguran di Ende Jadi Buronan Polisi
Pertama, kata Vito, adalah karena semakin banyaknya orang yang peduli dengan kesehatan jantung kemudian melakukan pemeriksaan. Sehingga, penyakit janung dapat dideteksi lebih awal.
"Kalau dulu, mungkin orang pikir 'ah, masuk angin, angin duduk' terus tiba-tiba meninggal orang enggak tahu (kenapa)," ucapnya.
Sementara sekarang ini banyak orang yang makin memahami gejala penyakit jantung.
Kedua, pola hidup masyarakat muda dinilai semakin tidak sehat. Misalnya, cara pengolahan makanan yang semakin beragam.
"Dulu mungkin (makanan hanya) panggang, goreng, sekarang bisa diapa-apain. Dengan mudah bisa pesan makanan dan minuman yang kadar gulanya tinggi sehingga Anda obesitas," kata Vito.
Prevalensi masyarakat yang mengalami obesitas dan hipertensi juga kian meningkat. Padahal, keduanya merupakan faktor utama penyebab serangan jantung dan stroke.
Penyakit jantung, terutama serangan jantung, bisa dicegah dengan cara sederhana: mengubah pola hidup.
Beberapa faktor penyebab serangan jantung antara lain kebiasaan merokok, obesitas, darah tinggi atau hipertensi, kolesterol, hingga diabetes atau kencing manis.
Sementara faktor yang tidak bisa diubah adalah faktor genetika.
"Itu sebabnya kenapa sering perokok bilang, 'kakek gue 80 tahun merokok sehat-sehat saja.' Itu karena genetik. Bagaimana tubuh kita merespons rokok (berbeda). Ada yang responsnya cepat, ada yang lama. Tapi rokok pasti menyebabkan sesuatu yang buruk," ungkapnya.
Artikel ini telah tayang di https://intisari.grid.id/amp/032029172/ashraf-suami-bcl-meninggal-karena-serangan-jantung-ini-penjelasan-pakar-mengenai-orang-muda-sering-alami-penyakit-jantung?page=all