Berita Tanjab Barat

2 Pasien DBD di Tanjab Barat Meninggal di Awal Tahun 2020, Amir Sakib Harap Jangan Ada Korban Lagi

2 Pasien DBD di Tanjab Barat Meninggal di Awal Tahun 2020, Amir Sakib Harap Jangan Ada Korban Lagi

Penulis: Darwin Sijabat | Editor: Deni Satria Budi
Tribunjambi.com/Darwin Sijabat
2 Pasien DBD di Tanjab Barat Meninggal di Awal Tahun 2020, Amir Sakib Harap Jangan Ada Korban Lagi 

2 Pasien DBD di Tanjab Barat Meninggal di Awal Tahun 2020, Amir Sakib Harap Jangan Ada Korban Lagi

TRIBUNJAMBI.COM, KUALA TUNGKAL - Awal tahun 2020 ini, dua korban meninggal dunia akibat kasus demam berdarah dengue (DBD) di Kabupaten Tanjung Jabung Barat (Tanjabbar).

Terkait itu, Wakil Bupati Tanjab Barat, Amir Sakib mengimbau Dinas Kesehatan segera bertindak.

Peringatan itu disampaikan Amir Sakib selepas membuka rakor penanggulangan bencana di Ruang Pola Utama kantor Bupati Tanjab Barat, Rabu (22/1/2020).

Amir Sakib mengajak dinas kesehatan bersama kecamatan hingga masyarakat untuk bersama sama melakukan penanganan DBD.

DPRD Kota Jambi Tanggapi Maraknya Kasus DBD, Farid : Kurangnya Kesadaran Masyarakat Jaga Kebersihan

SELAMAT! Merangin Juara Gubernur Cup 2020, Libas Kerinci 2-0

Khususnya melakukan fogging atau pengasapan khususnya daerah yang rawan berkembangnya nyamuk penyebab DBD.

Dengan jatuhnya korban yang disebabkan DBD tersebut dikatakan Amir Sakib dapay menjadi tolak ukur. Terlebih pada saat curah hujan tinggi yang berdampak genangan air media perkembangbiakan nyamuk.

"Jangan tunggu kejadian, kalau memang programnya bulan apa misalnya bulan ini kan udaranya lembab, pertumbuhan nyamuk pesat. Lakukanlah fogging, dianggarkan setiap tahun," tegasnya.

Terkait anggaran yang kecil sebesar Rp 90 juta per tahun, Amir Sakib menekankan kepala dinas harus memahami bidangnya.

"Kepala dinas (Dinkes) harus bisa mengungkapkan kepada dewan supaya mendapatkan persetujuan dewan," ujarnya.

Dia meminta Dinas Kesehatan menyampaikan kepada dewan bahwa pada bulan tertentu terdapat curah hujan yang tinggi, menyebabkan genangan air dan dimanfaatkan nyamuk untuk berkembang biak. Sehingga diperlukan penanggulangannya dan tidak terdapat korban.

"Harus beranilah, dari Rp 90 juta kalau bisa Rp 200 jutaan. Khususnya daerah rawan perlu penanganan khusus," tandasnya.

Untuk diketahui, penderita DBD sepanjang tahun 2019 lalu di RSUD KH Daud Arif Kuala sejumlah 549 kasus. Dari kasus itu, dua diantaranua meninggal dunia. Selain itu juga terdapat tiga penderita dirujuk ke Kota Jambi.

Sementara untuk awal tahun 2020, di bulan Januari terdapat 106 Pasien. Dan berdasarkan data yang dihimpun, DBD di Tanjab Barat memakan dua korban jiwa.

2 Pasien DBD di Tanjab Barat Meninggal di Awal Tahun 2020, Amir Sakib Harap Jangan Ada Korban Lagi (Darwin Sijabat/ Tribunjambi.com)

Sumber: Tribun Jambi
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved