Sudah Jatuh Cinta Jadi Dokter, dr Syarfina: Mau Susah, Capek, Tetap Senang
Menjadi dokter bukanlah cita-citanya dulu. Dara kelahiran Jambi, 26 tahun silam ini justru berkeinginan mendalami ilmu Metalurgi.
Penulis: Nurlailis | Editor: Teguh Suprayitno
Sudah Jatuh Cinta Jadi Dokter, dr Syarfina: Mau Susah, Capek, Tetap Senang
TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI - Menjadi dokter bukanlah cita-citanya dulu. Dara kelahiran Jambi, 26 tahun silam ini justru berkeinginan mendalami ilmu Metalurgi. Berkat saran orangtuanya Syarfina Rosyadah memilih jurusan kedokteran di Universitas Trisakti Jakarta.
Tentu ada banyak suka duka selama menjadi mahasiswa kedokteran. Menurutnya saat menjadi mahasiswa ia belajar dengan maksimal karena berkeinginan lulus tepat waktu dan mendapat nilai baik.
“Sekarang seneng sih jadi dokter mau capek, mau susah, tetep seneng,” ungkapnya.
Ia berpesan kepada orang-orang yang bercita-cita jadi dokter untuk jangan menyerah, terus berusaha sampai berhasil.
“Kalau sudah memutuskan untuk kuliah kedokteran memang harus gigih, kita tidak menangani benda mati jadi sebisa mungkin tidak merugikan orang lain,” ujarnya.
• Kenalan dengan Dokter Fina yang Bagi-bagi Pengetahuan tentang Virus Corona
• Rekomendasi Drama Korea (Drakor) yang Dijamin Bikin Tertawa Terbahak-bahak
• Ketua DPRD Provinsi Jambi akan Dorong Anggaran Pembangunan Pesantren Asad pada 2020
Ia pun merasakan perbedaan saat menjadi mahasiswa dan sudah menjadi dokter. Menurutnya saat kuliah kalau melakukan tindakan yang bertanggung jawab tetap pengajar. Dan saat sudah bekerja ia yang bertanggung jawab penuh dan jika butuh bantuan mencari referensi dari jurnal.
Selama jadi dokter pun ia mengalami banyak kasus unik dari pasien. Sebagai dokter yang bertugas di emergency ia pernah menangani pasien yang secara fisik baik-baik saja namun ternyata ada masalah psikis.
“Pernah juga ada rapid respon kita udah buru-buru ke lokasi ternyata pasiennya ga kenapa-kenapa dan bilang cuma butuh pelukan. Itu unik sih karena terjadi jam 2 pagi,” ceritanya. (nurlailis)