Para Santri di Tebo Berlarian Lihat Ibu Pukuli Bayinya di Dalam Masjid Pakai Rebana, akhirnya Tewas
"Tiba-tiba terdengar dentuman di masjid. Saya tengok sama teman-teman," katanya. Sebagian santri ada yang tidur di masjid juga terbangun
Penulis: Mareza Sutan AJ | Editor: Duanto AS
TRIBUNJAMBI.COM, MUARA TEBO - Seorang ibu di Tebo membunuh anaknya yang masih berumur empat bulan secara sadis.
Perempuan itu berinisial SM (40), warga Desa Tirta Kencana, Kecamatan Rimbo Bujang, Kabupaten Tebo.
Awalnya, sang ibu memukuli bayinya yang berusia empat bulan menggunakan rebana.
Awal tindakan sadis itu diketahui beberapa santri Pondok Pesantren Raudhatul Mujawidin di desa tersebut.
Penelusuran Tribunjambi.com saat mendatangi ponpes yang berlokasi di Jalan Meranti, Desa Tirta Kencana, santri mengaku melihat tindakan yang dilakukan ibu tersebut.
• Peringatan Dini dan Prakiraan Cuaca Hari ini Rabu (5/2) BMKG, Daftar Daerah Hujan Lebat dan Petir
• Detik-detik Ibu Pukul Bayinya Pakai Rebana hingga Meninggal, Anak Berusia 4 Bulan
• Kapolsek Rimbo Bujang: Pelaku Masih di TKP Dalam Kondisi Menangis dan Bertingkah Aneh
Satu di antara saksi yang melihat kejadian itu bernama Bayu Sander.
Kronologi kejadian
Bayu menuturkan saat kejadian, warga asrama sebagian tengah tertidur lelap waktu kejadian.
"Tiba-tiba terdengar dentuman di masjid. Saya tengok sama teman-teman," katanya.
Sebagian santri ada yang tidur di masjid juga terbangun karena keributan itu.
Sedikitnya, lima pukulan yang terlihat oleh Bayu dan teman-temannya, tiga kali di kepala bagian kanan, satu kali di sekitar mata kanan, dan satu kali di dekat batang hidung korban.
Dia juga melihat darah memancar di wajah bayi empat bulan itu.
Mencoba memisahkan
Bayu dan teman-temannya sempat memisahkan SM dan bayinya setelah pukulan kedua.
Namun, SM memberontak dan memukul untuk ketiga kalinya sehingga anaknya jatuh dari tangga hingga jatuh ke selokan dekat masjid.
"Habis itu masih dipukulnya. Sudah dipukulnya, dia lari ke dekat Simpang Bulian, ambil kain gendongan," terang Bayu.
Selain itu, satu di antara santri juga jadi korban yang dipukulnya dengan genjreng.
Lari ke Simpang Bulian
Menurut Bayu, SM membawa MZA ke masjid tanpa kain gendongan karena kain gendongan bayinya terjatuh di sana.
Dari penelusuran Tribunjambi.com, Simpang Bulian yang dimaksud adalah simpang tiga yang berada sekitar 100 meter dari gerbang Ponpes.
Setelah mengambil kain gendongan itu, pelaku mengambil batako dan menimang-nimangnya layaknya bayi.
"Diambilnya batako, terus dikiranya itu anaknya. Terus dia juga sempat ambil sapu, menyapu jalan," terangnya.
Pelaku sempat mengamuk dan mengantukkan kepalanya di pagar beton sebuah rumah yang tidak jauh dari sana. Kata saksi mata itu lagi, pelaku baru sadarkan diri sekitar pukul 06.00 WIB.
Kejadian dini hari
Seorang ibu di Desa Tirta Kencana, Kecamatan Rimbo Bujang, Kabupaten Tebo, tega menganiaya anak kandungnya sendiri hingga meninggal dunia, Selasa (4/2/2020) dini hari.
SM ia melakukan tindakan tidak pantas tersebut pada anaknya, MZA yang masih berusia empat bulan.
Kapolres Tebo, AKBP Zainal Arrahman, menjelaskan peristiwa itu terjadi sekitar pukul 03.00-03.30 WIB, di masjid Pondok Pesantren atau Ponpes Raudhatul Mujawidin, Desa Tirta Kencana.
"Sekira antara pukul 03.00 sampai dengan 03.30 WIB, telah terjadi dugaan tindak pidana anirat (aniaya dengan pemberatan) terhadap anak di bawah umur dan menyebabkan meninggal dunia," kata Kapolres.
SM datang ke ponpes sambil menggendong korban.
Sekira pukul 03.00-03.30 WIB, seorang santri bernama Bayu Sander bersama teman-temannya melihat SM menganiaya bayinya di dalam masjid.
Tindakan aniaya itu dilakukannya dengan alat berupa satu buah rebana yang dipukulkan berkali kali di bagian kepala dan wajah sang bayi.
"Mendengar ada suara korban menagis, kemudian saksi keluar dari kamar dan melihat kejadian tersebut," ungkap Kapolres.
Bayu dan beberapa temannya mencoba untuk memisahkan pelaku dengan bayi yang dilentangkannya di lantai masjid.
• Ibu di Tebo Pukul Bayinya hingga Tewas, SM Sering ke Masjid Saat Kambuh
Namun, SM malah menyeret sang bayi menggunakan tangannya ke tangga dan selanjutnya korban dinaikkan ke atas alat rebana tersebut, yang kemudian mengakibatkan korban terjatuh dan terguling di sekitar sekitar tangga masjid.
Berusaha melerai
Bayu dan beberapa temannya masih berusaha melerai.
Namun usaha Bayu tak berhasil.
SM kembali memukul sang bayi hingga jatuh ke selokan yang ada di bawah tangga itu.
Bayu mengangkat korban dari selokan dalam keadaan menangis.
Dia lalu menyerahkannya kepada pembina pondok, Hafid Hidayatullah, untuk mendapatkan pertolongan.
MZA yang masih berusia empat bulan itu sempat dibawa ke Puskesmas Rimbo Bujang II dalam keadaan kritis untuk mendapatkan pertolongan.
Sekira pukul 04.00 WIB anggota Puskesmas datang ke Polsek Rimbo Bujang dan melaporkan atas adanya kejadian tersebut.
"Sekira pukul 04.30 WIB, ternyata korban sudah dalam keadaan tidak bernyawa lagi," tutur AKBP Zainal.(Mareza Sutan AJ)
• Dari Kejauhan Santri Lihat Ibu Pukuli Bayinya Pakai Rebana di Masjid hingga Darah Mengucur, Melerai
• BREAKING NEWS Seperti Alami Gangguan Jiwa, Ibu di Tebo Aniaya Bayinya hingga Tewas
• Ibu Pukulkan Rebana Berkali-kali ke Wajah Bayi hingga Tewas, Santri Coba Halangi