Virus Corona Diduga dari Kalelawar, Ini lah Makanan Ekstrem yang Gemar Dikonsumsi di Wuhan
Berbagai hewan liar yang dijual di Pasar Seafood Huanan. Sebut saja rubah, anak serigala, buruk merah, unta, burung unta, koala, dan landak.
Status sosial juga menjadi alasan mengapa banyak orang China yang masih senang mengonsumsi hewan langka dan liar.
Misalnya, semangkuk sup kelelawar memiliki nama “Fu” dalam bahasa Mandarin yang artinya adalah keberuntungan dan nasib baik.
Ini sekaligus menjadi alasan mengapa mudah menemukan pasar yang menjual hewan liar dalam kondisi hidup atau mati di kota besar China.
Pasar dengan kuliner ekstrem ini dapat ditemui di wilayah Provinsi Guangdong, Guangzhou, dan Shandong.
• Spoiler Bocoran Boruto Episode 141 dan Nonton Full Streaming Episode 140 Supaya Nyambung
• Ternyata Sejak Tahun 2019 Pejabat PBB Dilarang Pakai WhatsApp, Sudah Mulai Tidak Aman?
• Sepakat Tak Ada Lagi Tenaga Honorer, Bagaimana Nasib Tenaga Honorer yang Puluhan Tahun Mengabdi?
Pasar Seafood Huanan dipercaya sebagai sumber dari penyebaran wabah Virus Corona.
Pada Rabu (22/01/2020), pemerintah Wuhan telah melarang proses jual beli hewan di pasar basah tersebut.
Sejauh ini telah ada sekitar 628 kasus coronavirus di China dan 17 di antaranya meninggal dunia.
Kini penyebaran virus sudah mencapai ke beberapa negara seperti Thailand, Hongkong, Macau, Taiwan, Korea Selatan, Jepang, Amerika, dan Vietnam.
FOLLOW INSTAGRAM TRIBUN JAMBI:
.
(KOMPAS.com/Syifa Nuri Khairunnisa)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Virus Corona Diduga dari Kelelawar di Pasar, Mengapa Orang China Suka Makanan Ekstrem?"