Pria Ini 5 Hari Cari Jalan Keluar Hutan Sambas, Temukan Pondok Misterius dengan Pahatan Isinya
Pencarian secara tradisional pun sudah dilakukan, namun tetap saja tidak berhasil menemukan pria di Sambas tersebut
“Kemudian aku melihat ada pohon diberi pahat, Cuma arahnya kemana semua sama, hanya bercabang yang ujungnya lancip, bagaimana, sehingga dalam hatiku tetap harus mengikuti air kemana, sehingga aku mengikuti alur air, makin jauh sampai menjumpai pondok, namun tidak ada orang, aku panggil-panggil tidak ada orang, sehingga capek berjalan, menganyutkan diri lagi biar bisa sampai ke jembatan, sekitar 500 meter,”ujarnya.
Ia mengaku tak putus asa dan tak lelah untuk mencari rekannya tersebut.
Meski harus mengarungi sungai yang deras.
Meski sudah memberi tanda perjalanannya, namun ia tak menemukannya lagi .
Sempat kesulitan berenang lantaran masih menggunakan pakaian sepatu bot dan celana jeans.
• Kumpulan Cerita Horor dari Ekspedisi Malam Jumat Kliwon s/d Desa Gondo Mayit, Seram Tak Terkira
• Link 10 Cerita Horor di Malam Jumat, Sri Lupa Mengikat Dela saat Memandikan hingga Berakhir
Hingga saat kelelahan ia kemudian naik ke daratan sekadar beristirahat.
"Nyasal juak aku pakai sepatu bot beranang balom pakai celane, celane levis, beranyut 500 meter, daan mampu beranyut naik agek, tapi disie udah kubarek tande, cuman gare-gare aku beranyut be ilang tande ye, dah naik ke sie, daan jumpe kawan akhernye carek tampat duduk, pagilah aku tapi sungai ye di tapi paser, nunggu sampai malam daan tidok-tidok,”ujarnya
“Nyesal aku menggunakan sepatu bot berenang, belum lagi pakai celana jeans, berenang hingga 500 meter, sudah tidak mampu lagi, akhirnya aku naik ke daratan, sudah ku beri tanda tapi hilang, tidak ketemu kawan akhirnya mencari tempat duduk, pergilah aku ke tepi pasir, nunggu sampai malam tidak tidur-tidur,”ujarnya.
Bahkan tak terasa saat itu hari pertama dilaluinya hingga malam hari tiba, ia lantas tertidur di tepi sungai.
Sekadar informasi Sungai Bening merupakan salah satu desa di Kecamatan Sajingan Besar, Kabupaten Sambas, Kalimantan Barat.
Nama Desa ini dikenal dengan dibangunnya jalan paralel perbatasan yang menghubungkan Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Aruk di kecamatan yang sama, dengan Desa Temajuk, Kecamatan Paloh, Kabupaten Sambas dan Desa Jagoi, Kecamatan Jagoi Babang, Kabupaten Bengkayang. (Bersambung)
Artikel ini telah tayang di tribunpontianak.co.id dengan judul HOROR di Hutan Sambas Kalbar, Kisah Deki 5 Hari Berjuang Keluar dari Hutan! Temukan Pondok Misterius