Pakar Kesehatan China Sarankan Obat Flu dan HIV Untuk Penderita Infeksi Virus Corona

Semakin memburuknya virus corona yang terhitung hingga Rabu (5/2/2020) hari ini, sudah tercatat sebanyak 24.539 kasus dilaporkan.

Editor: Nani Rachmaini
TRIBUN/PUSPEN TNI/ANDY
Petugas mengevakuasi WNI yang tiba dari Wuhan di lokasi observasi Hangar Lanud Raden Sajad, Natuna, Kepri, Minggu (2/2/2020). WNI yang sebelumnya transit terlebih dahulu di Batam tersebut dievakuasi dari Wuhan, China, akibat merebaknya wabah Virus Corona. TRIBUNNEWS/PUSPEN TNI/ANDY 

Pakar Kesehatan China Sarankan Obat Flu dan HIV Untuk Penderita Infeksi Virus Corona

TRIBUNJAMBI.COM-Para ahli kesehatan asal China tengah berperang untuk menanggulangi penyebaran virus corona ke seluruh China, bahkan dunia.

Hal itu disebabkan semakin memburuknya virus corona yang terhitung hingga Rabu (5/2/2020) hari ini, sudah tercatat sebanyak 24.539 kasus dilaporkan.

Sementara korban meninggal dunia saat ini menjadi 492 dan pasien yang sembuh tercatat 911 orang.

Dikutip dari South China Morning Post, pejabat kesehatan China mengatakan pada hari Selasa kemarin, prioritas sekarang adalah mencegah pasien yang memiliki gejala ringan coronavius dari menjadi sakit kritis.

Wakil Direktur Biro Administrasi Medis Komisi Kesehatan Nasional China (NHC), Jiao Yahui mengatakan, tingkat kematian akibat virus corona adalah 2,1 persen.

Sebagian besar kasus tersebut berada di Provinsi Hubei dan Ibu Kotanya, Wuhan.

"Mengenai situasi di Provinsi Hubei, NHC telah mengeluarkan arahan tentang memberikan pengobatan kepada pasien yang sakit parah," ujar Jiao Yahui.

"Mewajibkan pihak berwenang Hubei untuk segara meningkatkan kapasitas untuk menangani pasien yang sakit kritis dan melakukan yang terbaik untuk menyembuhkan pasien dan menurunkan angka kematian," lanjutnya.

Kocak, Seorang Istri Curhat ke Review Google Playstore: Sekalinya Ada Uang, Malah Buat Beli Diamond

FAKTA Terbaru Predator Reynhard Sinaga Divonis 30 Tahun Penjara: Jaksa Tidak Puas Ajukan Banding

Sementara itu, Ahli Epidemiologi Li Lanjuan mengatakan, tes pendahuluan telah menunjukkan dua obat antiretroviral, Arbidol dan Darunavir, dapat secara efektif menghambat replikasi jenis baru.

Obat Arbidol umumnya tersedia sebagai Umifenovir, adalah antivirus kuat yang digunakan untuk mengobati dan mencegah influenza.

Sementara Darunavir, digunakan untuk mengobati dan mencegah virus HIV/AIDS.

Ahli Epidemiologi Li Lanjuan mengatakan, tes pendahuluan telah menunjukkan bahwa dua obat antiretroviral, Arbidol dan Darunavir dapat secara efektif menghambat replikasi jenis baru.
Ahli Epidemiologi Li Lanjuan mengatakan, tes pendahuluan telah menunjukkan bahwa dua obat antiretroviral, Arbidol dan Darunavir dapat secara efektif menghambat replikasi jenis baru. (Xinhua)

Berbicara di Wuhan pada Selasa, Li Lanjuan mengatakan dirinya akan merekomendasikan kedua obat tersebut dimasukkan dalam rencana perawatan nasional berikutnya untuk rumah sakit di China.

Wakil Direktur Pusat Biologi, Sun Yanrong mengatakan, obat lain yang sedang diuji dalam percobaan pada hewan dan uji klinis pada manusia di China termasuk Remdesivir, kloroquine fosfat dan Favipiravir.

"Administrasi Produk Medis Nasional telah memberi tahu Rumah Sakit Persahabatan China-Jepang dan Akademi Ilmu Kedokteran Tiongkok bahwa mereka dapat memulai tes klinis (dari Remdesivir)," ujar Sun Yanrong.

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved