Siapa Sebenarnya Joserizal Jurnalis? Pendiri MER-C Pernah Mengamputasi Kaki Pakai Gergaji Kayu

Di daerah konflik, Joserizal Jurnalis sering mengalami keterbatasan peralatan. Di Maluku misalnya, dia harus mengamputasi kaki dengan gergaji kayu.

Editor: Duanto AS
twitter@mas_piyuuu
Pendiri MER-C dr Joserizal Jurnalis meninggal dunia, Senin (20/1/2020) dini hari. 

"Innalillahi wa inna lillahi raji'un.. Semoga almarhum husnul khotimah.. Selamat jalan pejuang kemanusiaan.... Jasa mu abadi...," tulisnya.

Ucapan duka juga disampaikan oleh ribuan akun lainnya.

Semua mendoakan agar almarhum mendapat kebaikan di alam selanjutnya atas semua amal kebaikan yang telah dikerjakan semasa di dunia.

Tercatat, hingga pukul 08.30 WIB, sebanyak 4.272 twit dengan kata kunci "Innalillahi" dan 1.881 twit dengan kata kunci "Joserizal Jurnalis" telah dibuat.

Siapa sebenarnya Joserizal Jurnalis?

Joserizal merupakan seorang dokter yang mengenyam pendidikan di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia pada 1988 dan PPDS Orthopedi FKUI 1999.

Melansir wikipedia, Joserizal Jurnalis lahir di Padang, Sumatra Barat, 11 Mei 1963, meninggal di Jakarta, 20 Januari 2020.

Ia merupakan putra dari Jurnalis Kamil, seorang akademisi yang pernah menjabat Rektor Universitas Andalas, Padang, Sumatra Barat pada periode 1984-1993. Ibunya, Zahara Idris juga seorang akademisi.

Joserizal merupakan dokter sekaligus aktivis yang membantu masyarakat korban perang.

Jose juga merupakan pendiri organisasi kemanusiaan Mer-C (Medical Emergency Rescue Committe) yang melakukan pertolongan medis dalam wilayah-wilayah konflik dan peperangan.

Jose menyelesaikan pendidikan kedokteran di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia dengan mengambil spesialis bedah orthopedi dan traumatologi.

Jose telah melakukan pertolongan dalam beberapa wilayah konflik, antara lain di Maluku, Mindanao, Afghanistan, Irak, dan Gaza.

Dalam melakukan tugasnya di daerah konflik Jose sering mengalami keterbatasan peralatan.

Di Maluku misalnya, dia harus mengamputasi kaki dengan gergaji kayu.

Sementara di Afghanistan, dia sempat kehabisan jarum suntik.

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved