Ternyata Ketindihan Itu Bukan Karena Makhluk Halus, Ini Penjelasan Medisnya!
Menurut mitos yang beredar, ketindihan disebabkan oleh gangguan mahkhluk halus yang berkeliaran di sekitar kita.
Ternyata Ketindihan Itu Bukan Karena Makhluk Halus, Ini Penjelasan Medisnya!
TRIBUNJAMBI.COM - Pernahkah Anda mengalami sesak napas saat tidur atau tiba-tiba merasa lumpuh sesaat ketika hendak tidur atau terbangun?
Fenomena ini di Indonesia kerap disebut sebagai ketindihan.
Menurut mitos yang beredar, ketindihan disebabkan oleh gangguan mahkhluk halus yang berkeliaran di sekitar kita.
Namun, sebenarnya, fenomena tersebut ternyata diakui secara resmi dalam dunia medis.
Ya, ketindihan dalam dunia medis disebut dengan sleep paralysis dan bukan disebabkan oleh gangguan makhluk halus.

Melansir laman Medical News, sleep paralysis adalah salah satu jenis parasomnia atau gangguan tidur yang membuat kita mengalami kejadian yang tidak diinginkan saat baru tertidur, sudah terlelap, atau saat terbangun dari tidur.
Menurut laman Sleep Foundation, hal semacam ini kerpa terjadi pada mereka yang memiliki masalah kesehatan mental seperti kecemasan, depresi, gangguan stres pasca-trauma, atau gangguan panik.
Mereka yang kurang tidur atau memiliki jadwal tidur yang tidak teratur juga bisa mengalami sleep paralysis.
• Nasib Arka Bayi Nikita Mirzani Pasca Sang Ibu Dijemput Paksa Polisi, Putra Dipo Latief Sampai Begini
• Dokter 62 Tahun Tewas Setelah Terinfeksi Virus Corona yang Tertular dari Ratusan Pasien yang Dirawat
Lalu, apa penyebabnya?
Melansir SehatQ, sleep paralysis terjadi sebenarnya terjadi karena mekanisme otak dan tubuh menjadi tumpang tindih.
Biasanya, hal tersebut berlangsung saat kita berada di tengah siklus tidur REM (Rapid Eye Movement).
Ketika seseorang dalam fase tidur REM, otak akan mengirim sinyal GABA dan Glycine untuk membuat otot tidak bergerak selama bermimpi.
Hal ini penting agar seseorang tidak bergerak atau melukai diri sendiri ketika bermimpi.
Namun, mekanisme otak dan tubuh yang tumpang tindih membuat seseorang terbangun dari siklus tidur REM.
Padahal, tubuh masih dalam kondisi setengah tidur ketika kita terbangun dari siklus tidur REM.
Itulah mengapa saat ketindihan, seseorang merasa sulit bernapas, tubuh kaku, hingga tak bisa berbicara.
• Tidak Ada Drainase, Sejumlah Ruko di Jalan DI Panjaitan, Kebun Handil, Kerap Tergenang Air
• Hasil Autopsi Lina Telah Keluar, Teddy Berniat Temui Sule dan Rizky Febian, Apa yang Akan Dibahas?
Bagaimana cara mencegah ketindihan?
Ketindihan saat tidur bukanlah hal yang berbahaya namun bisa menimbulkan hal traumatis dan merusak pola tidur pada beberapa orang.
Untuk mencegah ketindihan, berikut tipsnya:
Tidur yang cukup
Jadwalkan waktu tidur dan bangun secara teratur setiap harinya
Buat kamar tidur senyaman mungkin dengan pencahayaan redup
Jangan menonton televisi atau menggunakan gadget minimal 30 menit sebelum tidur
Hindari mengonsumsi makanan berat, merokok, atau minum kopi dan alkohol sebelum tidur
Olahraga ringan namun hindari berolahraga empat jam sebelum tidur
Bila gangguan tidur sleep paralysis yang dialami sulit diatasi dengan cara-cara cepat tidur di atas, maka konsultasikan dengan psikiater atau psikolog.
Bisa jadi, ketindihan yang biasa kita alami disebabkan karena adanya gangguan tidur atau gangguan kesehatan mental.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Fakta Medis Ketindihan, Bukan karena Makhluk Halus", https://health.kompas.com/read/2020/01/31/170300868/fakta-medis-ketindihan-bukan-karena-makhluk-halus?page=all#page2.
Penulis : Ariska Puspita Anggraini
Editor : Resa Eka Ayu Sartika