Kisah Arya Permana Berat Badan Turun Dari 192 Kg Jadi 83 Kg, Bukan Karena Obat Diet, Ini Rahasianya!

Remaja asal Karawang mantan penderita obesitas, Arya Permana (14) berhasil menurunkan berat badannya 109 kilogram. Setelah menjalani pola hidup sehat,

Editor: rida
Instagram @ade_rai
Ade Rai dan Arya Permana 

TRIBUNJAMBI.COM- Remaja asal Karawang mantan penderita obesitas, Arya Permana (14) berhasil menurunkan berat badannya 109 kilogram. Setelah menjalani pola hidup sehat, berat badan Arya turun dari 192 kilogram menjadi 83 kilogram.

Selain itu, Arya mengaku menjalani operasi pengecilan lambung di rumah sakit Omni Alam Sutera, Tangerang, Banten pada Juni 2017.

Geger! Komik Bergambar Ciuman Bertuliskan Jangan Sampai Hamil, Ya Beredar Dikalangan Siswa SD

Gratis! Rekrutmen Tamtama TNI AU 2020 Telah Dibuka, Ini Syarat dan Alur Pendaftarannya

Kejadian Mistis Warnai Syuting Film KKN di Desa Penari Sejumlah Pemain Ketempelan Mahluk Gaib

Kini Arya mengatakan, dirinya bisa dioperasi karena diajak oleh salah satu wartawan Inggris.

"Dulu sih diajak sama salah satu wartawan dari Inggris. Di ajak ke rumah sakit, di situ ketemu dokter dan disarankan untuk operasi," kata Arya saat ditemui di kawasan Tendean, Jakarta Selatan, Kamis (23/1/2020).

Arya mengatakan, tidak ada efek samping selepas operasi tersebut.

"Enggak ada, cuma kalau makan banyak jadi gampang kenyang," ujarnya.

Ternyata Ini Pemilik Akun Calon Sarjana? Sempat Minta Maaf ke Ernest Prakasa karena Masalah Ini

Praktik Prostitusi di Apartemen, Ditawarkan Mulai Rp 900 Ribu hingga Dijual Via Aplikasi

Siswi SMA di Bengkulu Tinggal Tengkorak di Bawah Jembatan, Ortu Sempat Sediakan Rp 100 Juta, Tapi

Arya mengatakan, operasinya tidak dipungut biaya sama sekali. Arya juga dibantu binaragawan, Ade Rai, sejak pertengahan 2016, untuk menurunkan berat badannya.

Selepas dirawat di Rumah Sakit Hasan Sadikin, Arya datang ke gym milik Ade Rai untuk berolahraga.

Selain berolahraga, Arya juga mulai mengurangi konsumsi makanan yang mengandung gula dan minyak.

Miliki 13 Juta Subscriber dan Mendadak Hilang, Siapa Sebenarnya Pemilik Akun Calon Sarjana? Ternyata

Bocoran Spesifikasi Suzuki Ertiga XL7 (Crossover), Mobil Keluarga Berpadu SUV, Dijual 200 Jutaan

Detik-detik TNI-Polri Tembak Mati Komandan KKB Saat Akan Transaksi Senjata di Nabire

Fakta 2 Orang di Bungo Meninggal Akibat DBD Tahun Lalu, Ini Lokasi Kasus Terbanyak

Menurut Arya, kedua orangtuanya memasak masakan yang mendukung penurunan berat badannya, seperti ayam dada bakar.

"Kalau dulu kan sedikit-sedikit masih lapar, tetapi sekarang sudah kebiasaan," ujar Arya.

Katanya, yang paling terpenting mengurangi mengonsumsi makanan yang mengandung minyak dan gula.

Ia mengaku tidak mengonsumsi obat-obatan diet dan juga tidak berpuasa.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Berat Badan Turun 109 Kg, Arya Permana Jalani Operasi Pengecilan Lambung"

Arya Permana (10) penderita severe obesity ditangani 13 dokter spesialis RSHS. Berat badan normal Arya kurang dari 50 kg, namun saat ini beratnya mencapai 189,5 kg. (KOMPAS.com/Reni Susanti )
Arya Permana (10) penderita severe obesity ditangani 13 dokter spesialis RSHS. Berat badan normal Arya kurang dari 50 kg, namun saat ini beratnya mencapai 189,5 kg. (KOMPAS.com/Reni Susanti ) ()

Dari Arya Permana hingga Sunarti, Ini Tiga Kasus Obesitas di Karawang

Baru-baru ini, kasus obesitas menjadi sorotan media. Di Karawang sendiri, dalam tiga tahun terakhir sedikitnya ada tiga kasus obesitas.

Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Karawang Nurdin Hasanudin mengungkapkan, pihaknya tidak mengetahui secara pasti berapa jumlah penderita obesitas di Karawang.

Hanya saja, ada beberapa yang ditangani Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Karawang dalam beberapa waktu terakhir.

