Ternyata Ini Awal Mula Penyebab Oknum Anggota Brimob Todongkan Senjata, Cekcok dengan Petugas Wisata
Seorang anggota Brimob cekcok dengan warga di objek wisata Salupajaang, Kecamatan Binuang, Polewali Mandar
Ternyata Ini Awal Mula Penyebab Anggota Brimob Todongkan Senjata ke Petugas Wisata
TRIBUNJAMBI.COM - Seorang anggota Brimob cekcok dengan warga di objek wisata Salupajaang, Kecamatan Binuang, Polewali Mandar, Sulbar, Senin (20/1/2020) sore.
Insiden tersebut dipicu oleh masalah karcis di objek wisata tersebut.
Tak hanya cekcok, anggota Brimob juga menodongkan senjata dan melepaskan tembakan ke udara berkali-kali.
Video anggota Brimob yang bersikap arogan itu viral di media sosial.
Salah satu warga yang menyaksikan kejadian itu, Hariadi mengatakan, anggota Brimob menggunakan mobil dinas datang bersama keluarganya ke objek wisata Salupajaang, Senin sore.
• Cegah Bullying Terjadi di Sekolah, Perlu Komunikasi Guru dan Orang Tua
• Hasil Autopsi Mantan Istri Sule, Lina Jubaedah Kemungkinan Keluar Besok, Sudah Periksa 17 Saksi
Di depan pintu masuk, anggota Brimob dicegat petugas wisata untuk meminta membayar retribusi parkir Rp 5.000.
Namun, anggota polisi Brimob menolak membayar dengan alasan itu merupakan pungutan liar (pungli).
Cekcok pun terjadi antara petugas wisata dan brimob hingga berbuntut insiden pemukulan warga dan penodongan.
Bahkan, anggota Brimob tersebut melepaskan tembakan berkali-kali ke udara.
Melihat hal itu, warga yang berada di sekitar lokasi berlari kocar kacir.
"Mulanya hanya ada satu oknum petugas Brimob bersama keluarganya hendak wisata ke Salupajaang. Kemudian terlibat cekcok dengan petugas Brimob hingga memicu kemarahan petugas wisata lainnya termasuk warga yang keberatan dengan tindakan polisi yang main tembak-tembakan," ujar Hariadi, saat ditemui di lokasi, Selasa (21/1/2020).
Pengelola wisata terluka terkena pukulan di kepala.
• Rahasia Hubungan Keraton Agung Sejagat dan Sunda Empire, Ki Ageng Rangga Sasana Ungkap
Setelah video ini viral di berbagai media sosial, kedua belah pihak pun membuat laporan dengan versi masing-masing.
Anggota Brimob itu dalam laporannya menyebutkan ia terpaksa melepaskan tembakan peringatan ke udara berulang kali karena dibentak dan dikeroyok warga.
Anggota Brimob itu menilai retiribusi yang diminta petugas objek wisata adalah pungli. Itu alasan dia menolak membayar.