Empress Ki
Nonton Online di HP Empress Ki Episode 4, Pertemuan Mengejutkan Seung Nyang dan Komandan Ki
Empress Ki merupakan serial drama Korea televisi di MBC paling sukses yang digemari jutaan orang di berbagai negara.
Tapi Ta Hwan berkata kepalanya terbentur, bukan salah Seung Nyang. Salahkan saja batu yang membuatnya tersandung.
Wang Yoo sudah menerima laporan mengenai adanya pembunuh di Pulau Daechong.
Ia bertanya pada Wang Go apakah Wang Go terlibat dalam hal ini.
Yah..mana mungkin dia ngaku
Tapi Wang Yoo tahu Wang Go pasti terlibat walau Wang Go terus menyangkal.
Wang Go tidak terima disebut pengkhianat Goryeo.
Menyerahkan Goryeo pada Yuan apa bukan pengkhianat namanya, tanya Wang Yoo.
Wang Go berkata sampai berapa lama Goryeo bisa bertahan menentang Yuan.
Apakah Wang Yoo tidak memikirkan penderitaan rakyat?
Wang Yoo berteriak memangnya siapa yang membuat rakyat Goryeo menderita seperti itu. Wang Go berkata jangan pikir hanya Wang Yoo yang mencintai rakyat Goryeo.
Wang Yoo mengingatkan Wang Go, pada negara mana Wang Go mengabdi? Ketidaksetiaan tidak layak mendapatkan pengampunan.
Ta Hwan memamerkan keahlian memanahnya, yang bahkan tidak bisa menembak tepat pada sasaran tengah (meleset ke pinggir). Jelas ia kalah dari Seung Nyang.
Hal ini membuat Ta Hwan kesal karena kalah terus menerus dari Seung Nyang.
Seung Nyang mengantarkan pakaian Ta Hwan saat Ta Hwan mandi.
Ta Hwan menyuruh Seung Nyang memijat kakinya. Seung Nyang terpaksa melakukannya, tanpa menoleh ke arah Ta Hwan pastinya.
Ta Hwan berkata ia yakin bisa mengalahkan Seung Nyang dalam hal berkuda.
Seung Nyang tertawa geli. Ta Hwan berkata tidak ada yang bisa berkuda sebaik orang Mongol (Yuan).
Seung Nyang balas berkata ia memiliki darah orang
Goryeo.
Ta Hwan menantang balap kuda.
Seung Nyang tidak mau, anggap saja ia kalah. Tapi Ta Hwan berkata ia bosan di dalam terus.
Ia memohon Seung Nyang membawanya keluar sehari saja.
Seung Nyang berkeras tidak mau karena pembunuh belum tertangkap.
Ta Hwan ngadat seperti anak kecil. Seung Nyang tidak bergeming.
Ta Hwan bangkit berdiri dari bak mandinya. Seung Nyang kaget.
Ta Hwan mengancam bunuh diri. Ia menenggelamkan diri di bak mandi.
Baru beberapa detik Ta Hwan keluar dari air, tak sanggup menahan napas lama-lama.
Namun Seung Nyang akhirnya membawa Ta Hwan berkuda.
Mereka balap kuda dengan Ta Hwan mencuri start lebih dulu.
Dengan mudah Seung Nyang menyusul Ta Hwan.
Tak mau kalah, Ta Hwan melompat ke kuda Seung Nyang.
Ia memegangi Seung Nyang hingga keduanya terjatuh ke air.
Mereka berkelahi di air. Seung Nyang lagi-lagi menang.
Ta Hwan tertawa ia tidak bisa mengalahkan Seung Nyang.
Namun tawanya itu berganti dengan tangis.
“Ayahanda, aku tidak mau mati. Aku ingin pulang dan membalaskan kematian Ayahanda. Juga pengasinganku….bagaimana bisa Ayahanda meninggalkanku?
Ayahanda, aku merindukan Ayahanda. Ayahanda…”
Ta Hwan berteriak memanggil ayahnya. Seung Nyang mau tidak mau ikut sedih dan memandangi cincin ayah dan ibunya. Ia mengerti rasanya ditinggalkan orangtua yang dicintai.
Wang Yoo datang ke Daechong. Ia mencari Ta Hwan dan Seung Nyang.
