ILC TV One
Siaran Langsung ILC TV One, Bahas Keraton Agung Sejagat dan Sunda Empire, Live Streaming di Sini
Siaran Langsung ILC TV One, Bahas Keraton Agung Sejagat dan Sunda Empire, Live Streaming di Sini
Siaran Langsung ILC TV One, Bahas Keraton Agung Sejagat dan Sunda Empire, Live Streaming di Sini
TRIBUNJAMBI.COM - Malam ini bakal kembali disiarkan Indonesia Lawyers Club (ILC) TV One.
Siaran langsung ( Live ) ILC TV One membahas fenomena Keraton Agung Sejagad, Sunda Empire, hingga Kesultanan Selaco.
Program ILC TV One malam ini mengangkat tema 'Siapa di Balik Raja-Raja Baru?'.
Siaran langsung ( Live ) ILC TV One dimulai, Selasa (21/1/2020) mulai pukul 20.00 WIB.
Presiden ILC TV One Karni Ilyas mengumumkan tema yang akan dibahas pada malam ini.
Pengumuman itu disampaikan Karni Ilyas melalui akun Twitternya, @karniilyas pada Senin (20/1/2020).
"Dear Pencinta ILC : Diskusi kita Selasa Pukul 20.00 WIB besok berjudul, "Siapa di Balik Raja-Raja Baru?" Selamat menyaksikan. #ILCRajaRajaBaru," tulis @karniilyas.
• Jelang Hasil Autopsi Lina Jubaedah Dirilis, Putri Delina Mendadak Meradang dan Sebut Kata Tegas Ini
• Manajer Merangin Janjikan Bonus ke Pemain, Jika Menang di Final Lawan Kerinci
• Tokoh -tokoh Masyarakat Bungo Nilai Cek Endra Layak Pimpin Jambi
• Hattrick Yusuf Bawa Muaro Jambi Raih Juara III Gubernur Cup 2020
• Berakhlak Baik dan Punya Wawasan, Ulama Jambi Dukung Cek Endra Jadi Gubernur
Baru beberapa saat diunggah, pengumuman terkait tema ILC TV One langsung dibanjiri komentar netizen.
Tak sedikit netizen yang memprotes tema ILC TV One kali ini.
Sebagian menganggap masih banyak tema yang lebih menarik untuk dibahas di forum ILC, seperti tema Jiwasraya dan KPK vs PDIP.
"Kurang menarik temanya, lebih menarik yg d angkt, temanya Jiwasrayagate, Asabri, KPK vs PDIP," sahut akun @robi27661399.
Komentar ini rupanya tak luput dari pantauan Karni Ilyas.
Presiden ILC Karni Ilyas tak tinggal diam atas protes yang dilayangkan netizen tersebut.
Melalui akun Twitternya, Karni Ilyas membalas dengan jawaban menohok.
"Kemane aje, Bro?. Baru pekan lalu diangkat kasus KPK-PDIP dan dua pekan lalu ILC mengangkat kasus Jiwasraya. Berarti Anda bukan penonton ILC," tulis @karniilyas.
Terbaru, Karni Ilyas mengunggah cuitan lagi, sebagai berikut:
"Raja-Raja Baru, bermunculan satu persatu. Mereka dianggap halu & lucu. Ada Istana, singgasana, Raja & Ratu. Sang Rakyat kadang ragu, namun janji mentereng layaknya candu. Lantas, siapa di balik Raja-Raja baru? || SAKSIKAN LIVE #ILCRajaRajaBaru MALAM INI Pkl 20.00 WIB tvOne".
Link Live Streaming ILC
Untuk menonton Live Streaming ILC TV One edisi "Siapa di Balik Raja-Raja Baru?", bisa melalui tautan link di bawah ini:
*Disclaimer: Link Live Streaming ILC TV One hanya informasi untuk pembaca. TribunKaltim.co tidak bertanggung jawab terhadap kualitas dan isi siaran.
Raja Keraton Agung Sejagat Minta Maaf
Raja Keraton Agung Sejagat Toto Santoso akhirnya mengaku telah berbohong kepada para pengikutnya.
Toto juga meminta maaf atas penipuan yang telah dilakukannnya.
"Pada kesempatan ini, saya mohon maaf karena Keraton Agung Sejagat yang saya dirikan itu fiktif. Kemudian, janji kepada pengikut saya juga fiktif, selanjutnya telah membuat resah masyarakat Purworejo pada khususnya dan seluruh masyarakat pada umumnya," ungkap Toto di Mapolda Jawa Tengah, Selasa (21/01/2020).
Selanjutnya, Toto menyerahkan proses hukum kepada pihak kepolisian.
Muhammad Sofyan, kuasa hukum Toto, mengatakan permintaan maaf merupakan upaya kliennya untuk kooperatif dengan proses hukum.
"Kalau melihat penetapan pasalnya, dengan seperti ini tidak bisa menghentikan proses hukum. Harapan kita proses berjalan seperti biasanya," jelasnya.
Terkait uang yang sudah dikeluarkan para pengikut Keraton Agung Sejagat, Sofyan masih belum mau berkomentar.
Kemunculan Keraton Agung Sejagat ini mulai dikenal publik, setelah mereka mengadakan acara wilujengan dan kirab budaya, yang dilaksanakan dari Jumat (10/1/2020) hingga Minggu (12/1/2020) di Purworejo, Jawa Tengah.
Polisi kemudian menangkap Toto dan Fanni di Yogyakarta pada Selasa (14/1/2020) karena menduga ada indikasi penipuan dalam aktivitas Keraton Agung Sejagat.
Kapolda Jawa Tengah Irjen Rycko Amelza Dahniel mengatakan, Toto Santoso menjanjikan kehidupan yang lebih baik hingga terbebas dari malapetaka dan bencana jika mengikutinya.
"Kalau tidak mengikuti akan mendapat bencana, malapetaka," ujar Rycko di Mapolda Jateng, Rabu (15/1/2020).
Toto juga disebut mewajibkan pengikutnya membayar iuran yang besarnya mencapai puluhan juta rupiah.
"Diwajibkan membayar iuran yang selanjutnya dijanjikan akan memperoleh kehidupan yang lebih baik," kata Rycko.
Selain melakukan penipuan dengan mendirikan Keraton Agung Sejagat, pada 2016, Totok Santoso ternyata pernah menjadi pemimpin sebuah organisasi bernama Jogjakarta Development Committe (Jogja DEC).
Jogjakarta Development Economic Committe (DEC) adalah organisasi yang bergerak di bidang kemasyarakatan dan kemanusiaan.
Dilansir dari pemberitaan TribunJogja pada Jumat, 11 Maret 2016, Totok yang menjabat sebagai Dewan Wali Amanat Panitia Pembangunan Dunia Wilayah Nusantara Jogja DEC pernah menjanjikan dana hingga 200 dolar Amerika Serikat tiap bulan untuk setiap anggotanya yang telah memiliki NIK.
Bukti Masyarakat Rindu Kerajaan
Keraton Sumedang Larang memandang positif dengan fenomena bermunculannya keraton, seperti Keraton Agung Sejagat di Jawa Tengah, termasuk Sunda Empire di Jawa Barat.
Ketua Yayasan Nazhir Wakaf Pangeran Sumedang, Luky Djohari Soemadilaga mengatakan, dari bermunculannya fenomena ini, ada nilai positif yang bisa dipetik.
Positif, kata Luky, karena tentunya, ini potret kondisi masyarakat yang merindukan karakteristik bangsa Indonesia, yang asal usulnya dari kerajaan.
Yayasan Nazhir Wakaf Pangeran Sumedang adalah yayasan yang menaungi Museum Prabu Geusan Ulun di Sumedang.
Prabu Geusan Ulun sendiri merupakan raja terakhir Sumedang.
Sementara Luky merupakan keturunan Prabu Geusan Ulun.
Selain itu, ada harapan dari masyarakat, bahwa pemimpin itu, harus memiliki jiwa dan nilai-nilai kepemimpinan luhur dari budaya.
Budaya itu sendiri, akar jati dirinya berbasis dari keraton atau kerajaan.
"Mungkin, saat ini, masyarakat Indonesia merindukan hal tersebut," ujarnya kepada Kompas.com di Museum Prabu Geusan Ulun, Sumedang kota, Senin (20/1/2020).
Nama Baik Keraton Sah Dicemarkan
Namun disayangkan, kata Luky, ada pihak-pihak atau oknum tidak bertanggungjawab yang memanfaatkan situasi ini.
"Bagi kami, keraton-keraton yang sah, yang diatur dalam undang-undang yang berlaku, dengan adanya ini juga dirugikan, nama baik keraton dicemarkan," tutur Luky.
Sehingga, kata Luky, jika ini tetap dibiarkan tanpa disikapi serius pemerintah Indonesia akan berdampak negatif kepada keraton-keraton yang legal.
"Jadi saya khawatir, apabila tidak ada solusi yang baik, ini akan berimbas pada keraton-keraton yang legal, dan berdampak tidak baik," sebut Luky.
Oleh karena itu, kata Luky, kemunculan keraton atau kerajaan palsu ini harus jadi momentum bagi pemerintah.
Pemerintah Harus Bersikap Tegas
Pemerintah, kata Luky, harus hadir memberikan ketegasan sikap, sosialisasi, dan menginformasikan kembali kepada masyarakat keraton-keraton yang sah.
"Sehingga, masyarakat bisa tahu kebenaran sejarah, budaya, dan mereka jadi tenang. Tidak mudah terpengaruh buruk, yang akhirnya, apabila ini tidak diselesaikan secara persuasif, dikhawatirkan akan menimbulkan instabilitas di tengah masyarakat," ujar Luky.
• Begini Nasib Pengemudi yang Ucap Kata Kasar ke Polisi dan Viral Videonya, Buat Video Permintaan Maaf
• VIDEO : Susi Pudjiastuti Kritik Soal Natuna ke Pemerintah & Ungkap Hal yang Membuatnya Tak Setuju
• Ratu Keraton Agung Sejagat Selalu Menangis Bila Ditanya Polisi Ada Kuburan di Kontrakan Toto Santoso
• Stanby Kan Alat Berat di Lokasi Rawan, Pemkot Sungai Penuh Antisipasi Banjir dan Longsor
• Terkuak, dari Dalam Jeruji Besi Terpidana Mati Freddy Budiman Kendalikan Pabrik Ekstasi di Jakarta
Luky menambahkan, sejarah Keraton Sumedang Larang sendiri telah ada jauh sebelum NKRI ini lahir.
"Keraton Sumedang Larang ini sudah jelas keberadaannya ada. Di Indonesia ini ada sekitar 200 kerajaan dan keraton. Satu di antaranya yaitu Keraton Sumedang Larang," sebut Luky. (*)
Artikel ini telah tayang di tribunkaltim.co dengan judul MALAM INI Live ILC TV One Bahas Keraton Agung Sejagad, Sunda Empire, hingga Kesultanan Selaco
IKUTI KAMI DI INSTAGRAM:
NONTON VIDEO TERBARU KAMI DI YOUTUBE:
IKUTI FANPAGE TRIBUN JAMBI DI FACEBOOK: