Pemuda Pembunuh Bocah Laki-laki Punya Perilaku Seksual Menyimpang, Ungkap Pernah Dibayar Pria
Polisi sempat menemukan barang bukti berupa sex toy berupa alat kelamin laki-laki yang terbuat dari kayu.
Pemuda Pembunuh Bocah Laki-laki Punya Orientasi Seksual Menyimpang, Ungkap Pernah Dibayar Pria
TRIBUNJAMBI.COM-Polisi terus mengembangkan kasus pembunuhan dan pelecehan seksual terhadap MR (13), bocah SD di Banjarnegara, Jawa Tengah.
Ada dugaan MR bukan merupakan korban satu-satunya.
Apalagi polisi sempat menemukan barang bukti berupa sex toy berupa alat kelamin laki-laki yang terbuat dari kayu.
Dilansir dari Kompas.com, Kapolres Banjarnegara AKBP IGA Dwi Perbawa Nugraha mengatakan, berdasarkan pengakuan tersangka K (33), ia baru sekali melakukan pelecehan seksual terhadap anak-anak.
"Pengakuan tersangka baru satu kali, tapi sekali lagi masih kami dalami," kata Iga saat dihubungi, Jumat (14/2/2020).
Iga mengatakan, tidak menutup kemungkinan korban lebih dari satu orang.
• Salah Pilih Lotion, Kulit Kaki Wanita Penuh Stretch Mark Merah Kehitaman, Dokter: Mengandung Steroid
• Rudy Hartono vs Liem Swie King, Misteri Final All England 1976, Siapa yang Menyuruh Mengalah?
• Sinar Matahari Diduga Penyebab Indonesia Nol Kasus Coronavirus, Ini Kata Peneliti
"Tidak hanya korban ini saja, mungkin ada korban-korban lain, walaupun sampai saat ini belum ada laporan dari pihak manapun yang menerima pelecehan seksual," ujar Iga.
Sebelumnya, polisi menetapkan K sebagai tersangka pembunuhan terhadap MR.
Setelah membunuh, K melakukan pelecehan seksual terhadap korban.
K tega melakukan perbuatan keji terhadap tetangganya karena kesal dengan MR yang kerap mencuri uang milik orang tua dan tetangga pelaku.
Korban juga disebut sering mencuri durian milik tetangganya.
Namun pengakuan tersangka bertolak belakang dengan keterangan polisi.
Tersangka membunuh dan melecehkan MR untuk memuaskan hasrat penyimpangan seksualnya.
Pelaku Mengaku Korban
Kepada polisi, K (33) mengaku pernah menjadi korban pelecehan seksual sesama jenis.
K mengaku, awalnya terjebak oleh teman-temannya pada saat bekerja di Jakarta pada tahun 2014 lalu.
K bahkan mendapat bayaran hingga Rp 1,5 juta ketika kali pertama melayani seorang pria yang suka sesama jenis.
"Waktu di Jakarta disuruh download sebuah aplikasi, katanya cepat banyak teman, enggak tahunya teman begitu (sesama jenis). Begitu ada yang ngomong saya mau dibayar saya takut, jadi mau," kata K saat ungkap kasus di mapolres, Kamis (13/2/2020).
"Pertama dibayar Rp 1,5 juta, begitu (pria yang sama) datang lagi enggak dibayar segitu. Katanya kalau datang lagi mau dilunasi," lanjut K.
K mengatakan, bayaran yang diterima untuk melayani sesama jenis selama di Jakarta bervariasi.
"Setiap yang datang bayar, tapi enggak segitu, ada yang Rp 200.000, Rp 100.000, Rp 300.000, ada juga yang Rp 50.000. (saya melakukan itu) sejak punya aplikasi itu. Di Banjarnegara baru tiga kali," ujar K.
Selama di Jakarta, K mengaku bekerja di sebuah toko sembako.
Sementara itu, Kapolres Banjarnegara AKBP IGA Dwi Perbawa Nugraha mengatakan, polisi juga mengamankan barang bukti berupa sex toys berupa alat kelamin laki-laki yang terbuat dari kayu.
"Sex toys berkesusaian dengan disorientasi seksual pelaku, ditemukan di kamar pelaku," kata Iga.
Pelaku sempat ikut mencari
Orang tua MR (13) bocah SD di Banjarnegara, Jawa Tengah, kaget ketika mengetahui anaknya dibunuh dan mengalami pelecehan seksual oleh tetangganya sendiri, K (33).
• Rudy Hartono Selamatkan Tati Soemirah dari Pekerjaan Kasir Apotek, Kisah Pilu Mantan Atlet
• 5 Cara Mengontrol Kolesterol Agar Tidak Berlebihan, Termasuk Sarapan!
Orang tua MR, Jariyah (44) mengungkapkan, K bersama warga sempat mencari keberadaan MR yang sempat dilaporkan hilang sejak Jumat (31/1/2020). MR akhirnya ditemukan tewas di kebun durian, Senin (3/2/2020).
"Enggak menyangka kalau kelakuannya kaya gitu. Dia lama di Jakarta, pulang baru sekitar tiga bulanan ini," kata Jariyah ketika ditemui di rumahnya Desa Prigi, Kecamatan Sigaluh, Kabupaten Banjarnegara, Kamis (13/2/2020).
Jariyah menceritakan, selepas shalat Jumat, K mengajak MR untuk mencari durian.
Namun MR mengatakan akan tidur siang terlebih dahulu, karena kebetulan saat itu juga akan turun hujan.
"Anak saya masih kecil ya menurut saja. Sekitar pukul 15.00 WIB K mengajak lagi, K datang ke rumah, waktu itu di rumah ada kakaknya sama temannya," ujar Jariyah.
Namun hingga menjelang petang, MR tak kunjung pulang ke rumah. Sementara K terlihat telah berada di rumah yang berada persis di seberang rumah MR.
Jumat malam akhirnya warga setempat mencari keberadaan MR, namun tidak membuahkan hasil. Orang tua MR juga mencari MR ke rumah saudara dan teman-temannya, namun nihil.
"Sabtu (1/2/2020) dia (K) juga sempat ikut nyari, tapi Sabtu siang sekitar pukul 14.00 WIB dia pergi. Selasa (4/2/2020) pagi dia pulang, dia juga sempat mengantar jenazah dari ambulans ke rumah," kata Jariyah.
Jariyah mengatakan, MR anak kelima dari delapan bersaudara ini merupakan anak yang penurut.
MR dikenal anak yang rajin mengaji.
Kronologi
MR dilaporkan hilang sejak Jumat (31/1/2020). Kemudian MR ditemukan tewas tiga hari setelah menghilang, yakni pada Senin (3/2/2020) malam.
Mayat MR ditemukan di kebun milik warga di Dukuh Kenteng, Desa Prigi, Kecamatan Sigaluh, Banjarnegara, Jawa Tengah.
Atas penemuan tersebut, polisi kini menetapkan salah seorang tetangga MR berinisial K sebagai tersangka.
Melansir Antara, tersangka K ternyata merupakan tetangga MR.
Tersangka K rupanya telah mengawasi gerak-gerik MR sejak lama hingga muncul niat mengerjai MR.
Pada hari di mana MR dinyatakan hilang, K ternyata saat itu mengajak korban mencari buah durian yang jaraknya cukup jauh.
Namun sesampainya di kebun durian, K mencekik dan melukai leher MR dengan cutter.
Tak cukup sampai di situ, K juga melakukan tindakan keji lainnya.
Setelah MR meninggal dunia, K kemudian melakukan pelecehan seksual terhadap jenazah MR.
"Korban meninggal dunia kemudian dilakukan vistting, salah satu istilah terhadap cara-cara pelaku disorientasi seksual melakukan kegiatan terhadap lawannya," kata Kapolres Banjarnegara AKBP Iga Dwi Perbawa Nugraha.
Setelah puas melakukan hal itu terhadap korbannya, ia kemudian meninggalkan jenazah MR.
Polisi menangkap K sehari setelah mayat MR ditemukan.
Oleh keluarganya, MR dilaporkan hilang sejak Jumat (31/1/2020).
Sejumlah warga kemudian mencari keberadaan MR.
Mayat MR ditemukan warga sekitar pukul 21.00 WIB, pada Senin (3/2/2020).
Dari pertama kali hilang, tiga hari kemudian baru jasad MR ditemukan.
• Aksi Heroik Polisi Lalu Lintas Gendong Pria Terkena Serangan Jantung ke Rumah Sakit
• Sinar Matahari Diduga Penyebab Indonesia Nol Kasus Coronavirus, Ini Kata Peneliti
• Pendaftaran SNMPTN 2020 Dibuka Jumat Siang, Daftar 10 Universitas di Indonesia Terbaik Asia
Hal itu berawal dari laporan warga yang mencium bau busuk dan menemukan sepasang sandal merah yang tertutup rumput.
Warga terkejut karena menemukan jasad MR dalam keadaan telungkup dan tertutup rumput.
Saat ditemukan kali pertama, warga mendapati luka akibat benda tajam di leher korban.
Masing-masing sepanjang 7 sentimeter dan 8 sentimeter.
Kasus tersebut kemudian dilaporkan ke polisi.
Jenazah MR dibawa ke rumah sakit untuk diotopsi.
FOLLOW INSTAGRAM TRIBUN JAMBI:
.
Artikel ini telah tayang di tribunnewsbogor.com dengan judul Pengakuan Pelaku Pembunuhan dan Pelecehan Bocah SD, Mengaku Korban dan Sering Layani Sesama Jenis