Sosok Ini Temukan Virus Corona pada Kelelawar Buah, Ternyata Tak Aman jika Sudah Dimasak?

Pakar Patologi Institut Pertanian Bogor (IPB), Agus Setiyono menemukan Virus Corona di dalam tubuh kelelawar buah. imbauan bagi masyarakat yang gemar

Editor: Tommy Kurniawan
onlineindus.com
Korban-korban virus corona berjatuhan di China 

TRIBUNJAMBI.COM - Sosok Ini Temukan Virus Corona pada Kelelawar Buah, Ternyata Tak Aman jika Sudah Dimasak?

Pakar Patologi Institut Pertanian Bogor (IPB), Agus Setiyono menemukan Virus Corona di dalam tubuh kelelawar buah.

Dilansir TribunWow.com, Agus Setiyono mengaku banyak menemukan Virus Corona itu di dalam tubuh kelelawar Gorontalo.

Melalui tayangan YouTube tvOneNews, Minggu (22/2/2020), Agus Setiyono lantas memberikan sejumlah imbauan bagi masyarakat yang gemar memelihara kelelawar.

Sebab, Virus Corona itu disebutnya ditemukan dalam tubuh kelelawar yang masih segar dan belum dimasak. 

"Ada 6 jenis virus jenis baru yang kita dapatkan, baik itu virus RNA maupun DNA," kata Agus.

Agus mengungkap, jumlah virus baru yang ditemukannya itu dalam jumlah yang seimbang di dalam tubuh kelelawar.

"Ya enggak juga sih, merata," kata Agus.

"Jadi Virus Corona kita dapatkan khususnya di wilayah Paguyaman di Gorontalo."

Garang Saat Hina Wali Kota Surabaya di Medsos, IRT Ini Mendadak Berubah Kala Bertemu Tri Risma

Oknum Polwan Selingkuh dengan Perwira Polisi, Suami Sudah Maafkan, Malah Diulang Check In di Hotel

Istri Sajad Ukra Tampak Mensyukuri Nikita Mirzani Ditahan Polisi, Sahabat Nyai Beri Respon Begini

Menurutnya, ada resiko penularan Virus Corona jika manusia berinteraksi langsung dengan kelelawar.

Lantas, Agus pun memberikan imbauannya pada masyarakat yang gemar memelihara kelelawar.

"Sebenarnya pengertian interaksi saya rasa kita ada kontak langsung maupun tidak langsung," ujarnya.

"Kontak langsung seperti yang kita lihat di beberapa tempat di masyarakat yang misalnya dia menyukai atau menyayangi hewan kelelawar sebagai hewan kesayangan pasti kan akan dipegang."

Pakar Patologi Institut Pertanian Bogor (IPV), Agus Setiyono dalam tayangan YouTube tvOneNews, Minggu (2/2/2020).
Pakar Patologi Institut Pertanian Bogor (IPV), Agus Setiyono dalam tayangan YouTube tvOneNews, Minggu (2/2/2020). (YouTube tvOneNews)

Tak hanya itu, Agus juga memberikan imbauan kepada orang-orang yang gemar mengonsumsi daging kelelawar.

"Kemudian juga ada masyarakat yang mengonsumsi sebagai makanan lokal," ujar Agus.

"Dengan maksud dan tujuan tertentu mungkin juga begitu, lain lagi tujuannya."
Meskipun begitu, Agus menyebut resiko penularan Virus Corona lebih rendah jika daging kelelawar sudah dimasak.

"Ini yang akan beresiko saya rasa karena di dalam kelelawar kita tidak tahu," ucapnya.

"Berbeda kalau sudah dimasak, kalau sudah dalam sajian dalam nampan yang sudah masak, seseorang tidak ikut berproses itu barangkali sudah mati virusnya."

Sebab berdasarkan hasil penelitian, Virus Corona mati jika dimasak pada suhu di atas 60 derajat.

"Mati, jadi di laboratorium dengan temperatur 60 derajat selama 30 menit dia akan mati," ujarnya.

"Apalagi kalau dimasak itu biasanya temperatur kan mendekat 100 derajat, ya mati lah."

Karena itu, Agus menduga penularan Virus Corona terjadi jika melakukan kontak langsung pada kelelawar hidup maupun masih dalam proses pemasakan.

"Yang kita khawatirkan justru kontak dengan kelelawar yang masih hidup atau sedang proses itu," ucapnya.

Simak video berikut ini menit ke-5.03:

Sumber: TribunWow.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved