PAUD Tempat Penitipan Balita Tewas Tanpa Kepala Ditutup, Kasihan Ada 11 Guru Kini Tak Bekerja . . .
Kepala Dinas Pendidikan Samarinda Asli Nuryadin mengatakan, penutupan PAUD Jannatul Athfaal Jalan Wahab Syahranie Samarinda dilakukan guna mempermudah
Karena tekanan dari orang-orang membuat yayasan terpojok.
"Kasihan yayasan tidak bersalah. Kasihan guru-guru yang bekerja untuk mencukupi kebutuhan keluarga terpaksa dihentikan. Ada 11 guru tak bekerja akibat PAUD itu ditutup," ujar Japri, saat dihubungi, Jumat (24/1/2020). (Kontributor Samarinda, Zakarias Demon Daton)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Ini Alasan PAUD Tempat Penitipan Balita Tewas Tanpa Kepala di Samarinda Ditutup"
Bukti Minim, Polisi Simpulkan Balita yang Ditemukan Tanpa Kepala Tewas akibat Jatuh ke Parit
Polisi ternyata tidak punya bukti yang menunjukkan Yusuf Achmad Ghazali (4) tewas akibat tercebur ke selokan setelah hilang di PAUD Jannatul Athfaal, Samarinda, Kalimantan Timur.
Kasat Reskrim Polresta Samarinda Kompol Damus Asa mengakui, tidak ada saksi yang melihat Yusuf jatuh ke selokan.
"Tidak ada yang melihat. Minim saksi dan keterangan," kata Damus di Polresta Samarinda, Rabu (22/1/2020).
Kesimpulan Yusuf tewas setelah jatuh ke selokan, disebut Damus, karena lokasi hilang dan lokasi penemuan terhubung dengan drainase.
Selain itu, saat Yusuf hilang pintu ruang kelasnya terbuka.
Namun, tidak ada saksi ataupun bukti yang menunjukkan Yusuf keluar seorang diri atau dibawa orang.
Polisi sudah memeriksa warga yang tinggal di samping PAUD Jannatul Athfaal.
Hanya saja, saat Yusuf hilang, warga itu tidak memperhatikan tempat penitipan anak itu.
"Dia (saksi tetangga) sempat masuk ke rumahnya. Cek barangnya kena banjir atau enggak. Jadi waktu Yusuf hilang dia enggak tahu," kata Damus.
Yusuf hilang di PAUD Jannatul Athfaal pada Jumat (22/11/2020).
Dia kemudian ditemukan dalam keadaan tanpa kepala di anak sungai Jalan Antasari, Samarinda, pada Minggu (8/12/2019).