Kuda yang tersisa tinggal satu karena satu kuda melarikan diri. Ta Hwan berkata ia tidak akan melupakan Seung Nyang jika ia bisa menjadi Kaisar.
Seung Nyang berkata ia tidak peduli hal itu. Hanya saja jika Ta Hwan suatu saat memerintah Yuan, ia meminta agar Ta Hwan tidak menjadikan orang Goryeo sebagai gundik maupun kasim.
Terpisah dari keluarga dan mati di tanah asing, Ta Hwan sudah
tahu bagaimana rasanya.
Tapi masalahnya Ta Hwan tidak yakin ia bisa tetap hidup.
Seung Nyang berkata Ta Hwan harus tetap hidup demi Goryeo. Ta Hwan berkata Seung Nyang tidak tahu kalau orang yang mengirimnya ke sini adalah orang-orang keji dan tidak punya ampun. Mereka akan terus berusaha membunuhnya.
Wang Yoo menyusul ke pantai mencari Ta Hwan dan Seung Nyang.
Ia memarahi Seung Nyang karena berkeliaran di saat ada pembunuh.
Ta Hwan membela Seung Nyang bahwa itu adalah perintahnya. Hm…tapi Wang Yoo jadi kesal karena kesannya Seung Nyang mengikuti perintah Ta Hwan dan bukan perintahnya.
Namun ia tidak mempermasalahkan lagi.
Ia menyuruh Seung Nyang membonceng kudanya.
Ta Hwan menyuruh Seung Nyang membonceng
kudanya. Dan Seung Nyang pun bingung. Astaga masih jadi “cowo” aja udah rebutan gini
Tapi cara berpikir Seung Nyang lain. Ia tidak berani membonceng Rajanya.
Dan lagi ia harus melindungi Ta Hwan. Maka ia pun naik ke kuda Ta Hwan. Wang Yoo kecewa namun ia tidak mengatakan apa-apa lagi.
Malam harinya, Wang Yoo dan Seung Nyang membicarakan si pembunuh.
Wang Yoo menasihati agar Seung Nyang berhati-hati dalam mempercayai orang.
Ia bertanya apakah ada masalah dalam mendampingi Ta Hwan yang tabiatnya aneh.
Seung Nyang menggeleng, ia malah merasa tugasnya ini menarik.
Seung Nyang berkata ia melihat Ta Hwan kurang nafsu makan dan juga tidak ada penjahit yang membuatkan pakaian.
• Cinta Terlarang Komandan TNI dengan Istri Orang Berujung Miris, Suami Selingkuhan Lakukan Hal Ini
• Istri Selingkuh dengan Mertua Hingga Hamil sementara Suami Cari Nafkah di Pulau Seberang
Wang Yoo berkata ia akan mengirim koki istana dan penjahit. Ia menghela nafas panjang karena ia harus memenuhi
kebutuhan Ta Hwan (yang notabene adalah musuhnya), atas permintaan Seung Nyang pula.
Ta Hwan gelisah tanpa kehadiran Seung Nyang. Bangsawan Zhang berkata saat ini Seung Nyang sedang bersama Wang Yoo.
Ia lebih suka Seung Nyang dipindahtugaskan karena menurutnya Seung Nyang ditugaskan Wang Yoo untuk
mengawasi Ta Hwan.
Ta Hwan tidak peduli. Ia sendiri yang akan memanggil
Seung Nyang.
Seung Nyang pamit pada Wang Yoo untuk menjaga Ta Hwan. Wang Yoo meminta Seung Nyang menjaganya malam ini. Seung Nyang terkejut.
Ia beralasan pembunuh masih berkeliaran. Wang Yoo berkata ia sudah mengirim pengawal lain untuk menjaga Ta Hwan.
Tepat saat itu, Ta Hwan mengetuk kamar Wang Yoo mencari Seung Nyang.
Tanpa diundang, ia langsung duduk. Ia hendak menuangkan minuman untuk Seung Nyang.
Tapi Seung Nyang menolak karena ia sedang bertugas.
Anda bisa mengikuti episode Empress Ki di Tribunjambi.com setiap pukul 18.00 WIB.
Link Empress Ki Episode 4 KLIK DISINI