"Ada Arya Permana yang termasuk berhasil, dan Yudi Hermanto, serta ini ( Sunarti)," kata dia.

Meski belum memiliki data, Nurdin menyebut Pemkab Karawang pada tahun ini akan kembali melakukan pendataan keluarga sehat.

Pendataan ini sudah dilakukan tahun 2018 lalu dan berhasil mencatat kondisi kesehatan 37 persen warga Karawang.

"Tahun ini akan dilakukan kembali. Dengan begitu nanti akan ada catatan kondisi kesehatan warga," kata Nurdin.

Apalagi, pemerintah juga tengah menggalakkan program Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas).

 Di dalam program tersebut, pemkab mengkampanyekan perilaku hidup sehat, pola makan sehat, dan rutin memeriksakan kesehatan setiap enam bulan sekali.

Berikut tiga kasus obesitas yang mencuat di Karawang: 

1. Arya Permana

Dua tahun lalu, berat badan Arya mencapai 192 kilogram.

Namun, saat ditemui kembali, Senin (23/7/2018), berat badan Arya sudah turun banyak, 91 kilogram.

Beratnya kini 101 kilogram.

Pipinya semakin tirus dan dia semakin bersemangat melakukan sejumlah aktivitas, sebut saja jalan sejauh 2 kilometer dan mengendarai sepeda motor.

Bocah yang saat ditemui pada Senin (23/7/2018) duduk di kelas VI SDN Cipurwasari, Kecamatan Tegalwaru, Kabupaten Karawang, Jawa Barat, itu juga semakin sering tersenyum dan tertawa.

Penurunan berat badan Arya ditempuh dengan berbagai upaya, di antaranya memjuhi makanan manis, menjaga pola makan, hingga operasi penyempitan lambung.

Ade Somantri, ayah Arya, mengatakan, Arya telah menjalani operasi penyempitan lambung di RS Omni Alam Sutera, Tangerang, pada April 2017 lalu.

Itu yang menyebabkan Arya saat ini gampang kenyang.

"Lambungnya hanya disisakan 30 persen dari ukuran semula," ujar Ade.

2.Yudi Hermanto

A
Yudi Hermanto, pasien obesitas dengan berat 310 kg meninggal dunia.(KOMPAS.com/FARIDA FARHAN)

Yudi yang merupakan merupakan warga Desa Sirnabaya, Kecamatan Telukjambe Timur, Karawang, Jawa Barat itu mengaku tak tahu persis penyebab berat badannya terus bertambah hingga tiga kali lipat, dari 110 kilogram menjadi 310 kilogram.

Yudi sempat putus asa dengan penyakit obesitas yang dideritanya.

Sebab, di tengah keterbatasan ekonomi, berat badannya justru naik menjadi 310 kilogram.

Yudi kemudian mendapat bantuan berobat oleh Pemkab Karawang.

Hanya saja, Yudi dinyatakan telah tiada pada Minggu (10/12/2017) subuh, setelah mengalami sesak napas dan kejang-kejang.

Yudi meninggal setelah sempat sepekan mendapat perawatan di RSUD Karawang.

3.Sunarti

A
Sunarti (39), perempuan berbobot 148 kilogram asal Karawang yang mengalami obesitas lantaran kerap ngemil mi dan bakso kini dirawat di RSUD Karawang, Rabu (30/1/2019). (KOMPAS.com/FARIDA FARHAN)

Berat badan Narti, sapaan akrab Sunarti (39), kian bertambah sejak delapan tahun terakhir.

Padahal sebelumnya berat badannya 75 kilogram.

Narti mengakui, sejak enam bulan terakhir jarang melakukan aktivitas dan kerap mengurung diri di dalam rumah.

"Di kasur, jarang ke luar (rumah), kalau ada penjual bakso dan mie, beli," akunya. Narti mengaku makan nasi dua kali sehari. Hanya saja, ia kerap "ngemil" mie dan bakso. Kebiasannya itu juga ia ungkapkan kepada dokter RSUD Karawang. "Suka ngemil mie dan bakso. Memang hobinya makan," kata Narti.

Perempuan 39 tahun itu, sebelumnya dikabarkan berbobot 200 kilogram hingga tidak bisa berjalan.

Ia hanya tergolek seorang diri di rumahnya di Perum Terangsari, Desa Cibalongsari, Kecamatan Klari, Kabupaten Karawang.

Pasalnya, suami Narti bekerja di luar kota dan pulang hanya dalam waktu tertentu.

Namun setelah ditimbang di RSUD Karawang, ternyata berat badan Narti, sebutan akrabnya, berat badannya 148 kilogram.

Hingga saat ini, dokter belum memberikan keterangan perihal kondisi kesehatan Narti, termasuk penyebab ia mengalami obesitas.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Dari Arya Permana hingga Sunarti, Ini Tiga Kasus Obesitas di Karawang"

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved