Viral Virus Corona! WNI Indonesia di Wuhan Ungkap Berita yang Beredar Tak Seburuk yang Dibayangkan
Penyebaran virus Corona di Wuhan menjadi sorotan dunia, bahkan sejumlah negara mengambil langkah.
TRIBUNJAMBI.COM - Penyebaran virus Corona di Wuhan menjadi sorotan dunia, bahkan sejumlah negara mengambil langkah.
Sebab virus Corona yang berasal dari Wuhan, hingga kini belum ditemukan obatnya bahkan ratusan jiwa telah jadi korban.
Sejumlah Warga Negara Indonesia atau WNI masih tertahan di Kota Wuhan sampai saat ini.
• Pakai Ilmu Hitam Pencuri Kelabui Pemilik Rumah Tapi Aksinya Terekam Kamera CCTV, Begini Jadinya
Di antaranya Hilya Milla, mahasiswi dari Chongqing University, bersama suaminya di Central China Normal University. S
ebagai Warga Negara Indonesia (WNI), hingga kini Hilya mengaku terus berkomunikasi dengan WNI lainnya.
Hilya bercerita harus merelakan waktu istirahat dengan tidur pukul 2 pagi dan bangun pukul 5 pagi demi menyampaikan berita terbaru dari Wuhan.
Terkadang bahkan mereka tidak tidur semalaman demi memberikan informasi terkini seputar Wuhan.
"Walaupun narasi positif yang kami bangun tidak sebanding dengan masifnya narasi negatif yang tersebar di media-media Indonesia yang menyebabkan kepanikan berlebihan sebagian masyarakat di Indonesia, tetapi kami berusaha untuk tidak kalah," tuturnya.
• Maling Uang Wakaf Masjid Al-Amin Terekam CCTV, Kotak Amal Dibongkar di Tempat Wudhu
Sampai saat ini, Hilya tetap berkomitmen untuk tidak menyerah. Karena bagi mereka menyampaikan kebenaran adalah kewajiban karena benar adanya kondisi di sana tidak sedramatis yang digambarkan.
"Manusiawi, kami yang di Wuhan ingin segera pulang. Tidak mudah berada dalam posisi seperti ini. Selain melawan secara langsung Virus Corona, kami juga harus melawan narasi negatif dan hoaks yang bertebaran di media-media Indonesia," katanya.
WNI asal Klaten, Jawa Tengah ini menyampaikan kondisi mereka di Wuhan tidak seburuk yang dibayangkan. Mereka tidak dikurung, tidak pula kelaparan.
Sampai saat ini Hilya dan WNI lainnya masih bisa mengatasi kebutuhan. Pemerintah melalui Kemenlu dan KBRI terus menjalin komunikasi dan memantau. KBRI juga telah berkomitmen untuk memberikan bantuan.
"Kami berterima kasih kepada keluarga, saudara, teman-teman, dan masyarakat Indonesia atas doa dan dukungan. Yang tak henti memberikan atensi besar kepada kami, serta selalu menanyakan kabar kami setiap hari. InsyaAllah kami akan selalu kuat, sambil menanti kabar baik yang mungkin akan datang," ujarnya.
Ia meminta semua pihak membantu menyebarkan narasi positif tentang apa yang ia sampaikan saat ini. Karena narasi negatif akan menjadi boomerang bila terus-menerus diulang dan juga membahayakan kesehatan karena menimbulkan kepanikan yang berlebihan.
"Tanpa kalian, kami tiada artinya. Hanya dengan bergandeng tangan, kami yakin kita bisa melewati ujian kehidupan. Salam hangat kami dari Wuhan, sehangat mentari yang bersinar hari ini memberikan harapan," tutupnya.