Imlek 2020, Ternyata Beginilah Proses Pembuatan Dupa, dari Proses Awal Serbuk Kayu hingga Dijemur
Saat berbincang bersama wartawan www.tribun-medan.com, pekerja bernama Abraim menceritakan kalau pihaknya memproduksi dupa dengan berbagai macam
Ternyata Beginilah Proses Pembuatan Dupa, dari Proses Awal Serbuk Kayu hingga Dijemur
TRIBUNJAMBI.COM - Toko penjual hio atau dupa di Gang Mangga No 14, Jalan TB Simatupang, Sunggal, sudah ada sejak 1972.
Saat berbincang bersama wartawan www.tribun-medan.com, pekerja bernama Abraim menceritakan kalau pihaknya memproduksi dupa dengan berbagai macam ukuran.
Mulai dari 5 inchi hingga 12 inchi.
Abraim juga menjelaskan bahan baku pembuatan dupa adalah serbuk kayu dari panglong.
Serbuk tersebut dihaluskan dengan mesin dan dibentuk gulungan yang direkatkan dengan lem kayu.
“Setelah sudah dicetak dalam bentuk gulungan, baru dijemur sampai berbulan-bulan agar kering. Kemudian, dicat dengan pewarna merah, lalu dicetak ornamen naganya secara manual,” katanya.
Proses pembuatan dupa tak hanya berhenti disitu saja, setelah ornamen sudah jadi maka dupa dijemur kembali.
Lalu, proses berikutnya pengecatan dengan pewarna buatan.
Abraim yang merupakan anak perantauan dari Kalimantan sudah bekerja selama 50 tahun.
Tempat ia bekerja sudah ada semenjak tahun 1976.
Sebelumnya, tempat pengrajin dupa terletak di Pulau Brayan pada tahun 1972.
Kemudian, Abraim juga mengatakan angota-angota pengrajin dupa setiap harinya mulai bekerja dari pukul 08.00 WIB sampai pukul 14.00 WIB.
Akan tetapi menjelang Imlek biasanya sampai pukul 16.00 WIB.
(cr22/tribun-medan.com)
• Kisah Hero Mobile Legends Menarik untuk Dibaca, Akai Cita-cita Jadi Pasukan Perang, Ling Sakit Hati
• Warga Mandiangin Pingsang dan Kelaparan, Desak Pemerintah Selesaikan Konflik Lahan dengan PT AAS
Artikel ini telah tayang di tribun-medan.com dengan judul Beginilah Proses Pembuatan Dupa atau Hio, Berawal dari Serbuk Kayu dari Panglong