China Kawal Ketat Informasi Virus Corona, Rekam Jenazah Korban Virus Corona Seorang Warga Ditangkap

Otoritas China membatasi penyebaran informasi terkait virus corona, bahkan pelanggaran bisa terancam hukuman penjara.

Editor: Heri Prihartono
TRIBUNNEWS
Tim medis memberikan kode kepada salah satu pasien virus corona. Dokter di Kota Wuhan mengisahkan bagaimana suka duka mereka dalam merawat pasien yang positif terkena virus. 

TRIBUNJAMBI.COM - Otoritas China membatasi penyebaran informasi terkait virus corona, bahkan pelanggaran bisa terancam hukuman penjara.

Selain Li, seorang pria dilaporkan ditangkap setelah merekam secara sembunyi-sembunyi jenazah di rumah sakit kota tempat virus corona menyebar.

Link Live Streaming BeIN Sports 1 Piala FA, Liverpool Vs Shrewsbury, Bisa Disaksikan di Hp!

Dalam rekaman yang beredar di media sosial, nampak setidaknya terdapat delapan mayat dalam kantong di bus luar rumah sakit Wuhan.

Si perekam kemudian menunjukkan terdapat jenazah lain di bagian dalam rumah sakit dalam potongan video yang beredar Sabtu (1/2/2020).

Pria yang merekam momen itu, dilaporkan bernama Fang Bin, terdengar menghitung ada delapan mayat yang ditumpuk di dalam bus.

Dilansir Daily Mirror Selasa (4/2/2020), Fang memperlihatkan dokter dan perawat dengan pakaian lengkap di Rumah Sakit Nomor 5 Wuhan.

"Jadi, banyak orang yang meninggal? Kapan ini terjadi? Kemarin? Begitu banyak jenazah," ujar Fang sembari ponselnya terus merekam.

Jurnalis China yang berbasis di New York, Jennifer Zeng, mengunggah video tersebut di Twitter, sembari menyatakan bahwa Fang ditangkap.

Dalam kicauannya, Zeng menyebut Fang sebagai perekam video "8 jenazah dalam 5 menit", di mana dia mengaku hanya melakukan hal sederhana, merekam apa pun yang dilihatnya. "#CCP (Partai Komunis China) menuduhnya sengaja dibayar oleh negara yang kontra. Namun, dia mendapat banyak dukungan dari warga negara," jelas Zeng.

10 Jam Jalur Batang Asai-Sarolangun Lumpuh, Pemprov Jambi Kirim Alat Berat ke Lokasi Longsor

Dalam rekaman yang beredar di Twitter, Fang dibekuk di apartemennya, di mana aparat sempat mengukur suhu tubuh untuk melihat apakah dia terkena demam, salah satu gejala virus corona.

Terdapat laporan yang tidak bisa diverifikasi kebenarannya bahwa Fang dibebaskan, di tengah wabah virus mirip Sindrom Pernapasan Akut Parah (SARS).

Hingga Selasa, terdapat 427 korban meninggal di seluruh China. Termasuk dua kasus kematian yang dilaporkan terjadi di luar daratan utama.

Hong Kong mengumumkan bahwa salah satu pasien yang dirawat meninggal, setelah sebelumnya Filipina melaporkan kematian yang menimpa pria 44 tahun asal Wuhan. Terdapat lebih dari 20.000 kasus infeksi di Negeri "Panda", yang sebagian besar dicatatkan di Wuhan maupun kota wilayah Provinsi Hubei.

Patogen dengan kode 2019-nCov tersebut pertama kali muncul di Pasar Seafood Huanan, tempat penjualan hewan liar ilegal, pada Desember 2019. Badan Kesehatan Dunia (WHO) mendeklarasikan status darurat, dengan pakar menuturkan masih banyak yang belum diketahui tentang virus corona.

Gara-gara Sabu 24 Gram, Mahyudin dan Eko Jadi Terdakwa di PN Muara Bungo

Dokter dicari polisi sebarkan info soal virus corona

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved