(Hoax atau Fakta) Benarkah Sering Minum Es Sebabkan Batuk dan Pilek?
Banyak orang Indonesia menganggap sering minum es bisa menyebabkan batuk pilek. Pandangan tersebut salah satunya kerap kali dilontarkan oleh para oran
TRIBUNJAMBI.COM- Banyak orang Indonesia menganggap sering minum es bisa menyebabkan batuk pilek. Pandangan tersebut salah satunya kerap kali dilontarkan oleh para orangtua ketika sedang memperingatkan anak mereka karena sudah terlalu banyak minum es.
Padahal, menurut dr. Dien Kalbu Ady dari RS PKU Muhammadiyah Surakarta, anggapan atau peringatan itu kurang benar.
Dia menyebut tidak ada korelasi langsung antara minum es dengan batuk pilek.
• Siapa Pacar Baru Veronica Tan? Terungkap Perjalanan Hidup Mantan Istri Ahok yang Sederhana
• Kumpulan Ucapan Tahun Baru Imlek 2571 Bahasa Inggris dan Indonesia, WA dan Facebook, Imlek 2020
• Mahfud MD Pernah Bebaskan Pembunuh Begal, Ini Katanya Tentang Kasus ZA di Malang, Ada Kekeliruan
Dien mengutarakan minum es atau makan makanan dingin hanya akan memperparah kondisi jika seseorang sudah terkena batuk pilek.
"Maka dari itu biasanya dokter akan memberikan edukasi bila sedang batuk pilek jangan minum es atau dingin," jelas Dien saat diwawancara Kompas.com, Rabu (22/1/2020).
Dien menerangkan batuk pilek atau common cold sebagian besar disebabkan oleh infeksi virus ringan.
Menyerang saluran pernapasan atas
Virus itu menyerangan saluran pernapasan bagian atas, yakni hidung dan tenggorokan.
• Hiiii Ngeriiii Polisi Gerebek Pabrik Mie Sohun Mengandung Kaporit dan Campur Kecoa, Sudah 25 Tahun!
• Prabowo Dikritik Sering Keluar Negeri, Jokowi Beri Pembelaan
• Download Lagu MP3 Nella Kharisma Terbaru 2020 Full Album, Ada Video Dangdut Koplo Terpopuler Disini
Menurut dia, infeksi virus penyebab batuk pilek dapat menyebar secara langsung lewat percikan lendir dari saluran pernapasan penderita.
"Seseorang yang sedang dalam kondisi daya tahan tubuh lemah, rentan baginya terkena gejala batuk pilek," jelas Dien.
Dia menyebut, penularan batuk pilek juga bisa terjadi secara tidak langsung melalui sentuhan tangan ke benda yang telah terpapar virus.
Tanpa sadar, tangan tersebut kemudian menyentuh mulut atau hidung sehingga virus masuk masuk ke dalam tubuh.
Dien menerangkan minum atau makan dingin juga tidak membuat suhu tubuh turun.
• Melaney Ricardo bandingkan Hotman Paris dengan Reynhard Sinaga: Sebetulnya Sama seperti Lo, Pemburu!
• Siapa Sebenarnya Irfan Setiaputra, Dirut Garuda Pilihan Erick Thohir Akui Tak Punya Pengalaman
• Daftar Shio yang Diramal Alami Nasib Buruk di Tahun Tikus Logam
• Detik-detik Emosi Nikita Mirzani Meledak, Usir dan Caci Maki Wartawan Lantaran Dirinya di Blacklist
Hal itu dikarenakan setiap minuman atau makanan yang masuk akan dinormalkan suhunya secara otomatis oleh tubuh.
"Tidak semua orang dengan mudah terkena penyakit. Hal itu sangat bergantung pada ketahanan tubuh masing-masing," jelas Dien.
Pengobatan
Dien mengungkapkan batuk pilek merupakan infeksi virus yang tergolong ringan.
Saat mengalami batuk pilek, seseorang dianjurkan untuk mengambil waktu untuk cukup istirahat.
Dia juga menyarankan penderita batuk pilek banyak mengonsumsi air mineral untuk mengganti cairan tubuh yang hilang.
"Selain itu, baik bagi penderita untuk mengonsumsi makanan yang kaya akan serat dan rendah lemak. Hindari gorengan," terang Dien.
Terkait pencegahan, Dien menyebut, masyarakat bisa senantiasa menggunakan masker ketika berada di tempat yang dinilai rawan terhadap penularan virus penyebab batuk pilek.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Benarkah Sering Minum Es Sebabkan Batuk dan Pilek?"

Musim Hujan Tiba, Waspada Serangan Batuk hingga Asma
Sejumlah daerah di Indonesia mulai diguyur hujan.
Bagi para pengidap asma dan mereka yang sering batuk diimbau lebih baik hindari paparan langsung dengan air hujan.
Dokter Spesialis Paru RSUD Dr. Moewardi Surakarta, dr. Yusuf Subagio Sutanto, Sp. P. (K), menjelaskan terpapar hujan berkali-kali membuat seseorang rentan terserang batuk hingga asma.
Bukan karena air hujannya.
Menurut ia, udara yang berubah menjadi dingin saat hujan adalah faktor pencetus seseorang rentan mengalami terjangkit asma dan batuk.
"Udara yang menjadi dingin saat hujan berkali-kali bisa menjadi faktor pencetus munculnya serangan asma dan batuk-batuk," kata Yusuf saat dihubungi Kompas.com (20/12/2019).
Kepala Kelompok Staf Medik (KSM) Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi Fakultas Kesehatan (FK) Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo dan RSUD Dr. Moewardi itu, mengatakan serangan batuk dan asma bisa mengancam siapa saja.
Namun, dua penyakit ini lebih mungkin menyerang seseorang yang punya riwayat asma maupun yang belum didiagnosis asma tapi sering batuk tanpa sebab yang jelas.
"(Orang) yang punya riwayat asma dan sering batuk-batuk, harus lebih waspada saat musim hujan seperti sekarang ini," jelas Yusuf.
Penyakit paru lain Yusuf menerangkan, udara dingin saat hujan juga dapat memincu kambuhnya gejala penyakit paru obstruktif kronis (PPOK).
PPOK adalah penyakit peradangan paru yang berkembang dalam jangka waktu panjang.
Penyakit ini biasanya menghalangi aliran keluarnya udara dari paru-paru karena terhalang pembengkakan dan adanya lendir atau dahak.
Kondisi tersebut kerap membuat penderitanya sulit bernapas.
"PPOK bisa kumat karena dipicu oleh udara dingin. Biasanya kumatnya didahului dengan gejala influensa," jelas Yusuf.
Pencegahan Saat terjadi hujan, Yusuf menyarankan warga untuk berlindung.
Dia mengimbau warga tetap tinggal di rumah atau ruangan.
Namun apabila terpaksa harus keluar gedung, warga dianjurkan untuk terus menggunakan pengaman.
Misalnya saja, pengendara sepeda motor sebaiknya menggunakan jaket dan mantel.
Barang tersebut diperlukan untuk menjaga suhu tubuh tetap hangat.
Yusuf menerangkan, suhu dingin membuat virus atau bakteri berkembang pesat.
Apabila terinfeksi virus dan bakteri tersebut, kita bisa jatuh sakit.
"Saat musim hujan seperti ini, yang mau keluar rumah sebaiknya selalu menyiapkan mantel. Pokoknya jangan sampai badan terkena air hujan secara langsung," terang Yusuf.
Selain itu, dia menganjurkan siapa saja untuk menjaga pola makan sehat agar tidak mudah terkena penyakit.
Seseorang bisa meningkatkan daya tahan tubuh dengan banyak mengonsumsi sayuran dan buah-buahan.
Dia mengimbau bagi warga yang pada musim hujan ini mengalami gejala batuk berdahak, sesak napas ringan hingga asma sebaiknya segera menemui dokter untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Musim Hujan Tiba, Waspada Serangan Batuk hingga Asma"