Berita Tanjab Timur

Samsu Pasrah Ruang Tamu Rumahnya Tertancap Tiang PLN Dengan Kondisi Memprihatinkan

Samsu (45) warga Dusun suka negara Rt 01 Desa Lambur Luar Kecamatan Muara Sabak Timur tidak dapat berbuat banyak

Penulis: Abdullah Usman | Editor: Nani Rachmaini
tribunjambi/abdullah usman
Samsu, saat memperlihatkan kondisi rumahnya yang tertancam tiang PLN dengan kondisi memprihatinkan. Dirinya berharap Pemerintah maupun PLN segera mengambil tindakan. (Minggu 9 Februari 2020). 

Samsu Pasrah Ruang Tamu Rumahnya Tertancap Tiang PLN Dengan Kondisi Memprihatinkan

Laporan Wartawan Tribunjambi.com, Abdullah Usman 

TRIBUNJAMBI.COM, MUARA SABAK - Samsu (45) warga Dusun Suka Negara RT 01 Desa Lambur Luar Kecamatan Muara Sabak Timur tidak dapat berbuat banyak, pasalnya rumah yang didiaminya sejak puluhan tahun silam pada bagian dalam ruang tamu tertancam tiang PLN yang membahayakan, Minggu (9/2).

Kondisi tersebut sudah terjadi sejak lama bahkan hitungan tahun, dirinya sudah kerap kali melaporkan keadaan tersebut ke pemerintah desa setempat maupun ke Pihak PLN. Namun hingga saat ini tak kunjung ada tindakan.

Pantauan Tribunjambi.com di lapangan, tiang PLN yang terbuat dari kayu tersebut kondisinya sudah memprihatinkan, selain mulai lapuk dan terancam ambruk.

Hanya saja pada bagian tiang diberi kayu penyangga dan diikat menggunakan plat besi oleh pemilik rumah.

Heboh Virus Corona Rugikan Nelayan Sabak, Kab Tanjab Timur Karena Tak Bisa Ekspor Udang Ketak

Bukan Cuma Indonesia vs China di Natuna, 4 Negara Ini Diganggu China di Laut

Suami Bunuh Istri Setelah 10 Tahun Menikah, Korban Ditemukan Penuh Luka Tusukan Di Sekujur Tubuh

"Sudah beberapa kali kita melapor ke pihak desa namun belum ada tanggapan hingga saat ini hanya saja tanggapan mereka akan kita usahakan nanti," ujar Samsu.

Tidak jarang dirinya bersama keluarga yang tinggal di rumah tersebut merasa was was. Pasalnya saat ini ketika terjadi hujan otomatis air hujan akan ikut mengalir ke dalam rumah akibat atap yang sudah berlobang besar akibat termakan uaia. 

"Kalo hujan mau tidak mau kita ngungsi untuk menghindari hal hal yang tidak diinginkan. Beruntung jika hujannya siang kalo malam hari itu yang kami khawatirkan belum lagi kadang angin kencang," tambahnya.

Saat ini untuk mengantisipasi hal yang tidak diinginkan, dirinya terpaksa mengikat tiang PLN tersebut dengan menambah plat besi sebagai pengikat.

Mengingat tiang tersebut sudah ada sejak tahun 95 silam bahkan sebelum desa tersebut dimekarkan.

"Asal usulnya duluan rumah namun karena kondisi pemekaran desa akhirnya rumah berubah. Sehingga tiang rumah jadi berada di dalam rumah (tidak dapat digeser)," jelasnya.

Harapannya pihak PLN segera memindahkan tiang yang terbuat dari kayu tersebut kondisinya tidak layak dan sudah lapuk termakan usia. Dirinya menai pihak PLN juga tidak prihatin dan tidak ada tindakan untuk mengatasi hal tersebut. 

"Setiap kali mengadu ke pihak PLN selalu bilang nanti kita usahakan. Namun hingga saat ini tidak ada juga," tuturnya

Selain rumahnya di ujung kampung juga ada rumah yang senasib sepertinya. Karena sebelumnya lokasi tiang pada beberapa tahun sebelumnya merupakan belakang rumah yang saat ini berubah menjadi muka rumah.

Dirinya mempertanyakan pihak PLN, pasalnya tepat di sebelah jalan atau berjarak 5 meter telah berdiri tiang PLN baru dari besi namun tiang lama tersebut juga tidak dipindah atau dirobohkan.

"Kita minta pihak PLN ambil tindakan dipindah atau digeser, karena kita takut jika tiang ini ambruk selain berbahaya bagi kami juga terkait ganti rugi bagaimana," tuturnya.

Reaksi Felicya Angelista Saat Caesar Hito Beri Seserahan iPhone 11 Pro Max: Itu Kotaknya saja!

Dikatakannya pula, dampak tiang yang berada di dalam rumah tersebut, mengakibatkan kondisi lantai dan dinding rumah menjadi lapuk karena setiap hujan selalu bocor. 

Sementara itu ketika Tribunjambi.com mengkonfirmasi kepihak PLN pada Kamis (7/2) tidak berhasil mendapatkan keterangan dari pihak PLN, meskipun pada saat bersamaan Kepala PLN Rayon Muara Sabak sedang berada di kantor. Alasan pihak PLN harus membuat janji terlebih dahulu.

"Bapak ada di kantor, tapi setelah koordinasi dengan beliau tadi. Dirinya meminta buat janji dulu baru bisa ketemu media pada Selasa pagi, karena mau menyiapkan data dan berkas dulu," ujar Satpam Kantor yang diutus menemui awak media. (usn)

VIDEO: Detik-detik Pengemudi Cekik Polantas Ditangkap

FOLLOW INSTAGRAM TRIBUN JAMBI:

.

Sumber: Tribun Jambi
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved