Jenazah Ibu Hamil Melahirkan Setelah 10 Hari Disimpan di Peti Mati, Bagaimana Kondisi sang Bayi?

Seorang jenazah seorang Ibu hamil melahirkan di peti mati, gegerkan publik, ada apa sebenarnya?

Editor: Heri Prihartono
Kolase Suryamalang/Tribunpekanbaru
Kronologi Ibu Hamil Melahirkan Saat Akan Dimakamkan 
Sang bayi lahir pasca 10 hari kematian ibu kandung di desa Mthyisi, Provinsi Cape Timur, Afrika Selatan.

Sosok ibu hamil bernama Nomveliso Nomasonto Mdoyi berusia 33 tahun itu meninggal dunia akibat mengidap sebuah penyakit. 

Alhasil, kelahiran bayi Nomveliso membuat keluarga dan petugas jenazah yang menemukan gempar, terlebih saat melihat kondisi bayi yang mengenaskan. 

Amalan dan Doa Setelah Salat Wajib, Shubuh, Dzuhur, Ashar, Magrib & Isya, Lengkap Dengan Artinya

Kasus Stunting Meluas, Empat Kabupaten Ini Jadi Lokus Utama Penanganan Stunting di Jambi

Ilustrasi bayi
Ilustrasi bayi (TribunBogor.com)
 

Suatu hari seorang Nomveliso Nomasonto Mdoyi mengeluh kesulitan bernapas sepulang bekerja.

Tidak jelas penyakit apa yang ia derita, tetapi beberapa hari kemudian dia meninggal dunia.

Nomveliso meninggalkan 5 anak kecil, kematiannya juga membuat keluarganya terkejut sekaligus sedih.

Kemudian, keluarganya membawa jenazahnya ke penyelenggara pemakaman untuk mempersiapkan penguburannya.

Namun, bukannya langsung dikebumikan, mayat Nomveliso justru diletakkan di sebuah peti mati selama berhari-hari.

Ilustrasi jenazah hamil tua
Ilustrasi jenazah hamil tua (KOMPAS.com/Tigor Munth )

Selama 10 Hari Nomveliso tidak segera dikembumikan hingga sesuatu yang menggemparkan terjadi.

Seorang petugas di rumah duka itu menemukan Nomveliso melahirkan seorang bayi di peti mati.

Fundile Makalana, pemilik rumah pemakaman Lindokuhle Funeral mengatakan, "Ketika staf kami membawa mayat dari baki ke peti mati, untuk persiapan pemakaman kami menemukan bayi yang baru lahir di antara kedua kaki jenazah."

"Bayinya sudah mati. Kami sangat terkejut dan ketakutan dengan kejadian ini, tapi kami tidak bisa memastikan kelamin bayi," katanya.

"Saya telah bekerja selama 20 tahun namun belum pernah melihat hal semacam ini terjadi," sambungnya.

Peristiwa langka itu membuat Mandzala Mdoyi (76) ibu Nomveliso syok dan panik mendengar kabar tersebut.

"Saya berusia 70 tahun, tetapi belum pernah mendengar kasus semacam ini," katanya.

"Mengapa terjadi pada putri saya, saya baru menerima kabar putri saya meninggal, tapi saya juga memiliki cucu yang meninggal, saya berdoa semoga semua yang terjadi bisa dijelaskan," tambahnya.

Ilustrasi Peti Mati
Ilustrasi Peti Mati (TribunKalteng.com)

Menurut media lokal fenomena semacam ini ternyata bisa dijelaskan.

Wanita masih bisa melahirkan ketika mati adalah karena pembusukan jaringan dan sel-sel orang mati.

Karena dekomposisi terjadi, peningkatan pesan dalam jumlah bakteri anerob menyebabkan penipisan oksigen.

Pada gilirannya menyebabkan akumulasi gas seperti karbon dioksida dan metana.

Gas-gas ini tidak hanya menyebabkan tubuh membengkak, tetapi mereka memiliki peran sama dengan agen yang menyebabkan kontraksi prenatal pada tubuh wanita selama persalinan normal.

Ketika volume gas meningkat, akan memengaruhi atau lebih tepatnya menciptakan tekanan untuk mendorong janin keluar dari tubuh ibu.

Demikian fenomena tersebut dijelaskan, mengapa bisa terjadi kelahiran di dalam peti mati selama pembusukan tubuh manusia.

Pasca kejadian tersebut, tubuh Nomveliso dan anaknya dikremasi.

Ilustrasi kremasi
Ilustrasi kremasi (baselessfabric.co.uk)

Kisah Lainnya diungkap Seorang Dokter

Sebelumnya, kisah ibu hamil yang mengharukan juga pernah diungkap seorang dokter melalui akun Instagram bernama @humasofpakistan.

Dokter ini menjadi saksi perjuangan seorang wanita yang telah menanti 14 tahun lamanya untuk bisa hamil.

Setelah berbagai upaya yang ia lakukan, wanita tersebut akhirnya bisa hamil.

Namun saat akhirnya melahirkan anak yang lama ditunggu, ia justru meninggal dunia.

Kepergiannya tak hanya menyakitkan bagi keluarga yang ditinggalkan, namun juga bagi para tenaga medis yang membantu merawatnya.

Berikut cerita selengkapnya ditulis menggunakan bahasa Inggris yang diterjemahkan dalam Bahasa Indonesia. 

'Hari ini adalah hari paling menyedihkan dalam hidup saya..

Sebagai seorang dokter, saya telah menangani begitu banyak wanita hamil dalam persalinan dan setiap kali berada di ruang bersalin saya selalu berdoa kepada Tuhan untuk memberkati semua ibu.

Rasa sakit yang dialami wanita di ruang bersalin tidak dapat dijelaskan dan ini tidak termasuk sembilan bulan yang mereka habiskan untuk menggendong bayi.

Mereka melewati banyak hal hanya untuk melahirkan kehidupan baru.

Hari ini saya menangis sedih karena kehilangan seorang wanita, kami tidak berdoa agar hal-hal seperti ini terjadi tetapi kadang-kadang Tuhan punya rencana lain.

Mengapa kasus wanita ini begitu menyakitkan? Karena dia telah menanti kehadiran seorang anak selama 14 tahun!

Kami telah mencoba program bayi tabung dan begitu banyak metode yang kami ketahui, dan wanita ini telah melakukan berbagai macam cara.

Akhirnya Tuhan mengabulkannya, dan ini tidak bisa dijelaskan melalui sains dan pengetahuan manusia.

Dia kemudian hamil meskipun dia memiliki kista indung telur dan banyak fibroid, namun dia tetap melanjutkan kehamilannya.

Fibroidnya mulai mengecil dan semuanya baik-baik saja.

Saya tahu itu adalah campur tangan Tuhan, Dia akan melakukan hal-hal hanya untuk memperlihatkan kemuliaan dan keagunganNya.

Setelah 9 bulan, tiba saatnya, suaminya segera membawanya ke rumah sakit dan dengan cepat saya meninggalkan semua yang saya lakukan dan merawatnya.

Dia bekerja selama berjam-jam, setelah 7 jam, itu sangat menyakitkan sehingga kami memutuskan untuk melakukan operasi caesar.

Kami kehilangan dia tetapi bayinya masih hidup.

Sebelum kematiannya, dia menggendong bayi itu dan tersenyum, "Tuhan sungguh hebat" dan kemudian dia meninggal.

Saya sangat sedih dan sedih sedih sekali, saya pergi sendiri untuk menyampaikan kabar kepada suaminya.

Setelah mendengar berita itu, suaminya pingsan, hari bahagia mereka berubah menjadi kecut.

Kami kehilangan hidup hanya untuk memberikan kehidupan baru hari ini.

Tolong hormati wanita karena mereka melewati lembah kematian untuk memberikan kehidupan baru.

Hargai istri Anda! Membawa bayi Anda selama 9 bulan bukanlah lelucon dan bersusah payah untuk melahirkan anak-anak Anda adalah pengorbanan besar.

Saya berdoa kepada Tuhan untuk melindungi semua orang yang membaca ini, terutama wanita hamil, mohon doakan mereka.

Para suami terkasih, saya ulangi, hargai istri Anda karena dia benar-benar pemberi hidup.

Semoga Tuhan menguatkan semua wanita hamil, dan akan melahirkan dengan selamat.'

Cerita ini menyentuh hati banyak netizen hingga dikomentari belasan ribu akun lain.

Doa mengalir untuk sang ibu yang tiada, juga untuk bayi serta suami yang ditinggalkannya.



Sumber: Surya
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved