Udang Ketak Jambi Tak Bisa Diekspor ke China Karena Virus Corona, Apif: Kita Harus Cari Pasar Lain
Wabah virus corona di China ikut berdampak pada nelayan di Tanjab Timur dan Tanjab Barat. Sebab ekspor udak ketak ke China dihentikan.
Penulis: Zulkipli | Editor: Teguh Suprayitno
Udang Ketak Jambi Tak Bisa Diekspor ke China Karena Virus Corona, Apif: Kita Harus Cari Pasar Lain
TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI - Wabah virus corona di China ikut berdampak pada nelayan di Tanjab Timur dan Tanjab Barat. Sebab ekspor udak ketak ke China dihentikan.
Para nelayan udang ketak tidak lagi bisa menjual hasil tangkapan mereka ke Negeri Tirai Bambu tersebut. Padahal komoditi ini merupakan andalan bagi para nelayan, karena memiliki nilai ekonomi cukup tinggi.
Menanggapi hal itu, anggota komisi II DPRD Provinsi Jambi Afif Firmansyah mengaku sangat prihatin wabah virus corona ikut berdampak di Provinsi Jambi, dengan ditutupnya kran eksport ke Negara China.
"Setahu saya memang komoditi perikanan kita itu memang menjadi eksport ke China, Singapura Hongkong dan lain-lain. Jadi ketika eksport distop dampaknya cukup luar biasa untuk nelayan di sana, bukan hanya udang ketak, tapi juga hasil laut lainya," ujar Afif pada Tribunjambi.com, Senin (10/2/2020).
• Harga Bawang Putih di Batanghari Melonjak Dua Kali Lipat, Pedagang Sebut Efek Virus Corona
• Kawasan Perhutanan Sosial di Jambi Capai 200 Ribu Hektar, Bestari Akui Ada Penyimpangan
• VIDEO: 70 Orang di Kapal Pesiar Diamond Princess Terinfeksi Virus Corona, Tempat Puluhan WNI Bekerja
Anggota DPRD Dapil Tanjabtim Tanjabbarat itu menambahkan, pihaknya sudah koordinasi dengan Pihak Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Jambi untuk mencari solusi dengan mencari pangsa pasar lain selain China, Hongkong dan Singapura.
"Sejauh ini mereka (DKP) masih mencari solusi, karena selama ini memang jalinan komunikasi dengan negera tujuan ekspor itu hanya ke China. Ke tempat lain belum pernah dicoba, karena di Tiongkok itu harganya juga pas dengan harga yang kita tawarkan," sebutnya.
"Kita harus cari pangsa pasar lain, karena sejauh ini virus corona belum ditemukan obatnya, mudah-mudahan segera ditemukan," sambungnya.
Solusi lain untuk membantu para nelayan, yang ditawarkan Afif ke Dinas Perikanan yakni pemberian Subsidi kepada nelayan. "Namun saya telpon Dinas Kelautan kemarin, untuk saat ini hal ìtu belum ada," pungkasnya.