Inilah 12 Mitos Tentang Virus Corona yang Beredar di Media Sosial, WHO Mengkajinya Satu per Satu

Banyak informasi salah kaprah tentang virus Corona. Informasi yang salah tersebut ramai dibagikan di seluruh media sosial.

Penulis: Nani Rachmaini | Editor: Nani Rachmaini
Ilustrasi. Bawang putih. Inilah 12 Mitos Tentang Virus Corona yang Beredar di Media Sosial, WHO Mengkajinya Satu per Satu 

Inilah 12 Mitos Tentang Virus Corona yang Beredar di Media Sosial, WHO Mengkajinya Satu per Satu

TRIBUNJAMBI.COM - WHO harus berjibaku untuk menepis banyak informasi salah kaprah tentang virus Corona.

Informasi yang salah tersebut ramai dibagikan di seluruh media sosial.

Virus ini telah menginfeksi lebih dari 42.000 orang di seluruh dunia dan membunuh lebih dari 1000, sebagian besar kasus datang dari daratan Cina.

Kepanikan seputar virus ini menyebabkan ramai bertebarannya di media sosial tentang cara menangkalnya, dan bagaimana terhindar dari virus Corona.

Salah satu informasi hoax yang beredar tentang virus Corona, adalah dampak bawang putih.

Beredar, bawang putih yang disebut memiliki sifat animikroba, dapat digunakan untuk menangkap penyebaran virus Corona.

Keringat Berlebihan hingga Kelelahan, Ini 8 Tanda Awal Serangan Jantung, Kalian Wajib tahu!

Ciri-ciri Virus Corona Saat Menyerang, Mirip Flu Biasa, Tapi 10 Persen Tunjukkan Pertanda Beda

Berikut adalah beberapa mitos paling umum yang telah dipatahkan WHO, dan apa yang dapat Anda lakukan untuk melindungi diri dari virus mematikan:

1. Pengering tangan akan membunuh virus?

Jawaban singkatnya adalah tidak, pengering tangan tidak akan membunuhnya.

WHO merekomendasikan untuk sering mencuci tangan dengan alkohol, atau mencuci dengan sabun dan air kemudian mengeringkannya dengan handuk kertas atau pengering udara hangat.

2. Lampu desinfeksi ultraviolet belum terbukti efektif melawan coronavirus

Apakah lampu desinfeksi ultraviolet membunuh virus?

Sekali lagi, tidak. WHO merekomendasikan untuk menghindari lampu UV secara bersamaan karena radiasi mereka dapat menyebabkan iritasi kulit.

3. Apakah pemindai termal (panas tubuh) efektif mendeteksi orang yang terinfeksi virus?

Halaman
123
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved