Pemkab Batanghari Siapkan Rp 20 Miliar untuk Bangun Jalan Lingkungan, dari Sini Sumber Dananya
Hingga kini, masih banyak jalan lingkungan permukiman warga di Kabupaten Batanghari dalam kondisi rusak.
Penulis: Rian Aidilfi Afriandi | Editor: Teguh Suprayitno
Pemkab Batanghari Siapkan Rp 20 Miliar untuk Bangun Jalan Lingkungan, dari Sini Sumber Dananya
TRIBUNJAMBI.COM, MUARABULIAN - Hingga kini, masih banyak jalan lingkungan permukiman warga di Kabupaten Batanghari dalam kondisi rusak.
Pemerintah Kabupaten Batanghari tahun ini menganggarkan sekira Rp 20 miliar untuk pembangunan jalan lingkungan (Jaling) sepanjang 13 kilometer.
Hal ini disampaikan oleh Kepala Dinas Perumahan dan Permukiman (Perkim) Kabupaten Batanghari, Verry Ardiansyah.
"Dana itu bersumber dari APBD Kabupaten Batanghari tahun 2020," katanya saat dikonfirmasi, Senin (27/1).
Ia menyebut, lebih kurang jaling sepanjang lebih kurang 13 km itu, terdapat 83 paket pekerjaan jalan di empat wilayah di beberapa kecamatan dalam Kabupaten Batanghari.
• Sungai Batanghari Meluap, Rumah Warga di Desa Hajran Mulai Terdampak Banjir
• Banjir dan Longsor di Bungo Terjadi di 10 Titik, BPBD: Kita Selalu Siaga
• Heboh Dikira Harimau, Kucing Hutan Ditangkap Pakai Tudung Saji di Merangin
Terinci pada wilayah I sebanyak 15 paket, untuk wilayah II sebanyak 21 paket, wilayah III sebanyak 36 paket dan wilayah IV sebanyak 11 paket.
"Jadi untuk total jalan dengan kilometerkan lebih kurang 13 km, dengan total anggaran lebih dari Rp 20 miliar," ujarnya.
Dikatakannya, dari keempat wilayah tersebut, wilayah III paling banyak paket pekerjaannya.
"Karena wilayah III yang mencakup wilayah kecamatan di tengah kota, yakni Muara Bulian dan Maro Sebo llir," katanya.
Menurutnya pula, paket pekerjaan jalan ini belum rampung diajukan. Bisa saja nanti bakal bertambah jalan yang bakal diperbaiki sesuai usulan atau pengajuan perbaikan dari masyarakat.
"Sekarang ini masih usulan, belum fix. Tapi kemungkinan bisa bertambah. Dan sekarang masih dalam tahap persiapan untuk pelaksanaannya. Kemungkinan bulan Maret atau April. Karena ada beberapa proses seperti tender yang harus dilakukan," ucapnya.
Verry menambahkan, pembangunan jaling tahun sebelumnya tak ada kendala.
"Pekerjaan fisiknya mencapai 100 persen selesai. Paling kendalanya tunda bayar, karena dana dari pusat itu belum masuk ke rekening pemda," jelasnya. (*)