Kasus Pengeroyokan Seorang Remaja di Sekernan Diselesaikan Damai, Polsek Undang Orang Tua
Kasus bullying kembali terjadi di wilayah Kabupaten Muarojambi, kali ini dugaan pengeroyokan dilakukan oleh tujuh orang remaja.
Penulis: Samsul Bahri | Editor: Teguh Suprayitno
Kasus Pengeroyokan Seorang Remaja di Sekernan Diselesaikan Damai, Polsek Undang Orang Tua
TRIBUNJAMBI.COM, SENGETI-Kasus bullying kembali terjadi di wilayah Kabupaten Muarojambi, kali ini dugaan pengeroyokan dilakukan oleh tujuh orang remaja terhadap satu orang remaja berinisial "AY" yang merupakan warga Desa Sekernan, Kecamatan Sekernan.
Kejadian tersebut dibenarkan oleh Ipda Y.Candra P selaku Kanit Reskrim Polsek Sekernan. Ia menyebutkan bahwa kejadian tersebut terjadi pada Sabtu malam (15/2) di depan gerbang perkantoran Bupati Muarojambi.
"Awalnya kita mendapatkan laporan dari teman korban, kita lakukan penelusuran di TKP, dan dari keterangan saksi dan korban kita berhasil mengamankan dua orang terduga pelaku" sebutnya.
• Kisah Perempuan Tua di Bungo, Berjalan Kaki 59 Km dan Dituduh Hendak Menculik
• Kepsek di Jambi Ramai Gadaikan BPKB Untuk Talangi Gaji Guru, Imbas Dana BOS yang Terlambat
• Tim Cyber Kejar Pemilik Akun Facebook Penyebar Hoaks Penculikan di Bungo
Sementara itu, pihaknya melakukan proses lanjutan dengan meminta keterangan dari pelaku dan korban. Terhadap pemeriksaan tersebut pihaknya kembali mengamankan tujuh orang remaja terduga pelaku pengeroyokan.
"Mengingat masalah ini merupakan kenakalan remaja, karena ejek-ejekan, maka kami ambil tindakan atau upaya perdamaian, setelah kita lakukan mediasi maka pihak korban dan terduga pelaku bersedia untuk berdamai,"terangnya
"Kita undang juga orang tua dari masing-masing pelaku dan korban,"tambahnya.
Untuk memastikan mediasi tersebut tidak ada konflik dibelakang, ketujuh pelaku yang masih remaja tersebut membuat surat dan diminta membacakan surat perjanjian untuk tidak mengulangi perbuatannya lagi, dan menandatangani surat perjanjian perdamaian dengan pihak korban.
"Kita harapkan ini menjadi pembelajaran bersama, terutama untuk remaja-remaja, jangan sampai kejadian ini terulang. Karena perbuatan semacam ini bisa saja merugikan pihak lain terutama korban," pungkasnya